jalan dan wisata

Aktivitas Seru Saat Berkunjung ke Kebun Raya Bogor

Aktivitas Seru Saat Berkunjung ke Kebun Raya Bogor – Kebun Raya Bogor (KRB) bukanlah nama tempat wisata yang asing di Indonesia. Terlebih untuk masyarakat yang tinggal di wilayah Jabodetabek. Berada di tengah-tengah kota membuat tempat ini sangat mudah dijangkau dari berbagai wilayah Bogor khususnya. Sebagian besar angkot sepertinya melewati KRB. Transportasi umum dari Ibukota seperti KRL juga sangat memudahkan warganya untuk datang ke kota Bogor bahkan tanpa harus menginap.

Sejarah Kebun Raya Bogor

Sebelum jalan-jalan kesini, ngga ada salahnya kalau kita sedikit banyak mengetahui tentang sejarahnya. Sehingga nanti pas udah tiba waktunya, masuk kesini udah yang kaya yang, “oh, ini yang disebut teratai raksasa itu”. Misalnya gitu. Atau pas udah masuk jadi ngga bingung lagi (kaya saya) mau kemana dulu atau ngapain aja disana. Padahal ini kesempatan kedua berkunjung, tapi tetep aja bingung. Mungkin karna jaraknya udah terlalu lama, tahun 2016 ke 2022.

Related Post: Setengah Hatiku Kutitipkan di Bogor 

Kebun Raya Bogor ternyata punya sejarah yang panjang sekali. Singkatnya, ini merupakan kebun botani dengan luas 87H dan punya koleksi 15.000 jenis pohon dan tumbuhan dari berbagai spesies di seluruh dunia. Kebayang ya, luas dan lengkapnya kaya apa.

Usianya pada tangal 18 Mei lalu sudah mencapai angka 205 tahun, artinya KRB ini udah ada bahkan sebelum Indonesia merdeka. Bisa dibilang ia merupakan bagian dari saksi bisu saat-saat negara kita sedang berjuang. Diusianya ini, menjadikan KRB sebagai kebun botani tertua di dunia.

Tahun 1817, seorang ahli botani berkebangsaan Jerman bernama Prof. Dr. Reinwadt memprakarsai terbentuknya kebun ini. Pada mulanya kebun ini hanya digunakan untuk percobaan tanaman perkebunan, namun pada perkembangannya dari sinilah lahir ilmu pengetahuan pada bidang botani secara terorganisir.

Dr. Reinwadt tertarik menyelidiki tanaman untuk pengobatan kemudian mengumpulkan semua tanaman obat ini di sebuah kebun botani di Kota Bogor. Ia juga merintis pembuatan herbarium, sehingga kemudian Ia dikenal sebagai pendiri Herbarium Bogoriense. Menjadi pengarah disana dari tahun 1817 sampai 1822, Ia jadikan kesempatan itu untuk mengumpulkan tanaman dan benih dari bagian belahan nusantara. Dengan segera Bogor menjadi pusat pengembangan pertanian dan hortikultura di Indonesia. Tahun 1822, Reinwadt kembali ke negaranya untuk kemudian tugasnya digantikan oleh beberapa ahli lainnya.

Itu sebabnya, disalah satu kawasan ini, terdapat sebuah komplek pemakaman kuno Belanda yang bahkan sudah ada sebelum KRB ini diresmikan. Itu merupakan makam para tokoh yang telah mengabdikan hidupnya pada KRB.

Pada akhirnya, sesuai dengan sejarah dan koleksi tanamannya, Kebun Raya Bogor dijadikan sebagai situs Warisan Dunia (World Heritage Site) oleh UNESCO.

