jalan dan wisata · lomba

Ingin Bersenang-senang Dengan Teman Hidup Travelokaku

Bersenang-senang Dengan Teman Hidup Travelokaku – Bersenang-senang ini punya banyak makna ya. Tergantung bagaimana kita menyikapinya. Bagi saya dan anak-anak, bisa bertemu, berkumpul bersama, bertukar cerita dan bercanda saja sudah merupakan momen bersenang-senang. Jarak membuat kami tak bisa bersua setiap harinya dan memaksa kami harus menikmati setiap momen kebersamaan yang hanya sekejap.

LDR (Long Distance Relationship) dan LDM (Long Distance Married) adalah satu hal yang paling ditakuti oleh setiap pasangan. Tapi lain hal untuk kami. Entah apa sebutan yang cocok disematkan dan sepertinya memang tak akan pernah terpikirkan. Mungkin LDP (Long Distance Parent) karena saya yang seorang single mom terpaksa harus tinggal berjauhan dengan anak-anak. LDP jangan digoogling ya karena itu hanya karangan saya saja, hmm. Kedua anak saya harus berpisah dengan orang tuanya sejak mereka masih balita. Saya bekerja di lain kota dan anak-anak terpaksa harus tinggal dengan neneknya. Jangan dihujat dulu, ya. Pliiis, jangan bilang saya anak durhaka sebab menitipkan cucu pada neneknya. Percayalah, bagi kami ini ngga mudah. Segala sesuatunya telah dipikirkan beribu hari dengan berbagai pertimbangan dan tentu saja punya alasannya sendiri dan persetujuan semua pihak yang terlibat. Oke, piiis….

Jadi jadwal kepulangan saya menjenguk anak-anak itu adalah momen yang paling ditunggu, baik untuk saya maupun anak-anak. Maklum, untuk bisa sering-sering menjenguk pulang pasti butuh biaya yang ngga sedikit dan saya kudu berhemat. Menyiasatinya, kami berusaha untuk bisa lebih dekat di hati meski jauh di mata. Video call setiap hari untuk sekedar bertanya via WA sedang apa, ada cerita apa di sekolah hari ini, sudah mengaji, sudah mengerjakan PR, sudah bantu nenek dll.

Bersenang-senang Dengan Teman Hidup

Membawa serta teman hidup untuk bertamasya ke tempat yang jauh dari kampung adalah impian saya saat ini. Kakek (Bapak saya) yang semasa hidupnya menjadi sosok ayah pengganti bagi kedua anak saya kerap membawa cucu-cucunya itu menghabiskan akhir pekan. Menunggangi motor tuanya berbonceng tiga bahkan kadang bonceng empat bila nenek (ibu saya) ikut serta. Mereka selalu mengunjungi Pelabuhan Tigaras di tepian Danau Toba untuk menonton kapal bersandar atau menyambangi Bukit Simarjarunjung untuk sekedar duduk santai di bawah pohon pinus sambil ngemil kacang kulit dengan suguhan Danau Toba yang indah. Empat tahun sudah kakek berpulang. Sejak saat itu, anak-anak tak lagi punya pemandu yang dengan sukarela mengajak jalan-jalan tanpa pamrih. Kerinduan akan masa-masa itu selalu saja datang. Alfatihah, kakek…

Related Post: Selamat Jalan, Bapak

Related Post: Jalan-jalan sama Kakek (Part 2)

Celengan Pesawat Caca dan Cahyo

Tiga tahun lalu, anak saya Caca dan Cahyo punya celengan yang isinya sudah hampir penuh. Naas, dua celengan itu raib dari dalam rumah. Ngga mau ambil pusing, kami belajar mengikhlaskan dan memulai kembali dengan celengan kosong. Jika penuh, uangnya untuk berqurban, begitu katanya. Alhamdulillah nazarnya terwujud. Tahun lalu Caca dan Cahyo bisa ikut berqurban.

Menabung di celengan ini memang sudah jadi kebiasaan mereka sedari kecil. Uang yang mereka dapat dari siapapun sebagian dijajankan tapi sebagian besar lainnya pasti ada yang masuk dalam celengan. Setelah berqurban, dengan celengan kosong yang baru, mereka punya impian baru yang lain. Kalau biasanya setiap permintaan saya barter dengan hapalan surat, kini saya tambah dengan sumbangan celangan. Sebab impiannya bukan main-main. Mau naik pesawat ke Jakarta dan main ke Dufan! Sadar kalau mamanya belum mampu membiayai sepenuhnya, mereka bantu dengan menabung kembali di celengan dengan label yang sengaja ditempel bertuliskan “Celengen Pesawat”. Duh, terharunya mama, nak…

Berawal dari mamanya setiap dinas luar kota, mereka selalu berpesan. “Abis itu gantian ya, ma, ke Jakartanya sama kami”. Andai dinasnya sekalian family gathering kan lumayan, ya? hehe. Tadinya saya pingin ke Gunung Pegat di Lamongan setelah ngga sengaja lihat foto-fotonya muncul di beranda dan atas rekomendasi temen Blogger Lamongan juga. Tapi mimpi anak-anak harus diutamakan dulu.

