jalan dan wisata

Koetatoea Semarang, Pusat Oleh-Oleh dan Kuliner Ala Cartegana

Koeta Toea Semarang, Pusat Oleh-Oleh dan Kuliner Ala Cartegana – Mengakhiri penelusuran bangunan-bangunan heritage di sepanjang area Kota Lama, saya lalu mengistirahatkan kaki dengan duduk pada sisi-sisi tembok di depan bangunan tua yang berfungsi sebagai kantor Bank Mandiri.

Related Post : Menyusuri Deretan Gedung Estetik di Kota Lama Semarang

Tujuan saya selanjutnya adalah sebuah tempat yang sempat saya lihat di instagram sebelum keberangkatan ke Semarang. Sebuah lokasi kuliner yang secara visual tampak meriah dan penuh warna. Sekilas mirip sebuah kota pelabuhan yang besar di pantai utara Kolombia bernama Cartegana

Kalau kalian lihat foto ini, tertarik kesini, ngga?

IG: Koetatoea
IG: Koetatoea
Certagana (google)

Dua jam waktu yang tersisa sebelum kembali ke Jakarta. Melalui aplikasi ojek online, saya jadi tau jarak Kota Lama ke Koetatoea sejauh kurang lebih 7 KM. Jarak yang lumayan jauh untuk waktu yang sedikit. Tapi kalau sudah masuk dalam rencana perjalanan, ya harus dipatuhi. Lagipula tak ada waktu lagi untuk mencari-cari area wisata lainnya.

Selama 20 menit perjalanan saya banyak ngobrol sama masnya. Dari mulai perihal cuaca Semarang yang panas, tentang segala kuliner yang kami lewatin sampai kebiasaan orang Semarang bikin tak terasa tujuan sudah di depan mata.

Saya diturunkan di Jalan Brigjen Sudiarto tepat di sebuah pohon rindang. Di belakang saya terlihat sebuah bangunan berwarna hijau tosca bertuliskan “Koetatoea” di bagian dinding kaca di bawah atapnya. Langkah kaki berjalan cepat melalui sisi e-parkir dan saya sedikit mepet ke tembok demi menghindari panas yang semakin menggigit bikin saya cepat pusing.

Setibanya di depan bangunan, saya semakin penasaran dengan lokasi bangunan warna warni seperti yang di Instagram itu. Sebab, fasad dengan dua jendela dan dua pintu besar berwarna merah di bawahnya itu bukanlah akses keluar masuk yang sesungguhnya. Saat itu sedang banyak ornamen natal, karena saya kesana memang di bulan Desember.

Pintu keluar masuknya hanya satu, yaitu sebuah bangunan di sebelahnya atau di sisi kiri / Timur fasad. Saat saya melewati pintu masuk, yang terpampang adalah sebuah aula besar yang penuh dengan rak-rak makanan, baju-baju dan aneka sovenir lainnya. Pantas saja tidak diberlakukan HTM, masa iya di pusat oleh-oleh malah diminta tiket masuk, kan?

Penasaran saya belum juga hilang, sebab kota warna warni kembaran Certagana tujuan saya itu belum juga terlihat penampakannya. Atau saya yang salah masuk? Atau jangan-jangan Koetatoea ini sebenernya ada dua? Waduh mana waktu udah mau habis pake nyasar segala lagi. Mau nangis rasanya kalau sampe salah tempat.

Orang Medan ini emang gengsinya gede, ya? Hahaa. Bukannya bertanya saya malah muter- muter sebagai modus untuk nyari informasi apapun mengenai “Certagana”. Tepat di sudut belakang aula, ada sebuah pintu exit yang sempat saya intip terlihat sedikit penampakan kota warna warni yang saya maksud. Ahaa! akhirnya saya bekesimpulan kalau saya ngga nyasar. Bertanya pada petugas dimana pintu masuk, saya diarahkan ke sudut bagian depan aula.

Pintu masuknya kecil layaknya sebuah pintu rumah biasa. Bapak penjaga mempersilahkan masuk dan langsung terlihat sebuah lorong kecil dan sempit yang diapit oleh kedai-kedai makanan lucu.