Gerbang utama (pintu I)

Alasan Kenapa Berkunjung ke Kebun Raya Bogor

Lepas landas dari stasiun Juanda Jakarta, dua jam duduk di kursi panjang KRL yang sepi penumpang mengantarkan saya tiba di stasiun Bogor hampir pukul 1 siang. Setelah makan siang di salah satu warung tepat di seberang stasiun, saya langsung bertolak dengan menggunakan angkot menuju KRB dan turun di lampu merah Jalan Padjajaran kemudian masuk melalui pintu III. HTM dihari Sabtu sebesar Rp. 26.500. Jadi KRB punya 4 pintu masuk sesuai arah mata angin

Related Post: Kopi Nako, Tempat Nongkrong di Bogor

Alasan saya berniat mengunjungi Kebun Raya Bogor, selain memang rindu pada kota dan kenangan yang pernah ada, sebelumnya saya sudah nyari referensi tempat-tempat yang akan saya kunjungi keesokan harinya. Karena kesukaan saya pada transportasi KRL dan memilih Bogor supaya bisa lebih lama duduk di dalamnya.

Selain melalui medsos seperti IG dan FB, saya sering buka review pengunjung memakai google guide. Biasanya disini, pengakuannya lebih jujur dan real. Sebaliknya saya juga sedikit rajin ngisi review di layanan yang sama. Nah, kemaren ngga sengaja kebaca review soal KRB dan memutuskan untuk berangkat ke Bogor.

Oiya, ngomong-ngomong soal Google Guide, aplikasi ini bener-bener membantu kita yang butuh referensi dan pengakuan jujur dari pengunjung tentang suatu lokasi. Selain ulasan, foto-foto realnya juga bisa menjadi tambahan penilaian.

Nah pengulasnya itu disebut Local Google Guide. Kita yang suka jalan-jalan, cocok sekali, nih jadi Local Google Guide. Apalagi kita yang selalu mengaktifkan fitur maps di hp, maka seluruh pergerakan kita akan direkam oleh google dan mereka mengirimkan notifikasi ke kita supaya bisa review tempat atau lokasinya. Seru, ya.

Atas “jasa” kita yang udah rela membantu memberikan ulasan plus foto-foto tadi, maka google memberikan penghargaan berupa lencana berdasarkan jumlah poin yang sudah dikumpulkan. Semakin banyak ulasan, semakin banyak poin dan semakin cepet naik levelnya.

Yup, ada levelnya. Pada level tertentu, kita bisa loh diundang pihak google untuk menghadiri summit tahunan Google Local Guides yang tujuannya membangun koneksi kepada sesama Local Guides maupun pengguna Google Maps. Mbak Nurul Rahma, serorang travel blogger asal Surabaya sudah dapat kesempatan itu. Pengalaman beliau saat diundang ke San Fransisco, California, Amerika secara gratis karena sudah mencapai level atau penilaian tertentu oleh google. Mbacanya mupeng, tau ngga sih? Untuk tau bagaimana caranya dan pengalaman beliau, baca Tips Traveling ini deh, abis itu pasti langsung semangat ngereview lebih banyak lagi. Saat ini saya udah sampe level 7, tapi belum ada kabar apapun dari google. Tetap semangat!!

Okeh, kembali ke Kebun Raya Bogor. Jadi kayanya tempat ini nih ngga ada matinya. Orang-orang pada ngga bosan berkunjung kesini. Sepertinya ada keunggulan tempat wisata alam dibanding buatan manusia. Tempat-tempat yang natural itu lebih punya vibesnya sendiri. Contohnya ya Kebun Raya Bogor ini.

Setibanya disana, siang hari tapi pengunjungnya sudah lumayan ramai. Mungkin ada beberapa alasan kenapa orang-orang masih memilih berkunjung ke sini:

  1. HTMnya terjangkau. Terakhir saya kesana bertarif Rp. 26.500/orang
  2. Lokasinya ada di pusat kota yang sangat mudah dijangkau. Dekat dengan stasiun dan hampir semua angkot melewati KRB
  3. Areanya sangat luas dan rindang, sehingga sering digunakan untuk acara gathering atau piknik keluarga
  4. Pemandangan yang cantik dan banyak spot foto menarik membuat kaum milenial masih memilih KRB sebagai tujuan healing
  5. Memberi banyak ilmu pengetahuan tentang pohon dan tumbuhan
  6. Dekat dengan istana presiden, bisa jadi sengaja datang untuk menunggu momen-momen saat presiden dan keluarga santai di pekarangan belakang.
  7. Cocok untuk semua kalangan umur dan gendre.

