jalan dan wisata · Review

View Jembatan Pasupati dari Lantai 5 Hotel California

Welcome to the Hotel California. Such a lovely place. Such a lovely face…
Plenty of room at the Hotel California. Any time of year . You can find it here…

Jika kalian mendengar namanya kemudian dikait-kaitkan dengan sebuah lagu dari grub Band Eagles yang judulnya Hotel California, berarti kita samaan. Mulanya saya pun bertanya-tanya ada hubungan apa hotel ini dengan lagu tersebut. Duluan siapakah yang lahir? Hotel California Bandung atau Hotel Californianya Eegles? Lagu itu kan mengisahkan sebuah hotel yang tamu-tamunya pada terjebak ngga bisa keluar sebab ulah para hantu.

Tapi review berbicara. Hotel bintang tiga ini mendapat respon baik dari berbagai situs booking online. Sejauh pencarian saya tentang hotel ini, belum ada yang memberitakan tamu terjebak di dalam, kok. jadi, aman! Penasaran saya intip web resminya dan mendapatkan sedikit informasi bahwasanya ternyata hotel ini memang terinspirasi sama lagunya Eagles.

Hotel California Bandung is an independent Indonesian local hotel whose name is inspired by a song from The Eagles (1975) with the same album title

Kayaknya pemilik hotel ini fans berat Eagles karna nomor pintu disetiap kamar dibikin dari kepingan CD meraka. Saya pesan kamar deluxe dengan desain kamar juga standar hotel pada umumnya. Interior didominasi warna coklat muda dengan lantai parket berwarna senada. Nilai plusnya kamarnya lumayan luas dengan tambahan sebuah meja bulat kecil dan sofa. Itupun masi ada ruang yang lega diantara kasur dan jendela jadi leluasa untuk solat. Lebih seru lagi kalo ada balkon. (iya, saya pecinta balkon). Yang bikin jadi luar biasa adalah pemandangan jembatan Pasupati yang jelas terlihat dari jendela kamar saya. Karna di Medan ngga ada kekgini, jadi kesenengan bisa mandangin jembatan yang mirip Jembatan Suramadu ini. Pernah waktu itu lewat dari atas jembatan ini tapi malah ngga sadar sedang berada di atasnya, haha. Lebih seru mandang dari jauh apalagi kalo malem cantik sekali.

Baca juga: Museum Angkut

Ngomong-ngomong, ditulisan ini akan lebih banyak comot foto dari google yang kira-kira penampakannya masih relate disaat saya kesana. Sebab saya awalanya memang ngga niat ngeriew jadi koleksi fotonya sedikit. Tapi pastinya review ini murni pengalaman pribadi yang saya rasakan langsung.

Fasilitas Hotel

Kamar

Fasilitas dalam kamar cukup lengkap. Meliputi Kasur besar dengan sepasang nakas, AC, TV tapi dengan siaran yang masih banyak semutnya, Lemari tapi ngga berpintu, brankas, WIFI (ngga nyoba jadi ngga tau kenceng apa ngga), telepon, mini kulkas juga ngga nyoba, meja karja yang panjangnya sepanjang dinding kamar jadi bisa dipake buat narok banyak barang, meja bulat dan sofa (kursi sih) yang sangat banyak fungsinya salah satunya untuk makan dan duduk kalo mau mandangin Pasupati, dan coffee/tea maker lengkap dengan kopi, gula dan tehnya serta sandal.

Masuk area kamar mandi juga standar pada umumnya. Dilengkapi toilet duduk, wastafel dengan amenities lengkap juga kaya handuk, sabun, paket sikat gigi dan odol, shower cup (ini penting untuk saya) yang semuanya ditarok dalam box transparan jadi ngga lecek karna kena cipratan air dan ada pengering rambut juga membantu sekali untuk perempuan berhijab. Area shower dipisahkan dengan dinding kaca. Tapi showernya ngga ada kran yang biasa (apa sih itu namanya? haha) jadi rada susah untuk ambil air wudhu.

kamar saya dengan view jembatan Pasupati. Maaf atas foto yang burem 😀
google.com
trisuci.com

google.com
Restoran

Sarapan pagi disediakan di lantai bawah sebelah lobi. Brown Sugar Cafe namanya. Karna situasi pandemi jadi saya sengaja sarapan lebih awal. Meskipun keseluruhan area restoran ini dikelilingi sama jendela besar dan bisa mandang ke luar, tapi saya pilih duduk di bagian luar (smoking area) karena sekalian mau cari udara segar pagi Bandung. Selain itu belum ada yang merokok juga jadi masih nyaman.