Masih dengan rasa penasaran, saya teruskan berjalan menghabiskan lorong kecil berharap menemukan kota Certagana versi Semarang ini. Hanya beberapa langkah saja, di depan saya tampak keramaian dan, voila! kota warna-warni itu sudah ada di depan mata.

Jadi Koetatoea ini bukanlah sebuah wilayah terbuka seperti Kota Lama dan objek wisata lainnya. Ini merupakan area dengan bangunan utama sebuah aula yang berfungsi sebagai pusat oleh-oleh, dan di belakangnya adalah pusat kuliner.

Related Post: Menyusuri Deretan Gedung Estetik di Kota Lama Semarang

Perbedaan dengan objek wisata lainnya adalah Koetatoea ini lebih ke sebuah bangunan yang fungsi utamanya adalah sebagai pusat oleh-oleh dan kuliner yang didesain menyerupai sebuah kota kecil di Eropa. Ada yang bilang mirip pedesaan di Turki, ada juga yang bilang mirip di Yunani dan mirip Spanyol. Kalau saya pribadi menilai bagian kuliner di Koetatoea ini mirip sekali dengan kota Certagana.

Tenan Kuliner Dari Berbagai Negara

Sampe disini saya malah ngga selera makan apapun. Perut saya ini persis kaya orangnya, kalau sudah kadung ngambek susah sembuh, hahaa. Padahal ada banyak macam pilihan makanan mau yang nasional sampe internasional segala. Mungkin ada lebih dari 30 kedai yang menjual makanan, minuman dan cemilan berbeda-beda. Daripada sudah sampe disini saya ngga nyicip apapun, melihat kedai es krim turki saya tertarik buat beli.

Eh, ternyata saya adalah pelanggan pertamanya hari itu. Masnya nawarin, es krimnya mau langsung dimakan atau game dulu, nih? Saya minta game, dong. Menjelang siang itu, jadilah saya tontonan gratis orang-orang akibat main tangkap-tangkapan es krim sama si mas yang semakin iseng itu, hahaa. Mau-mau aja ya dikerjain padahal kan kita beli. Kalau nonton videonya keliatan gampang, aslinya ngeselin ga dapet-dapet itu es krim. Anehnya pas sesi game, itu es krim kenapa ngga jatuh-jatuh. Tapi giliran kita makan, cepet banget deh cairnya.

Es krim 3 rasa seharga 29 ribu itu saya nikmatin sambil duduk nontonin seorang anak yang gantian dikerjain mas Es Krim Sultan Turki. Aksinya itu direkam oleh ibunya sementara ayahnya ngajak ngobrol si masnya. Dari yang saya curi dengar, masnya tersebut merantau dari Surabaya, satu daerah dong sama temen saya yang juga Blogger Kota Pahlawan itu. Tapi inget, main game tangkap-tangkapan ini sangat tidak direkomendasikan untuk yang baper, yak.

Asik, sih tempatnya. Lagi-lagi keterbatasan waktu bikin saya ngga bisa eksplor banyak Koetatoea ini. Padahal ada lantai 2 yang ngga kalah menarik dan spot foto cantik-cantik lainnya disana. Tempat wisata yang baru saja dibuka tanggal 1 Oktober 2022 lalu, selain menjual oleh-oleh dan kuliner, juga punya dua wahana lainnya.

Goedang Lampoe

Area ini ada di bagian aula oleh-oleh. Jadi sebelum masuk ke area kuliner bisa kesini dulu atau sebaliknya keluar dari area kuliner langsung dapet Goedang Lampoe. Sesuai dengan namanya, disini banyak spot foto yang dihias lampu-lampu aneka macam bentuk. Mirip dengan wahana yang ada di Batu Night Square, Malang. Cukup dengan membayar HTM sebesar 15K, kita sudah puas foto-foto. Ya, cuma bisa foto-foto aja, jadi jangan bayangin ada kafe, yak.

Jungle Land

Nah, kalau ini areanya ada di luar gedung, tepatnya di depan pintu masuk atau sisi kiri pintu masuk aula. Fasadnya mirip mini jungle dengan miniatur daun-daun dan beberapa jenis bintang. Kalau ini, sih, area yang cocok untuk anak-anak.