Yup, rindang pepohonan di tengah kota memang jadi daya tarik sendiri bagi masyarakat yang tak bikin jemu.

Aktivitas Seru di Kebun Raya Bogor

Nice ambience, adalah hal yang pertama kali saya rasakan ketika berhasil masuk melalui pintu III. Sejujurnya saya ngga ada rencana atau target apa-apa aja yang harus saya kunjungi di sini. Berjalan aja gitu sampai ada kalanya berhenti untuk mengamati sebuah pohon besar, atau tanaman unik lainnya. Atau berfoto pada sebuah monumen atau tulisan tertentu. Syukurnya, meski disiang hari cuaca saat itu sangat bersahabat.

Monumen Tugu Dua Abad

Tentunya mengunjungi Kebun Raya Bogor tidak hanya sekadar wisata dengan berjalan atau duduk-duduk santai melepas penat saja, namun ada berbagai sudut dan macam aktivitas yang bisa dilakukan disini. Ini sesuai dengan 5 pilar dari KRB yakni Konservasi, Edukasi, Penelitian, Wisata Alam dan Jasa Lingkungan.

Jalan Santai Sembari Belajar dan Menikmati Pemandangan

KRB membuat beberapa taman tematik yang namanya punya ciri khasnya masing-masing disesuaikan dengan jenis tamanan di dalamnya. Contohnya taman Anggrek yang sudah tentu di dalamnya berupa koleksi berbagai macam jenis anggrek, Taman Teisjmann dengan aneka ragam bunga mawar, Taman Obat yang ditanami bermacam jenis tumbuhan bahan dasar pembuatan herbal maupun medis dan berbagai taman tematik lainnya. Semua tumbuhan disini diberi keterangan yang berisi nama dan jenisnya. Semua pohonnya cukup informatif. Jadi sekalian jalan bisa dapat banyak informasi mengenai nama pohon yang belum maupun sudah pernah kita lihat sebelumnya.

Terdapat banyak tempat duduk dari beton ataupun kayu yang tersebar di beberapa sudut. Jadi kalau lelah berjalan, bisa istirahat di bangku atau duduk di rerumputan di beberapa taman tematik yang kita lewatin.

Akar Kayu Raja
Papan Informasi Kayu Raja
Piknik Bersama

Piknik itu identik dengan bawa bekal ya, hehe. Begitupun di KRB, banyak pengunjung yang sengaja bawa bekal dan makan disini. Kebetulan memang ngga ada larangan untuk bawa makanan, ya. Jadi pada gelar tikar, bawa speaker buat karaokean. Seru lihatnya.

Seingat saya ada dua tempat yang biasa digunakan untuk piknik ini. Yang pertama lapangan yang diberi nama Taman Astrid bisa langsung ditemukan kalau kita masuk dari pintu III yang merupakan pintu khusus pejalan kaki. Kalau keseluruhan area KRB dipenuhi pohon, taman ini beda sendiri. Minim pohon tapi landskapnya berupa padang rumput dengan permukaan tanah yang banyak gelombangnya mirip seperti undakan. Cocok untuk main layangan atau anak-anak bebas berlari-larian nih. Dari atas, kita disuguhkan dengan panorama sebagian KRB bagian timur dengan berbagai spot menarik. Salah satunya air kolam air mancur dengan bunga teratai raksasa (Veronica Amazonica) tersebar memenuhi permukaan airnya.

