Review

Easyeats Cafe, Ramaipun Tetap Nyaman

The Cozy Easyeats Cafe, Ramaipun Tetap Nyaman – Spot foto banget, adalah kesan pertama saya untuk kafe yang berada di Jalan Sriwijaya ujung No. 11, Medan Petisah ini. Warna bangunan dominan hijau toska dan sage terasa tenang dan terlihat begitu segar di mata.

Kalau ditanya mau nongkrong dimana? Saya sering suka bingung jawabnya. Lebih sering jawab “ngga tau” atau “terserah”. Selain memang bukan anak nongkrong, saya juga ngga bisa ngopi (bukan ngga suka). Menurut saya nih, cafe itu kan biasanya identik dengan ngopi, ya.

Kalo ada yang ngajak, “Ngopi, yuk!” pasti mendarat di Cafe. Biasanyaa gitu…..

Kalau ada ajakan meetup dari komunitas, saya selalu hening di grup kalau ada pertanyaan “rekomendasi dong, kafe yang enak”. Ya karena memang segitu ngga taunya. Padahal di Medan ada begitu buaanyaaaak cafe atau tempat nongkrong yang memang sebenernya enak-enak aja untuk ngumpul atau ngedate.

Atau salah-salah kalau saya yang kasi rekomendasi nanti ujung-ujungnya cuma ke warung mie ayam atau pecel, deh. Sukanya yang begitu-begitu, haha.

Related Post: Suatu Sore di Dope Berastagi Restaurant yang Cozy dan Estetik

Ramadhan kemaren saya ngikutin tiga acara buka bersama dari komunitas. Dari ketiga cafe, ada salah satu yang paling saya suka. Selain makanannya enak dan harganya wajar, suasana cafenya sangat cozy dan tetap cozy meski ramai pengunjung.

The Cozy Easyeats Cafe

Seinget saya, dulu salah satu pemikiran umum untuk buka usaha kuliner itu harus di lokasi yang strategis. Pinggir jalan besar, di keramaian, pokoknya yang gampang dilihat dan dijangkau.

Nah, sekarang itu malah kayaknya sebaliknya, deh. Cafe cozy yang cakep-cakep itu banyakan letaknya di dalam gang atau dalam dalam sebuah komplek perumahan atau yang ngga dilewatin angkutan umum. Tapi kalau soal transportasi sih gampang, ya, sekarang banyak kendaraan online juga.

Termasuk Easyeats yang menurut saya ada di wilayah “terpencil”. Di sudut sebuah pemukiman yang terbilang mewah. Meski masih di tengah kota, tapi rasanya cukup sulit dijangkau kalau ngga pake kendaraan pribadi atau ojek online.

Ambience Nyaman

Penyambutan petugas yang begitu ramah dan hangat langsung diterima begitu kaki menginjakkan lantai ruang semi outdor. Satu-satunya akses menuju ruangan outdor. Kesimpulan saya, cafe ini tidak begitu luas, namun penataan perabotnya sungguh apik. Hal ini yang bikin cafe tetap nyaman meski sedang ramai pengunjung.

Warna sage, rasanya cuma cafe ini satu-satunya di Medan punya warna yang sempat viral lebaran 2023 lalu. Ternyata bukan cuma cat putih yang bisa bikin ruangan tampak luas. Sage punya manfaat yang sama, tuh.

Perpaduan dinding batu bata terakota dengan dinding semacam wood panel full warna sage itu bikin kesan minimalis tapi mewah. Aaah, saya tak pandai mendeskripsikannya. Niat saya nanti kalo ada rejeki mau bikin rumah kaya gini, dah. Aamiin yang kenceeeng.

Fasad Elegen

Layaknya hunian keluarga kecil bahagia kalau dilihat dari depan. Atapnya segitiga warna sage bertuliskan nama Cafe dan di bawahnya sebuah quote “Good Food Brings Everyone Together“. Berpagar minimalis jarang-jarang namun tinggi berwarna putih yang sebagian tertutup tanaman hias. Sekilas bangunan ini mirip florist / nursery sekaligus mengingatkan saya sama Koetatoea.

Related Post: Koetatoea Semarang, Pusat Oleh-Oleh dan Kuliner Ala Cartegana

Bagian depan nyaris ngga punya pekarangan. Jadi memasuki pagar langsung disambut area semi outdor dengan bukaan pintu seperti jendela besar atau mirip pintu ruko berwarna hijau. Dibatasi dinding kaca, berbatasan dengan area indor.