Oiya FYI, dilarang bawa kamera pro atau ada charge khusus kalau ngga salah sampe 100K bagi yang menggunakan kamera pro. Jadi hanya diijinkan foto-foto pake hp.

Tips Berkunjung ke Koetatoea

Meski tempatnya cantik dan asik, bukan berarti bebas bete atau badmood saat berada disini kalau datang di waktu yang ngga tepat. Berikut tipsnya, ya…

  • Area kulinernya itu bisa dibilang sempit, jadi hindari datang di hari libur supaya ngga crowded
  • Datang di sore hari supaya ngga terlalu panas
  • Karena ngga terlalu luas, usahakan untuk keliling keseluruhan area baik lantai 1 dan 2 untuk dapat hidden spot cakep-cakep
  • Datang di luar hari besar misal natal / lebaran dll supaya ngga banyak ornamen/perhiasan. Look yang natural lebih bagus sih kayanya

35 tanggapan untuk “Koetatoea Semarang, Pusat Oleh-Oleh dan Kuliner Ala Cartegana

  1. Ciamiknya kak 🤩.
    Setiap warna dan sudut tempatnya bener² instgramable ya.
    Apalagi juga kulinernya dan si es krim yang kalau daku lihat di Tiktok geregetan bin kocak juga hehe.
    Rekomen wisata yang oke nih Koetatoea

  2. Keren amat tempatnya, di Surabaya ada juga nih tempat kayak gini, yang warna warni bangunan tuanya, sayangnya nggak serapi ini sih. Kalau ke Semarang wajib mampir nih 🙂

  3. Dulu waktu saya ke Semarang belum pernah ke sini. Deket Kota Tua berarti ya? Cakep deh Koetatoea ini, instagramable dan asyik buat jalan-jalan bareng keluarga. Moga bisa kesampaian ke Semarang lagi nanti

  4. Hihihi, aduuuuh kata pertamanya butuh waktu aku mengeja. Ternyata eh ternyata bacaannya Kota Tua. Asyik ih tempat nongkrongnya. Pusat oleh-oleh Semarang semua ada di sini. Keren.

  5. MashaAllah tempatnya estetik banget. Bikin betah ini sih. Bisa pepotoan, makan-makan sekaligus belanja oleh-oleh. Terakhir saya ke Semarang sepertinya tempat ini belum ada. Apa saya yang kelewat informasi ya? hahahaha. Ternyata memang masih anyar ya Kak Suci.

    Cus ah catat dengan baik. Kalau ada waktu ke Semarang lagi, wajib ngunjungi Koetatoea. Salah satu tempat mampir untuk road trip Jawa Tengah yang pastinya asik banget.

  6. Wah kok cantik dan estetik gini
    Ini wajib didatangi saat jalan jalan ke Semarang
    Selain berburu oleh-oleh bisa juga sekaliak berburu konten yg instagramable

  7. Waaah must visit banget ini kalau ke Semarang lagi… Biar gak muter muter di kota lamanya saja kalau mau cari spot foto yang menarik..

  8. Salah satu hal yang gak bisa dilupakan dari kota Semarang adalah kulinernya yang gak ada yang failed. Semuanya enak termasuk oleh-oleh nya.
    Di koetatoea ternyata lengkap ya, semua ada. Fixed, kalau ke Semarang harus mampir

  9. Beneran aesthetic dan sememuaskan itu ya.. berjalan-jalan ke Koeta Toea Semarang. Gak pingin ke Eropa, eh..tetep pingin dink.. tapi dengan vibes yang ditawarkan di Koeta Toea Semarang, bisa ke sini dulu pas liburan lebaran nanti..

  10. Makin kangen dan nambah alasan buat main ke Semarang lagi nih.

    Kalau saya awalnya ngira ini di Haji Lane, Singapura. Ternyata lebih mirip sama Cartegana yah

  11. indah banget ya kota tua sekarang, terakhir ke semarang tahun 2013 lalu, cuma sempat ke lawang sewu hihi

Tinggalkan Balasan