Hanya saja kalau panas terik, ngga ada pelindung berupa pohon karena hanya tumbuh di bagian pinggiran lapangan saja.

Taman Astrid
Teratai Raksasa

Kemudian yang kedua adalah Taman Gunting atau Danau Gunting yang bisa langsung kita temukan kalau masuk dari pintu I atau pintu utama atau sisi Utara. Danau ini merupakan pemisah antara Kebun Raya dan pekarangan belakang Istana. Di tengahnya terdapat sebuah pulau kecil tempat burung-burung bertengger dan air kolamnya dipenuhi dengan tumbuhan teratai.

Pinggiran kolam ini selain terdapat banyak kursi santai juga ditumbuhi rerumputan. Nah di sini ini biasanya lokasi piknik yang ramai selain Taman Astrid tadi. Danau Gunting meski sedikit sempit tapi sangat rindang dan teduh dengan pepohonan. Selain itu di sini juga ada Tugu Reinwardt dan Monument Lady Raffles.

Kalau saya sih lebih suka di Taman Astrid, apalagi kalau cuaca mendung syahdu. Kalau pas lagi panas terik ya tinggal nyari pohon aja buat berlindung atau sesuaikan jadwal kedatangan di pagi atau sore hari.

Related Post: Situlembang

Danau Gunting berseberangan dengan istana
Bermain Skuter, Sepeda dan Shuttle Bus

Mengelilingi keseluruhan area seluas 87H tentu saja bikin kaki gempor dan nafas menjadi sesak. Apalagi bagi orang tua, anak-anak atau kita yang jarang olaharaga pastinya dampaknya akan langsung terasa di lutut. Gemetaar!!

Tapi rasanya memang sayang untuk melewatkan sudut-sudut ciamik dari setiap taman. Nah, KRB menyediakan kendaraan yang mempermudah pengunjung untuk bisa eksplor seluruhnya. Ada skuter, sepeda dan juga shuttle bus

Tapi, semua itu ngga gratis ya guys ya…

Tarifnya bervariasi tapi cukup terjangkau, kok. Hitungannya ada yang perjam ada juga yang sekali naik. Seperti shuttle bus tarifnya 25K sekali naik. Kalau skuter dan sepeda tarifnya mulai dari 25K. Selain dapet fun, kita juga ngga perlu mengeluarkan banyak tenaga dan keringat untuk berjalan kaki. Kecuali kalau tujuannya memang mau olah raga. Oya, karena armadanya terbatas, tentu saja pemakaiannya juga bergantian. Jadi harus sabar nunggu giliran, yaa…

Kekurangannya kalau naik kendaraan ini, ngga semua spot diperbolehkan untuk dilewati. Karena sebagian khusus untuk pejalan kaki.

Olah Raga

Kalau saya jadi orang Bogor, KRB ini pasti tujuan saya untuk olah raga tiap weekend. Duh, bayangin kita jalan keliling aja udah habis berapa kalori. Untung aja sejuk jadi keringetnya ngga sampe mengucur deras.

Bagi yang suka olah raga jalan santai atau joging pasti suka deh sama suasana disini. Selain sejuk, rindang juga bebas dari polusi dan gangguan kendaraan. Olah raga tetap fokus, tenang dan nyaman.

Kalau aja nginep di Bogor, tentu KRB melengkapi daftar lokasi tempat saya jalan pagi. Duh, mungkin lain waktu saya sempatkan nginep di Bogor.

Selain joging, sepertinya yoga atau senam boleh juga nih dilakukan di Taman Soedjana Kassan yang terletak disalah satu sudut di KRB.

Related Post: Cerita Random Jalan Pagi

Berburu Foto

Bagi penyuka fotografi, rasanya ini lokasi komplit untuk berburu foto atau unjuk skil memotret, deh. Banyak sekali spot cantik dan menarik yang bisa dijadikan latar berfoto baik yang alami maupun buatan manusia.

