Es Ga Beres yang Sangat Beres, Penerima SATU Indonesia Awards
Es Ga Beres yang Sangat Beres adalah nama bisnis yang muncul dari sebuah candaan sekaligus cemoohan. Unik yaa, namanya. Sekaligus menggelitik setiap orang yang mendengarnya. Latar belakang perekonomian memang jadi satu alasan untuk tidak menyerah dengan keadaan meski cemoohan datang dari segala penjuru. Begitu yang pernah dirasakan Yudi Efrinaldi, pemuda asal Kisaran, Kabupaten Asahan kala pertama kali merintis usaha.
Dari mulai berjualan bubur ayam sampe pisang goreng krispi hingga akhirnya berakhir jadi penjual es saat Bulan Ramadhan menggunakan gerobak di pinggir jalan. Dagangannya rame dan setiap hari habis terjual. Salah satu temannya yang ngga pernah kebagian pernah nyeletuk, “Ah, ngga beres, ini, masa aku ngga pernah kebagian”. Dari kalimat itu Yudi mendapatkan ide untuk nama gerobak esnya. Es Ga Beres.
Ramadhan kelar, Yudi tetap melanjutkan berjualan es. Namun nasib ngga semujur saat Ramadhan. Es buatan Yudi jarang habis dan ternyata rasanya ngga bertahan sampe sore. Inilah awal mulanya Ia mendapat cemoohan dan hujatan soal esnya yang ngga beres karena rasanya ngga enak.
Hujatan ini membuat Yudi berinovasi supaya es yang tadinya ngga beres menjadi beres, dan, berhasil! Siapa sangka, bisnis kecil yang mulanya dijalankan di pinggir jalan kini berkembang pesat bahkan mampu mencetak omset hingga ratusan juta perbulan.
Berkat kerja kerasnya, saat ini Yudi telah memiliki lebih dari 500 mitra cabang di berbagai daerah seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Aceh, Riau Jambi, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Barat yang deket sama domisilinya mas Bambang Irwanto si Kurcaci Pos, kapan-kapan boleh tuh direview, mas, hehe, lalu di Kalimantan Tengah.
Rata-rata penjualan hingga 300 cup per hari dengan omset antara 300 ribu hingga 1,5 juta. Dari menjual bahan baku ke mitra cabangnya saja, Yudi bisa meraih omset hingga 150 juta per bulan. Hasil pengembangan cabang Es Gak Beres yang Sangat Beres ini lalu Ia gunakan untuk membangun sebuah kafe dan restoran tahun 2020. Usaha yang kian berkembang itu, kinipun telah memperkerjakan lebih dari 40 orang karyawan di bidang produksi bahan baku dan 10 orang karyawan untuk pengelolaan kafe dan restorannya.
Atas jerih payahnya tersebut, Yudi berhasil menjadi salah satu Penerima Apresiasi Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards Bidang Kewirausahaan Tahun 2021.
Profil Singkat Yudi Efrinaldi
Bernama Yudi Efrinaldi adalah seorang pria asal Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Lahir tanggal 16 April 1989, saat ini sudah menjadi seorang ayah dari 4 orang anak. Sebelumnya, Yudi berprofesi sebagai seorang guru honorer. Ia merasa, gaji yang diterimanya setiap bulan belumlah cukup untuk bisa menyejahterakan keluarga.
Akhirnya Yudi mempunyai misi untuk menjadikan keluarganya sejahtera dan bertekad sekuat tenaga untuk mewujudkan cita-citanya itu. Berbekal minatnya pada jiwa wirausaha, kemauan, tekad, kreativitas dan pantang menyerah membawanya hingga titik saat ini, menjadi wirusaha sukses dan menjadi panutan khususnya untuk pemuda di sekitarnya dan di seluruh Indonesia pada umumnya.
Oiya profil dari Es Gak Beres ini juga pernah diulas di Blog Berbagi Cerita dan Ceria, loh…
Kunci Sukses Yudi Efrinaldi Dalam Perannya Mengembangkan Es Ga Beres
Sebelum sukses dengan Es Gak Beres, Yudi pernah berjualan bubur ayam di pinggir jalan dan pisang krispi online di Kisaran Ojek Online (KIJEK). Walaupun belum beruntung pada dua bisnis itu, dapat dilihat bahwa Yudi sudah memiliki kreativitas dan pintar mencari peluang. Ini terlihat dari bisnisnya yang tidak hanya berhenti berjualan di pinggir jalan saja, tapi sudah merambah ke dunia online KIJEK.