Pekarangan dengan lantai paving blok hanya ada space sempit antara pagar dan bangunan utama. Terdapat kursi besi panjang di sisi lain dan sepasang kursi dan meja pada sebuah space kecil tepat di depan jendela kaca depan berbentuk bulat. Udah gitu aja, minimalis tapi enak diliat banget

Sebuah sepeda antik terparkir di depan pagar jadi kebayang rumah-rumah di luar negeri gitu. Ngga ada sunroom atau ourdor area. Makanya saya bilang areanya cukup terbatas.

Interior Minimalis

Hampir semuanya interior didominasi warna putih dan hijau sage. Area indor ini ngga luas. Malah cenderung sempit dengan meja kursi yang disusun rapat dan efektif. Banyak juga meja panjangnya, jadi kalau dateng rombongan ngga harus nyatuin beberapa meja.

Tanaman hias disebar di beberapa sudut, begitu juga lampu-lampu hiasnya. Meski tidak begitu luas, area indor ini nampak lega karena terbantu dengan adanya jendela dan dinding kaca yang lebar di area depan.

Lukisan-lukisan abstrak dan bentuk lainnya terusun rapi di beberapa sudut dinding. Sebagian ditempelin papan menu. Kursinya juga ngga seragam. Ada kuris besi yang berwarna hijau, putih dan hitam ada juga yang dari anyaman. Begitu juga meja, ada yang coklat polos, putih polos dan kotak-kotak putih. Aneka ragam tapi ngga terkesan rame. Selain lampu dan kipas angin, di ceiling yang tidak begitu tinggi itu juga tergantung tanaman hias.

Makanan dan Minuman yang Beragam

Cafe Cozy modern menyediakan makanan modern sih udah biasa. Easyeats Cafe dong, nyediain tahu gejrot, cireng, rujak ulek dan dan makanan tradisional lainnya. Mereka juga selalu memberikan complimentary snack berupa opak gula jawa. Jarang-jarang loh cafe yang begini. Jadi kalau kayak saya si pemilik lidah tradisional dibawa kesini ngga khawatir bingung pilih makanan. Ada rujak, ya aman, lah. Sayangnya kesana pas buka puasa jadi rujak bukan sebuah pilihan.

Related Post: Rujak

Karena buka dari jam sembilan pagi, mereka menyediakan menu sarapan. Boleh juga lah, next abis jalan pagi, sarapannya disini. Nah, Ramadhan kemaren tentu saja mereka juga menyediakan menu paket berbuka.

Pokoknya pilihan makanan dan minuman itu banyak sekali. Japanese food, thai food dan tentu sana Indonesian food. dan harganya masih diangka yang wajar, kok.

Toilet Bersih

Diberi warna senada dengan bangunan utama, toilet juga ngga kalah estetiknya. Pintu-pintu berwarna sage dan berdinding putih, serta cermin gede dihias tanaman merambat, bersih pula lagi. Ngantri di toilet jadi ngga berasa.

Parkir dan Musolah

Minusnya, musolahnya sempit banget. Ngga dipisah pula untuk laki-laki dan perempuan. Selain lahan terbatas, mungkin pertimbangannya cafe ini dekat dengan mesjid. Jadi kaum adam disuruh solatnya ke mesjid aja kali, ya. Masuk akal, sih

Selain musolah yang sempit, parkiran mereka juga terbatas. Mengandalkan lahan di pinggiran jalan atau depan-depan rumah warga gitu kalau sedang ramai.

Recomendasi Tempat Nongkrong yang Cozy

Dari beberapa cafe di Medan yang pernah saya singgahi, Easyeats salah satu yang saya review di blog pribadi karena penilaian-penilaian di atas tadi.

Saya pribadi, untuk memilih tempat nongkrong itu yang paling utama harus nyaman. Oiya, salah satu yang bikin saya nyaman adalah bebas dari asap rokok.

Sepenglihatan saya selama ada di dalam Easyeats Cafe, mayoritas pengunjung disana adalah orang Cina. Nah, setau saya mereka ini jarang yang jadi perokok.

Disini ngga ada live music, jadi begitu nyaman untuk tempat santai, deep talk, pertemuan bisnis bahkan ngumpul bareng bestie dan keluarga juga masih oke.