Tapi kalau fotografer handal, ranting pohon aja bisa jadi properti foto atau senderan di batang pohon aja hasilnya udah kaya dimanaa gitu ya.

Taman-taman tematik di KRB ini sangat-sangat indah dan instagramable. Saya suka taman akuatik dan taman meksiko. Tentu saja kalau yang motret seorang yang berbakat, pasti hasil fotonya lebih cakep dari aslinya. Kalau saya sih sukanya difoto, haha

Kuliner

Soal makanan ngga peru khawatir kalau misal kita ngga bawa bekal. Disini ada kok penjual makanan dan minuman di gerai-gerai kecil yang meski ngga banyak tapi cukup menyebar di beberapa titik.

Kebanyakan menjual makanan kekinian, kopi-kopian dan beberapa ada juga yang menjual makanan berat. Yang terbesar adalah kafe Dedaunan atau saat ini lebih dikenal dengan kafe Grand Garden yang letaknya di Taman Astrid tepatnya dibagian puncak taman. Viewnya otomatis keren, dong.

Berburu Merchandise

Toko Olive sepertinya satu-satunya yang menjual merchandise disini. Ngga banyak cinderamata yang dipajang dan ragamnya juga kurang. Bahkan magnet kulkas, sebuah cinderamata umum pun ngga tampak di etalase. Padahal mau nambah-nambah koleksi, kan.

Kebanyakan semacam kaos, tote bag, mug, masker, pena, payung dan tatakan piring, pot bunga dll. Yang paling unik adalah tanaman hias hidup yang ditanam pada media kaca dan dibentuk sedemikian rupa layaknya sebuah taman bahkan hutan. Ukurannya juga beragam. Andai aja murah dekat rumah dan ngga harus ada karantina, saya bungkus, nih.

Gerai Merchandise ini sengaja ditempatkan di dekat pintu keluar. Sebelum pulang biasanya memang pengunjung akan selalu bawa oleh-oleh dari suatu tempat.

Olive Store

Karena memang berjalan santai, tak terasa waktu ikut berjalan tau-tau sudah pukul 3 sore. Selesai keliling toko Olive, saya menuju pintu keluar dan melewati sebuah kafe cantik.

Walau sekejap, tapi cukup menyenangkan kunjungan ke KRB kali ini. Sayangnya memang ngga semua taman bisa dikunjungi satu persatu. Sebab keterbatasan waktu karena harus kejar KRL kembali ke Jakarta dan urusan lainnya. Sebab lainnya karena minim pengetahuan tentang rute juga. Ngga kepikiran buka peta dan ngga ada rencana khusus sebelum masuk ke sini.

Jadi saya kebanyakan ikut kemana kaki melangkah, foto di spot yang sekiranya unik dan sesekali duduk istirahat.

Tips Berkunjung ke Kebun Raya Bogor

Sebenernya untuk nyasar, sih ngga ya. Karena banyak petunjuk arah tertanam di titik-titik tertentu. Tapi kaya saya yang pertama kali masuk KRB sekitar 6 tahun lalu, dan pada saat itu lebih ke piknik bareng anak-anak ya ngga banyak eksplore juga. Jadi kedua kali ini pun ngga ada bayangan mau ngapain pas udah di dalam.

Jadi biar perjalanan eskplore KRB ini bisa terencana dengan baik dan dapat banyak tempat untuk disinggahi, sebaiknya persiapkan beberapa hal berikut:

  • Buka web KRB untuk mengetahui spot menarik apa saja yang ada di sana. Dari web ini kita bisa merencanakan spot mana yang menarik dan bakalan kita masukin atau sekedar lewat saja
  • Persiapkan waktunya kalau berencana eksplore keselurahan area KRB. Mungkin bisa masuk dari pagi hari.
  • Pakai peta saat eksplore KRB. Area seluas itu kalau cuma ikuti kaki melangkah bakalan rawan bikin kita bolak balik ngikutin rutenya. Kecuali memang ngga pakai rencana
  • Berkunjung di hari kerja supaya ngga terlalu ramai.
  • Kalau terpaksa berkunjung di akhir pekan, beli tiket online saja
  • Datang di pagi atau sore hari supaya ngga terlalu panas dan lelah.
  • Pakai alas kaki yang nyaman, karena lumayan merepotkan kalau pake heels, misalnya…
  • Andai bawa balita, sertakan juga kereta dorongnya
  • Kalau bawa bekal, cari tempat yang nyaman untuk gelar tikarnya. Misalnya di Taman Astrid ya pilih di bawah pohon di bagian pinggir taman dan cari tanah yang rata. Jangan terlalu ke tengah, selain ngga ada pohon pelindung, juga rawan gangguan dari orang-orang atau anak-anak yang berlarian.
  • Makan dulu sebelum masuk KRB karena kalau lapar ya harus nyari tempat makan dulu. Kan repot, ya.
  • Bawa minum sebab jalan meski santai bikin haus
  • Kalau ngga kuat jalan jangan dipaksakan. Istirahat sebentar atau sewa sepeda, skuter atau naik shuttle. Sebab kalau pingsan kan repot ngga ada petugas P3K.
  • Sempatkan menengok pelataran belakang istana. Mana tauuu pas pak Jokowi lagi main sama Jan Etes kan lumayan bisa dadah dadah. Kalau ngga ketemu ya minimal menatap istana dari jauh dan berdoa semoga punya istana sendiri…

Terakhir, jangan buang sampah sembarangan ya guys ya. Pegang dulu sampahnya sampe dapet tong sampah. Memang tong sampahnya kurang banyak, tapi ngga jadi pembenaran kita buang sampah semuanya, kan. Jangan coret-coret batang pohon atau metik bunga melati, meski gemess pingin ngantongin. Karena sesuai pilar KRB yang kelima, harus memberikan dampak lingkungan yang baik untuk sekitarnya. Dan kita sebagai pengunjung juga wajib mendukungnya dengan bersikap menjaga, memelihara apa saja yang ada di KRB. Sejatinya, merawat alam adalah merawat diri sendiri. Sebentar berada di KRB aja pikiran kita bisa langsung segar kembali. Bayangin kalau lebih banyak hutan kota di daerah kita, sehat pasti jadi salah satu dampak positifnya.

Saya sih pingin dateng ke KRB lagi. Pingin olah raga pagi disana. Rasanya pingin masuk ke semua taman tematik dan ke museum zoologi. Semoga ada langkah dan rezekinya. Aamiin

Related Post: Museum Angkut

Pohon Pusaka
Salah satu petunjuk arah
Nunggu angkot 03 menuju stasiun

33 tanggapan untuk “Aktivitas Seru Saat Berkunjung ke Kebun Raya Bogor

  1. Aktivitas seperti ini cocok buat anak-anak. Selain menghibur, juga mendidik dan memberikan pengalaman baru.
    Aktivitas positif seperti ini bisa mengurangi adiksi terhadap gadget…
    Yuk, ajak anak kita ke tempat wisata alam…

    1. Betul, Dok,
      Kita yang dewasa aja otaknya ngeleg kalau kebanyakan liat gadget, apalagi anak-anak ya.
      Datang ke “hutan” begini ngefek banget buat ngecas body and mind.