Naik pesawat ke Pulau Jawa memang bukan yang pertama kali bagi Caca dan Cahyo. Dulu semasa kecil sempat beberapa kali diajak papanya main ke Jakarta, Bandung dan Bogor. Ketiga kota itu bisa dibilang kota kenangan bagi mereka sekaligus momen masa kecil yang terindah dalam benak mereka. Sayang, belum sempat main ke Dufan. Terlebih Kak Caca si penggemar kucing pink, pingin sekali main di Hello Kitty Adventure.

Yuk, anak-anak semangat nabungnya!!! Kalaupun rencana ngga sesuai harapan, harus bisa legowo, ngga boleh berputus asa dan asikin aja.

Teman Hidupku

Kenapa Harus Datang Jakarta

Sebagian besar orang-orang mungkin lebih memilih menghindari Jakarta. Banyak sebabnya. Kebanyakan karena sudah jenuh dengan hiruk pikuk Ibukota dan merindukan suasana hening dan segar.

Itu pula yang membedakan dengan kami. Sebab sudah terbiasa dengan suasana pedesaan yang sejuk dan sepi, kami justru ingin merasakan riuhnya Ibukota dengan segala kesibukannya. Pokoknya ngga ada istilah “Siapa Suruh Datang Jakarta” sebab sepertinya tak akan ada penyesalan dan memang dengan sukarela anak-anak itu teguh dengan pendirian tetap ingin ke Jakarta.

Selain sebagai kota kenangan, setidaknya ada lima hal yang menjadi alasan kenapa harus datang Jakarta.

Naik Pesawat

Sejak kelas 3, Cahyo punya cita-cita ingin jadi pilot. Sekarang sudah kelas 5, artinya cita-citanya masih konsisten selama 3 tahun. Jarang kan, anak-anak cita-citanya ngga berubah. Kesukaanya nonton video pesawat, entah pendaratan pesawat, entah pilot sedang menerbangkan pesawat, entah pesawat sedang take off atau pesawat tempur. Pokoknya pesawat, deh. Sampe-sampe algoritma di youtube itu segala yang berhubungan dengan dunia penerbangan.

Salah satu keinginannya adalah kembali naik pesawat. Mungkin ingin merasakan vibe berada di ketinggian dan berkhayal duduk dibangku kokpit sambil “nyetir”. Alasan lain, Ia pingin benar-benar melihat ruang kokpit dan bertemu dengan pilotnya. Untuk yang satu ini rasanya agak berat, ya, nak. Meski jauh lebih berat biaya sekolah pilotnya, hiks.

Tapi ngga ada salahnya bermimpi dan bercita-cita, ya. Malah kita disuruh punya cita-cita setinggi-tingginya. Kalau Allah sudah berkehendak, apa yang tidak mungkin? Untuk saat ini, ikhtiarnya masih nabung di celengan buat beli tiket pesawat dulu, hehee.

Ibukota Negara Indonesia

Meski bukan yang pertama, setidaknya anak-anak dimasa remajanya ini pernah menginjakkan kakinya kembali di Ibukota Negara sebelum ibukota akhirnya nanti berpindah (nulis ini kok sedih, ya). Lagipula terakhir menginjakkan Jakarta sudah bertahun-tahun lalu, pastinya suasana Jakarta sekarang banyak berubah. Jakarta sudah lebih rapih, modern, cantik dan lebih layak. Mereka bisa melihat gedung-gedung tinggi, kantor pemerintahan yang selama ini hanya bisa didengar dan dilihat dari media.

Jakarta bisa dibilang kota kenangan mereka dulu ketika bersama papanya. Meski sebentar, tapi sepertinya membekas sekali dalam benak. Sampai-sampai ada keinginan menjenguknya kembali.

Related Post: JPO Senen, Menyeberang di Atas Piano

Ada Dufan dan Ancol

Dufan dan Ancol adalah bagian dari wisata andalan Jakarta. Saya sudah pernah sekali main ke Dufan, tapi berpuluh tahun yang lalu jaman saya masih kuliah. Entah udah perubahan berapa derajat dibandingkan saat ini. Saya pun sudah lupa seperti apa penampakannya dulu. Yang paling saya ingat hanyalah efek mual dan muntah pasca naik kora-kora.