Menu makanan meski ngga banyak tapi bagi saya semuanya bisa termakan. Eh, gimana?? Maksudnya bila di campurkan beberapa menu ya masih cocok. Nasi goreng, mi goreng, ayam filet goreng tepung dan sayuran. Station omelet ada di bagian luar. Station bubur juga terpisah di sudut lain begitu juga dengan buah dan minuman. Jadi kaya tamu undangan gitu harus keliling-keliling dulu. Untung restorannya ngga terlalu luas.

Oiya besoknya jadwal pulang saya ke Medan tuh pagi. Jadi request bungkus sarapan. Awalnya pihak hotel keberatan dengan alasan bagian dapur yang ngga mau. Trus, tawar menawar lagi akhirnya bersedia dibungkus. Pas saya jemput ke restoran, saya sempet ijin minta isi ulang air minum ke botol, eh, dikasih yang baru. Sampe bandara, setelah selesai proses cekin, langsung sarapan dong di ruang tunggu. Pas dibuka, isinya mi goreng yang rasanya enak sekali, ada sendoknya, tisunya dan kerupuknya satu plastik, bener satu plastik wkwkkkw. Masyaallaah, Alhamdulillah. Terimakasih California yang tadinya ngga mau mbungkusin ternyata mau ngasi kejutan. Iya, saya dikasi kejutan kerupuk satu plastik aja udah seneng, hahaa…

google.com

google.com
Parkiran

Area parkir bisa dibilang kurang mendukung. Sebatas halaman depan lobi dan sebelah restoran membentuk huruf L. Untuk sekelas hotel bintang 3 rasanya parkiran kurang mendukung. Prediksi kalo di luar pandemi dan saat peak season pasti ngga cukup untuk nampung kendaraan. Saya kurang tau sih, apakah ada area parkir lain selain disitu.

google.com

Fasilitas Pendukung Lainnya

Meski ngga mengelilingi seluruh area hotel, tapi lihat dari beberapa foto yang terpajang di berbagai sudut ternyata disini juga menyediakan ballroom dan tiga ruang meeting yang masing-masing dikasi nama Beatles, Pink Floyd, dan Beethoven. Tapi ngga ada kolam renang sih kayaknya. Layanan spa juga ada, kok. Di sudut kanan sebelah resepsionis juga ada “Penny Lane lounge” yang kelihatannya cukup nyaman untuk sekedar duduk ngopi atau membicarakan bisnis. Dilihat dari tempatnya yang sedikit mojok di bawah tangga memang cocok sekali untuk dijadikan tempat ngobrol yang sedikit privat dan butuh ketenangan. Cocok lah untuk tempat nginep para pebisnis. Tapi selama pandemi sepertinya fasilitas lain ini ditutup sementara.

Sebuah tangga besar menghubungkan lantai dasar dengan satu lantai di atasnya menjadi pemanis area lobi. Ruangan ini juga berasa cozy dan lapang sebab sejuk dan terkesan luas dengan jendela besar dan langit-langit terbuka yang tinggi. Jadi keliatan tuh teras lantai duanya.

lobi
lobi
Lokasi

Hotel California beralamat di Jl. Wastukencana No.48, Tamansari, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40116.

Karena bukan orang Bandung, saya bisanya cuma lihat dari map kalo hotel ini sangat dekat dengan beberapa fasilitas publik yang cukup terkenal. Bisa dikatakan lokasinya strategis. Saya ke Braga hanya butuh waktu 15 menit. Dari Bandara juga deket cuma 20 menitan juga. Dan ke Gedung Sate cuma 1.7 KM.