  2. Aku gak pernah bosan berkunjung ke Kebun Raya Bogor loh Suci. Semacam healinglah ya. Selain murah biayanya yang aku suka pohon-pohon tuanya masih terjaga, peninggalan sejarah masih terpelihara dan kalau kesini harus ada teman untuk kita bisa jalan kaki bersama mengitari

  3. Saya belum pernah ke kebun raya Bogor. Cuman liatin foto teman yang main ke sana. Huhuhu. Seger ya udaranya dikelilingi banyak pohon begitu. Semoga next bisa ke sana dan piknik bersama keluarga

    1. Mbak kalau masih daerah Jawa masih deketlah ke Bogor. Transportasi di Jawa itu gampang ada KA. Beda dengan Medan jadi susah kemana2

      Hayo mbk, ajakin kel rame2 ke KRB 😀

  4. Bertahun2 tinnggal di Bogor, kini saya baru sadar klo saya gak pernah nulis si taman cantik ini. setelah pindah ke Jakarta kok rasanya sayang banget semua foto yang ada di album tak pernah tertuliskan di blog. makasih bgt tulisannya mba, kangennya ke kota hujan terobati sejenak

  5. Pertama dan terakhirnya saya kesini tu masih balita mbak. Tapi dari foto2nya seru banget, ngerayain wisuda ayah Saya lengkap dengan keluarga besar. baca ulasannya jadi ingin ke KRB lagi, kali ini dengan anak 😁

  6. Wah seru banget bisa jalan-jalan ke Kebun Raya Bogor
    Aku dulu kalau ke sana tinggal naik KRL satu stasiun aja trus jalan kaki deh, sekarang agak jauh kalau dari rumah baru huhu
    Aku terakhir ke sana juga piknik, ngajakin bocah, pd hepiiii 😀
    Saranku datang pas bukaan KRB jadi bisa milih tempat buat gelar tikar 😀

  7. Terakhir ke KRB sebelum pandemi, inget banget bareng temen2 kami piknik di taman Astrid itu mba. Seruuu walopun endingnya beberapa temen dpt jackpot pup burung 🤣🤣.

    Setelah baca tulisan mba, aku jadi realize salah banget selama ini kalo ke KRB, tanpa ngelakuin riset. Krn aku JD ga tau juga tempat2 menariknya, yg wajib dilihat dll. Taunya ya ini kebun besar dengan banyak pohon dan rusa. Itu doang. Padahal banyak bgt yg bisa dilihat lagi yaaa

    Ntr kalo kesana lagi Ama anak2, aku pengen ga sekedar piknik. Tapi juga melihat tempat2 yg menarik lain dr krb 😄

  8. Foto jembatan merah Ndak ada kak 😅.
    Udah lama merencanakan mau ke KRB belum kesampaian.
    Dan iya, memang kudu banget sih riset dan lengkap mau kunjungannya mana aja, biar gak pegel juga di jalan

    1. Nah itu dia kak, jembatan merah yang nampak cuma di area istana dan sepertinya ngga bole masuk. Ngga tau jg tepatnya ada berapa jembatan merah disana. Kan udah salah dari awal, ngga riset dulu jadi nya ga tentu arah, hehee

  9. aaa hari ini aku baca banyak artikel tema jalan-jalan rasanya pengen keluar rumah juga deh jadinya. aku tertarik dengan foto kakak sama pohon gede itu gede banget pohonnya. aku kalau disitu kayaknya terperangah deh. tapi sekaligus agak horor juga

  10. Terpukau dengan keanekaragaman hayati di Kebun Raya Bogor. Kangen juga sama suasana alami di area salah satu Istana Kepresidenan Republik Indonesia.

    Kalau ke Kebun Raya Bogor, kudu siapin stamina juga yaa.. Hehehe, luas banget/

  11. Huaaa penasaran pengen ke Kebun Raya Bogor. Tahun 2014 apa 2015 gitu, pernah ke Bogor, tapi cuma ke Taman Safari aja. Setelahnya belum pernah lagi terbang ke Jakarta, apa lagi sampai ke Bogor. Next time deh.

  12. Rasanya baru kemarin ke KRB eh pas dihitung ternyata sudah 16 tahun yang lalu wkwkwk. Lihat foto-fotonya udah ikutan seger nih kak semoga ada kesempatan berkunjung kesana lagi

Tinggalkan Balasan