Yudi menularkan kesuksesannya pada orang sekitar, termasuk kepada para pelajar di daerahnya dengan mengadakan pelatihan-pelatihan kewirausahaan di sekolah-sekolah penggerak di Kabupaten Asahan. Yudi sering berbagi cerita dan pengalamannya mengenai UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) kepada siswa dan mahasiswa sekaligus menanamkan jiwa wirausaha pada mereka.
Kegiatan ini tentu saja menginspirasi orang-orang untuk melupakan segala keterbatasan menjadi motivasi untuk maju dan berkarya. Melahirkan Yudi-Yudi lainnya menjadi wirausaha muda yang turut ambil bagian dalam memajukan perekonomian lokal khususnya. Kreativitas dan pantang menyerah adalah kuncinya.
Kisah Yudi menjadi bukti bahwa kreativitas dan pantang menyerah adalah kunci dari kesuksesan. Es Gak Beres dapat dijadikan motivasi bahwa apapun kondisi kita tidak ada hal yang tidak mungkin.
Related Post: 5 Sosok Perempuan Inspiratif yang Saya Kagumi
Sedekah Keroyokan
Es Gak Beres turut terjun dalam kegiatan sosial. Sebagai bentuk rasa syukurnya, setiap Jumat, Es Gak Beres menyediakan layanan pemberian sembako gratis dan ambulans gratis melalui sebuah Komunitas bernama Sedekah Keroyokan yang Ia dirikan bersama pedagang kaki lima lainnya.
Pedagang kaki lima yang menjual segala jenis barang dagangan ataupun penyedia jasa boleh bergabung di komunitas ini. Prinsipnya, siapa saja yang tergerak hatinya untuk menyisihkan sebagian hartanya boleh disalurkan melalui Sedekah Keroyokan.
Yudi seakan sadar, bahwa apa yang dia raih merupakan anugerah yang patut disyukuri sekaligus titipan. Ada sebagian dari hartanya yang harus ia wakafkan untuk yang berhak menerima.
Berbagi ilmu, berbagi harta dan berbagi waktu adalah bentuk kepedulian Yudi terhadap sesama. Ia sepenuhnya menyadari dengan berbagi, apa yang dia dapatkan semakin berlipat ganda keberkahannya.
Ya, pada dasarnya apa yang kita lakukan adalah semata-mata untuk mendapatkan berkah dari Allah SWT, sang pemilik segalanya. Ketika kita mengejar akhirat, maka dunia pun mengikuti.
Segala pemberian Allah kepada umatnya adalah bersifat sementara. Jadi terbiasalah untuk merasa dititipi bukan memiliki.
Sekilas Tentang Astra dan SATU Indonesia Awards
Jakarta tahun 1957 berdiri PT Astra International. Sebuah perusahaan perdagangan umum dengan nama Astra International Inc. Kemudian tahun 1990, dilakukan perubahan nama menjadi PT Astra International Tbk, dalam rangka penawaran umum perdana saham Perseroan kepada masyarakat, yang dilanjutkan dengan pencatatan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan ticker ASII.
Related Post: Pengalaman Pertama naik MRT Jakarta
Astra telah mengembangkan bisnisnya dengan menerapkan model bisnis yang berbasis sinergi dan terdiversifikasi pada tujuh segmen usaha yaitu
- Otomotif
- Jasa Keuangan
- Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi
- Agribisnis
- Infrastruktur dan Logistik
- Teknologi Informasi
- Properti
Sementara, Penghargaan SATU Indonesia ASTRA adalah sebuah ajang kompetisi yang hasil akhirnya berupa penghargaan untuk lima pemuda yang dinilai telah memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar melalui bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan dan Teknologi.
Kompetisi ini dimulai tahun 2010 disponsori oleh PT. Astra International Tbk di mana nama “SATU” terdiri dari empat kata gabungan yaitu Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia. Inisiatif ini merupakan bagian dari program CSR (Corporate Social Responsibility) Astra.
Dengan program ini diharapkan mampu menciptakan sosok-sosok yang mempunyai integritas dan kemauan keras untuk bisa berkarya, mandiri dan sekaligus memberi manfaat pada lingkungan dan masyarakat luas di Indonesia baik dengan berwirausaha, menjadi pendidik, menciptakan sebuah karya ataupun mengabdi di dunia kesehatan.