Hanya saja karena letaknya di jalan yang one way jadi kalo kelewatan ya harus muter dulu. Tapi memang Bandung sebagian besar jalannya one way, sih, ya. Jadi semua kaya terasa jauh (kalo nyasar)…

Dari dalam kamar, pemandangan seperti pada umumnya. Perkotaan dan taman kota. Tapi kamar saya viewnya langsung menghadap jembatan Pasupati. Kamar tipe suite malah punya dua view sekaligus. Perkotaan dan Jembatan Pasupati. Sebab tipe kamar ini, selain posisinya di sudut juga punya jendela besar hampir setengan ukuran kamar. Pemandangan Jembatan Pasupati kalo malam itu juara.

Baca juga: Jalan Pagi ke Gedung Sate

Rate Kamar

Punya tiga tipe kamar. Deluxe, Excekutif dan Suite room. Nah, kalo yang deluxe nya aja udah luas bisa gegoleran dilantai apalagi yang suite nya ya.

Meski harga selalu berubah tapi ratenya setiap kamar bisa dibilang cukup wajar dengan fasilitas dan pelayanan yang mumpuni.

Deluxe room diharga 350K – 550K

Executive room diharga 550K-700K

Suite room diharga 700k-1000K

Kesimpulan

Menginap dua kali disini ngga ada keluhan yang serius baik dari segi fasilitas atau pun pelayanan. Segala fasilitas berjalan dan berfungsi dengan baik. Ya, cuma kualitas gambar TV aja yang bersemut tapi ngga ngaruh kalo yang ngga hobi nonton. Hanya di beberapa sudut kamar masih ada sampah-sampah kecil dan debu. Petugas dari mulai parkiran sampe petugas kamar juga semuanya ramah. Perihal sarapan yang dibungkus itu memang sempet ada sedikit perdebatan, tapi akhirnya pihak hotel cepat ambil keputusan yang menurut saya ngga merugikan kedua belah pihak.

Hotel yang terinspirasi sama musik sih harusnya lebih banyak ornamen yang berbau-bau musik disetiap detailnya. Tapi rasanya justru disini kurang sensasi musiknya. Mungkin lebih bisa ditambah kayak piano besar di lobi, atau live music mungkin. Atau saya yang pas kesana ngga ngeliat, ya 😀

Jadi hotel ini rekomendasi yang cocok untuk para pebisnis, bisa juga pengantin baru, atau pengunjung yang butuh hotel cuma untuk tidur.

Kalo untuk staycation apalagi bawa anak-anak rasanya kurang pas.

Jangan lupa tetep prokes, ya… 🙂

tagline “wellcome to the hotel california”

31 tanggapan untuk “View Jembatan Pasupati dari Lantai 5 Hotel California

  1. wuah aku baru pertama kali mampir ke blog ini
    salam kenal ya mbak suciii

    duuuh aku penasaran sama makanannya
    harga 350ribu ini terjangkau banget dengan fasilitas sedamai itu

  2. Jadi membayangkan hotel yg namanya terinspirasi dari egels setiap ruangan dikasih ornamen musik mbak ? Dan senang ya mbak dapat bonus kerupuknya …. Cukup memuaskan ya mbak habis nginep dua hari disana

  3. Hihihi Saya kalau nginap hotel biasa memang Cari yang instagramable, yang cantik gitu kak kalau ini lebih ke classic gitu ya … Note thanks recomendasinya kak

    1. Iya sih kalo ini jauh dari instagrmable. makanya lbh cocok utk pebisnis yang cuma numpang tidur doang mbk, haha.
      tapi nyaman kok…

  4. Review hotelnya menarik sekali kak, lengkap semuanya dibahas dan sepertinya menarik untuk dikunjungi karena kondusif dan bersih lingkungan hotel california Bandung ini ya..

  5. Jangan niat gak niat kak… Kudu semangat mereviewnya, biar makin cakep hasil ulasannya. Apalagi ini hotelnya nyaman

    1. Kayaknya umur hotelnya jauuh di bawah umur lagunya mbk. cuma terinsipirasi sm lagunya aja gitu…
      Yuk mbk, ditunggu review-nya mungkin kita samaan atau ada merasakan hal berbeda nginep disana 🤭

Tinggalkan Balasan