Caca punya impian lebih spesifik. Dia sangat ingin masuk ke wahana Hello Kitty Adventure. Sebuah wahana yang terbilang baru di Dufan. Si penyuka Hello Kitty ini memang sangat ngefans sekali dengan tokoh kartun yang satu ini. Dulu pertama kali ke Jakarta diusianya yang ke 3 tahun kami menumpang pesawat Air Asia dengan gambar HK di sebagian badan pesawat bagian belakang. Si anak girang bukan kepalang. Sampe sekarang ia menyebut nama maskapainya dengan sebutan pesawat hello kitty.

Kalau Cahyo senengnya nyoba wahana permainan dan tentu saja berenang di pantai. Si Bolang kami ini memang senang sekali berkegiatan di alam dan suka tantangan. Tak perduli dengan kulit yang semakin gelap dan penuh luka-luka. Di kampung, saban hari kena marah nenek sebab pulang dalam keadaan kotor dan penuh luka. Tapi kalau jam solat sudah dekat, ia tak lupa pulang dan solat ke mesjid. Setelah itu main lagi. Dia sih yang penting senang saja. Dimarahin nenek, urusan belakangan. Kok persis saya dulu, ya. Hmm…

Ada Kereta Api

Kereta Api jadi salah satu alat transportasi pavorit keduanya. Pertama kali diajak papanya naik kereta, sepertinya langsung berkesan di hati. Selain pernah bangga karena dulu pernah dibawa main ke kantor papa dan mengunjungi ruang masinis, tempat paling romantis masa kecil yang mereka ingat ya di stasiun dan di dalam gerbong kereta.

Kalau ke Jakarta ingatnya pasti kereta api, tapi tentu saja setelah monas. Kala itu agenda wajib kalau ke Jakarta adalah naik KRL. Sampai kini, kereta api masih menjadi agenda yang ada dalam angan-angan mereka. Diajak naik kereta ke Binjai, katanya beda pula rasanya, hahaa. Maklum di Medan, transportasi ini kurang begitu familiar.

Related Post: Naik Kereta Api Medan ke Binjai

Dekat dengan Bogor dan Bandung

Sekali mendayung 3 kota terkunjungi. Kira-kira begitu prinsipnya biar ada paket hematnya. Agenda naik kereta, sekalian bisa berkunjung ke Bogor tempat oma dan main ke Bandung lagi. Sekalian nostalgia masa kecil, kan. Duh, pokoknya mama sudah siapkan itinerary untuk kita explore Jakarta sekitarnya, dah. Mama paling semangat, hahaa.

Jadi begitulah alasan kenapa naik pesawat harus datang Jakarta. Padahal ada yang lebih dekat misal ke sesama Sumatera. Sebab kalau diintip-intip harga tiket yang masih bisa dijangkau ya ke Ibukota. Selain banyak jadwal penerbangannya juga, kan.

Related Post: Sebentar di Tangkuban Perahu

Cerita-cerita soal liburan dan jalan-jalan tentu saja akan jadi satu paket dengan penginapan, dong. Namanya bercita-cita dan berkhayal ngga boleh nanggung, kan. Lagi-lagi intip tarif kamar di beberapa hotel sekitar Dufan. Duh, hotelnya bagus-bagus semuanya dan banyak diskonnya pula. Saya selalu pantau harga akomodasi pada aplikasi Traveloka, si penyedia tiket diskon dan Booking Hotel Murah.

Setidaknya ada beberapa faktor yang bikin Traveloka selalu jadi rujukan saya.

  • Penerbangan yang bisa direfund atau direschedule dengan biaya sampai 0%
  • Menyediakan paket wisata mencakup itinerary yang lengkap.
  • Bisa filter harga sesuai budget
  • Menyediakan fasilitas penunjang lain seperti rental mobil dan kendaraan lain
  • menyediakan metode pembayaran Traveloka Paylatter
  • Harga yg tertera sudah termasuk pajak
  • Banyak diskon setiap harinya
  • Tertera estimasi harga disetiap tanggal pemesanan

Jadi kemaren saya, anak-anak dan nenek, bersama-sama kami melihat-lihat penginapan di Traveloka Hotel. Masing-masing dari kami punya kriteria sendiri dan berbeda dari yang lainnya. Gaya amat, ya. Dari mulai yang mewah sampai yang standar sesuai dengan kemampuan dompet, hehee. Berikut 4 hotel pilihan Caca, Cahyo, Mama dan Nenek.