32 tanggapan untuk “Easyeats Cafe, Ramaipun Tetap Nyaman

  1. Btw, kisaran harga menunya berapaan, Kak?

    Biasanya kalau awak liat harga mandi n nasi gorengnya untuk nentuin ini tempat nongkrong bersahabat sama kantong mahasiswa atau sama kantong buruh kantoran😁

  2. Easyeat ini memang nyaman banget ya kak, nuansanya serba hijau terasa nyaman banget deh apalagi makanannya juga terlihat yummy banget ya

  3. Pertama suka ambience-nya, perpaduan dinidng teacota dan warna sagenya cakep euy. Terus ada menu tradisional dan modern, jadi kalau datang sekeluarga ga bingung, lidah bapak mamak menu kampung, anak-anak menu modern. Apalagi ada compliment opak gula jawa …wah, istimewa ini!

  4. Kalau pas malam gitu makin apik kelihatannya. Apalagi bener juga kak, tampak minimalis tapi punya kesan yang manis. Cocok dah nih jadi lokasi hangout bareng keluarga atau sohib

  5. Tempatnya nyaman banget deh. Cocok buat kumpul-kumpul hangout sama temen. Biasanya kalau kayak gini, menunya sharing-sharing, camil-camil, tapi banyak…haha…
    Buat kerja juga cocok nih. Karean minimalis malah engga banyak orang, jadi engga berisik…
    (Hani)

  6. Asyik banget ya tempatnya, benar-benar cozy sih ini, luas juga tampak bersih dan rapi makanya bikin nyaman ya, apalagi makin malam tampak makin syahdu buat kumpul sama teman atau keluarga nih.

  7. auto nyari definisi warna sage, karena selama ini saya mengenalnya dengan nama lain (lupa, kalo gak salah peach?)

    Saya juga seneng ngamati keputusan cafe, hotel, resto dan tempat komersil yang sejenisnya, dalam memilih warna

    karena sesuai tujuan pengelola ya? Mereka menggiring konsumen untuk nyaman, atau malah makan cepat

  8. Kalau lihat dari pengaturan kursi dan meja, tempat ini lebih terkesan sebagai rumah makan ketimbang cafe. Karena cafe cenderung sitting arrangementnya lebih ke private, dudukan empuk, dan dominasi sofa. Tapi senengnya, kalau kondisi begini tuh bisa menampung banyak teman dan satu area ya Ci. Gak perlu geser-geser. Apalagi dengan ornamen pelengkap yang cantik dan warna yang bikin EASYEATS terkesan luas.

    1. Iya sih Bu, kaya rumah makan tapi emang ambeiencenya nyaman aja gitu meski pada saat itu rame. Pengaruh warna apa yaa

  9. Konsep dan tema kafe down to earth ya, sejuak damai banget. Ini sih pas banget lagi suntuk banyak piliran serta menjurus ke stres untuk nyantai di sini. Menikmati suasana yg hijau-hinau seger nyegerin mata dan nenangin pikiran

    1. Kalo pas lagi rame cukup ke nyaman aja mbak, kalo ngilangin stres yaa bisa juga sih karena banyak makan jadinya hehehe

  10. Vibesnya itu nyaman, adem, cozy, dan calming gitu. Bikin penasaran pengen nyoba berkunjung langsung ke sana. Banyak disediakan stop contact gak kak? Siapa tau mau WFC nanti.

    1. Stop kontak ada mbak tapi ngga banyak sih. Di dinding gitu, bukan ada setiap meja. Salah satu kekurangan sih ini yaa

  11. Vibesnya itu nyaman, adem, cozy, dan calming gitu. Bikin penasaran pengen nyoba berkunjung langsung ke sana. Banyak disediakan stop contact gak kak? Siapa tau mau WFC nanti.

  12. Ahaha… aku pun kalau ditanya kafe buat meet up ramean gitu, biasanya nggak komen. Aku senengnya ke coffee shop kecil yang tenang (dan ada mushala) buat kerja sendirian.

  13. aku kemana-mana ayok, asal jangan suruh recom tempat, aku nggak bisa ngopi tapi hobi minum teh, btw lengkap juga menunya ada tradisional dan modern

  14. Ternyata bener yaah.. dominan warna ijo tuh menenangkan.
    Mejanya estetik juga buat foto produk, hihihi.. maafkan.
    Kadang suka numpang foto buku buat review gitu..

    Seneng banget makan dan kumpul bareng sahabat di easyeats cafe.

Tinggalkan Balasan