Putri Duyung Ancol

Merupakan hotel pertama yang muncul ketika pencarian hotel sekitar Dufan. Tentu saja Cahyo paling excited sebab hotelnya ada tepat di sisi pantai. Selain ada pantai ada kolam renangnya juga. Dalam benaknya pasti bakalan bebas main air. Selain itu, hotel ini menyediakan bermacam tipe kamar yang sesuai dengan kebutuhan. Ada yang untuk berduaan saja, ada untuk satu keluarga bahkan untuk rombongan. Jadi ngga harus minta extra bed atau biaya tambahan jika bawa anak-anak.

Ratingnya juga bagus, sebab didukung dengan fasilitas yang lengkap. Kalau begini, main di hotel aja juga bakalan betah, nih. Anak-anak ini bisa renang di kolam berbentuk perahu atau renang bebas di sepanjang pantai. Saya dan nenek bisa main badminton. konsep cottagenya juga lucu-lucu seperti ada dalam sebuah cluster.

Lokasinya ada di Jl. Lodan Timur Ancol. Jarak ke wahana permainan Ancol kurang dari 500M dan ke Dufan ngga lebih dari 1KM. Ke stasiun Ancol berjalan kaki sekitar 16 menit.

2BR Ancol Marina Apartmen

Saya dan nenek suka sama konsep hotel ini. Sebab kami sama-sama ngga terlalu suka pantai. Kami lebih suka melihat pemandangan dari ketinggian. Sepertinya hotel ini sangat cocok untuk kami. Apalagi kamarnya berkonsep mirip seperti apartemen dengan kamar yang luas ada dapur dilengkapi pula dengan kulkas, peralatan masak dan makan. Bisa masak sendiri supaya lebih hemat, haha. Ada juga setrikanya. Pokoknya prinsipnya bagaimana supaya bisa semua tidur bareng dalam satu kamar, ini penting.

Meski ngga dekat pantai, tapi ada kolam renang sebagai penggantinya. Anak-anak ini pasti ngga melewatkan kesempatan renang di kolam. Dasar sukanya main air. Tersedia juga layanan antar jemput bandara dan antar-jemput gratis ke Ancol dan Mangga Dua.

Jarak ke Dufan dan taman impian jaya ancol sekitar 0,75 KM. Dekat dengan stasiun Kampung Bandan 10 menit berjalan kaki.

Mercure Convention Center Ancol

Kak Caca jatuh cinta pandangan pertama pada hotel ini karena dominasi warna ungu pada interior kamar dan karpet bulu di lantainya. Warna kesukaannya selain pink dan warna kesukaan mama juga, deng. Dengan akses langsung ke pantai 15 menit dengan berjalan kaki dari Taman Impian Jaya Ancol dan SeaWorld Ancol.

Kalau untuk orang kampung yang terbiasa jalan sih jarak segitu gampil lah ya. Kalo kata nenek jangan manja kali. Banyak jalan kaki makin sehat katanya. Padahal karena ngga ada yang nganterin kemana-mana makanya jalan kaki, hahaa. Lagipula hemat, kan.

Fasilitas lainnya berupa kolam renang yang dilengkapi dengan seluncuran.

Discovery Ancol

Hotel ini menyediakan beberapa tipe pilihan kamar. Tiga diantaranya tipe Family Suite Room, Discovery Suite Room dan Presidential Room. Tiap tipenya punya dua kamar tidur serta ruang tamu dan beberapa fasilitas suite tambahan di masing kamar.

Fasilitas penunjang lainnya ada Cluster Swimming Pool yang lengkap dengan permainannya dan ada area kolam renang untuk orang dewasa dan anak anak. Terakhir ada Kid’s Club dan Kid’s Activity yang sangat cocok untuk arena bermain dan kegiatan anak tentunya.

Tersedia buggy car sebagai sarana untuk berkeliling Ancol secara gratis dan beberapa review yang saya baca nginep di sini dapet tiket masuk Ancol gratis. Waah seru ini kalo beneran.

Letaknya di samping Dufan jadi bisa jalan kaki aja. Di seberangnya ada Halte Trans Jakarta Ancol juga.  Kolam renangnya ada seluncurannya dan ada ember tumpah. Kesukaan anak-anak banget, kan.

Tuh, cakep-cakep kan hotelnya. Semuanya berjarak dekat dengan destinasi wisata tujuan serta punya fasilitas penunjang lengkap. Selain itu reviewnya juga bagus-bagus. Beberapa itinerary untuk eksplore Jakarta sudah disusun sedemikian rupa berikut plan hotel yang akan jadi tempat menginap. Tinggal memilih satu dari 4 hotel pilihan yang sekiranya nanti menjadi kesepakatan bersama. Bisa juga pindah hotel, kan? Syukur-syukur semua sempat diinapi. Toh masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Yang penting dengan kebersamaan hati akan senang otomatis dimanapun akan jadi senang.

Teman-teman, mumpung teman hidup kita masih ada dan masih sehat, ajak mereka merencanakan untuk lihat dunia lagi, staycation lagi, liburan lagi bareng Traveloka. Jangan khawatir sebab banyak penginapan nyaman dan ramah anak yang bisa dicari melalui Traveloka Hotel.

Abadikan perjalanan dengan foto-foto dan video seru sebagai kenangan yang tak terlupakan dari masa ke masa. Pasti akan membekas dalam benak dan menimbulkan hasrat untuk mengulangnya kembali di lain kesempatan.

“Yuk ‘#LihatDuniaLagi dan bikin #StaycationJadi’ dengan Traveloka! Langsung meluncur ke Traveloka lewat link ini:  https://trv.lk/kompetisi-lihatdunialagi-bloggerperempuan

35 tanggapan untuk “Ingin Bersenang-senang Dengan Teman Hidup Travelokaku

  1. hihihi iya gantian, saya yang pingin banget ke Medan
    sebagus apapun Jakarta, gak pingin ke sana
    Anehnya banyak daerah wisata di Bandung yang baru dilaunching, saya juga gak mau
    Maunya ke Medan, ke danau Toba, atau sekadar jalan2 di kota Medan dan kulineran
    Apalagi sekarang caranya mudah, kan ada Traveloka Paylater

  2. Saya baru merasa kesentil nih, merasa saya selama ini jadi orang yang pendek wawasan. Selama ini saya malas kalau ada urusan ke Jakarta. Panas, macet, dan banyak nyamuk karena yg saya kunjungi bukan daerah elit pakai AC jadi bebas nyamuk.
    Padahal bagi sebagian orang, ke Jakarta adalah sebuah harapan ya…
    Saya mohon maaf dan harus mengubah pola pikir saya nih

  3. Lucu banget sih, celengan pesawat caca dan cahyo. Semoga cita-citanya bisa terwujud yaaa anak-anak baik. Wisata jauh ataupun dekat sama saja, selama bisa menikmatinya bersama orang-orang tersayang ya mba.

  4. Saya dan suami pengguna aktif Traveloka. Terutama untuk ticketing dan booking hotel dimana kami berada. Apalagi di kantor suami menetapkan bahwa aplikasi Traveloka lah yang menjadi acuan dalam biaya serta pengurusan perjalanan para pegawai. Jadi bukti booking dan transfer bisa langsung diberikan kepada bagian Finance untuk diproses sebagai laporan atau reimbursement. Yang pasti selama bertahun-tahun menggunakan Traveloka selalu puas dan tidak pernah ada masalah.

  5. Sebagai pengguna Traveloka saya akui layanan pesan akomodasi onlinenya terbaik sih ..apa yg dideskripsikan sesuai dengan kenyataan sukses terus deh ya Traveloka

  6. Ikut bantu mengaminkan mbaaaa
    Anak2 pasti hepiiii bgt, karena punya Ibunda dgn segudang cinta.
    Makasii buat Traveloka yg memfasilitasi mimpi² traveling kita yhaaaa

  7. Traveloka itu simple sih, ya mau cari tiket pesawat ada plus mau sekalian penginapan pun bisa juga pesen.

  8. Senangnya memiliki impian dan anak-anak pun bisa diajak bekerjasama untuk mewujudkannya. Kompak banget..
    Bersama Traveloka, alokasi dana yang akan dikeluarkan sudah bisa dihitung garis besarnya dari mulai transportasi hingga akomodasi beberapa hari di Jakarta, Bogor dan Bandung.

  9. Liburan memang jadi moment yg dinanti dan sangat memorable ya Mba, untung ada traveloka jdi gampang dan lebih hemat juga

  10. SAya pun udah lama gak liburan nih mbak. Pandemi meluluh lantakkan segala rencana. Tapi tetap bersyukur aja ya. Semoga bisa liburan di lain waktu. SAya pun menggunakan Traveloka untuk memesan tiket kereta api dan booking hotel

  11. Baru pernah dua kali ke Jakarta, itupun udah lama banget. Pastinya pengen deh suatu saat bisa ke sana sekeluarga, melihat keramaian ibu kota dan tentunya sambil bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat di sana.

Tinggalkan Balasan