Spot Terbaik Memandang Gunung Sinabung – Sebenarnya ngga sengaja singgah kesini. Awalnya sempet berhenti disebuah kafe untuk istirahat sekalian sholat, tapi karena ngga tersedia musolah, diputuskan untuk lanjut dan cari kafe lain yang menyediakan musolah. Lama-lama kepikiran untuk menghabiskan sore dengan memandang Gunung Sinabung. Kali aja dapat senja, kan.
Desa Kuta Rakyat di Kabupaten Karo akhir-akhir ini mendadak jadi ramai baik itu di sosial media maupun di dunia nyata.
Pasalnya daerah ini sudah menjadi alternatif perlintasan dari dan menuju Medan. Orang-orang udah pada capek dengan jalan lintas Berastagi yang ngga pernah ngga macet apalagi kalau sudah akhir pekan. Tambah lagi perbaikan aspal melulu. Belum lagi bus penguasa jalanan yang suka sukanya saja kalau melaju.
Makanya sekarang banyak yang memilih lewat dari Kabupaten Langkat tembus ke Kabupaten Karo. Mencari suasana baru. Udahlah jalannya bagus, udaranya sejuk, ngga macet, plusnya lagi, sepanjang jalan banyak destinasi yang bisa disinggahi. Orang-orang pada rela jalan muter meskipun secara jarak lebih jauh dan otomatis waktunya juga lebih panjang.
Pamah Simelir salah satunya. Wilayah ini punya banyak tempat wisata yang sekarang sedang hits-hitsnya. Pamah View, Rumah Ladang, Simelir Cottage, Heaven 9 dan penatapannya yang bisa disinggahi untuk menikmati panorama kebun dan perbukitan.
Related Post: 8 Tempat Wisata Hits di Pamah Simelir, Langkat
Kaki Gunung Sinabung
Desa Kuta Rakyat, Kecamatan Naman Teren, Kabupaten Karo berjarak hanya 3 KM dari Gunung Sinabung dengan kata lain sangat dekat dengan zona merah. Gunung yang sejak tahun 2010 sampai dengan saat ini masih aktif bererupsi. Bahkan diawal tahun 2024 kemarin, petugas mengeluarkan status waspada akibat Sumatera Utara dilanda musim penghujan yang berkepanjangan. Gunung ini mengeluarkan asap tebal pada saat itu.
Beruntung, status tersebut tidak berlangsung lama. Gunung yang sampai sekarang masih dilarang untuk didaki, namun pesonanya masih bisa kita nikmati dari berbagai arah melalui kaki Gunung di Desa Kuta Rakyat ini.
Sepanjang jalan di desa ini, banyak berdiri kafe dan spot foto menarik yang bisa kita singgahi. Semuanya menawarkan view dari berbagai sudut yang berbeda.
Beragam Pengalaman Wisata di Kaki Gunung Sinabung
Wisata alam kaki gunung Sinabung sekarang ramai jadi tujuan wisata pavorit keluarga. Meski gunung itu sendiri punya riwayat hitam, tapi ngga bikin pengunjung khawatir. Malah semakin kesini semakin ramai didatangi.
Selain rindu udara sejuk, pengunjung bisa sekaligus menyaksikan sisa-sisa abu dari letusan gunung tertinggi di Sumatera Utara ini. Cuma abu memang, tapi karena lihatnya di gunung dengan view dan hawa sejuk ya jadi istimewa. Konon begitu, cobalah klen rasakan sendiri, ya… hehe
Saking dekatnya, kita sampe bisa melihat jelas bentuk lekukan yang menyerupai aliran sungai kecil disana, kabut yang menutupi puncaknya dan pepohanan hijau menjadi lanskap menakjubkan di sekelilingnya.
Sebagian besar pengunjung memilih untuk berkemah, sebuah aktifitas yang saat ini memang sedang banyak digemari. Dari tenda yang dibawa sendiri ataupun memakai tenda sewaan dari pengelola.
Related Post: Rekomendasi Camp Site Seru di Sekitaran Medan
Biasanya pengelola ngga mematok harga tiket masuk, hanya saja kita harus bayar sewa parkir dan sewa lapak kalau membawa tenda sendiri. Selain tenda, sebagian destinasi sudah menyediakan penginapan sederhana.
Panorama gunung bukanlah satu-satunya pemandangan di sini. Ada aliran sungai yang airnya jernih tapi berada di bawah (seperti jurang) yang memang harus sedikit chalange untuk bisa kesana.
Kegiatan barbeque dan bercanda pasti jadi kewajiban bagi sebagian besar mereka yang memilih bermalam. Tentu saja pengunjung yang menginap tak melewatkan momen matahari terbit dan terbenam.
Aktifitas Wisata di Kaki Gunung Sinabung
Berkemah
Aktifitas yang paling digemari saat ini adalah berkemah. Kafe-kafe yang berjejer di sepanjang jalan desa ini menyediakan seluruh peralatan berkemah. Dari mulai lapaknya, tendanya, meja kursi portabel dan nesting. Harga sewa dimulai dari 100 ribu rupiah, tergantung besarnya tenda dan jumlah kursi yang dipakai.
Piknik
Karena dari Medan hanya berjarak 2 jam perjalanan, berkunjung kesini ngga harus menginap. Kalau berangkat dari pagi hari, maka bisa puas menghabiskan waktu dengan berbagai kegiatan. Piknik bersama keluarga dengan membawa bekal sambil menikmati panorama dan kesejukan udara jadi pilihan tepat menghabiskan akhir pekan. Pondokan yang bisa disewa sangat banyak disediakan oleh pengeolala.
Berburu Foto
Selain memotret diri sendiri dengan latar belakang Gunung, pecinta fotografi merasa ada di surganya. Banyak sudut estetik dan fotojenik untuk diabadikan dalam kamera profesional. Salah satu kafe yang kami singgahi bahkan menyediakan jasa foto menggunakan kamera profesional yang hasilnya bisa langsung dicetak. Pengendara yang kebetulan lewat juga biasanya akan menyempatkan untuk berhenti sebentar hanya untuk sekedar mengambil gambar sang Ancala yang masih gagah meski sudah dihantam erupsi.
Duduk Santai
Duduk santai juga ngga kalah menarik. Pilih spot yang pas, kemudian pesan kopi, teh dan cemilan. Tapi untuk yang satu ini ada baiknya pilih momen di sore hari disaat matahari sudah tergelincir, kita bisa sekalian menunggu ia terbenam.
Hiking
Penyuka petualang harus banget cari aktivitas ini nih. Apalagi kalau sudah terlihat penampakan sungai di bawah, pasti akan cari cara untuk bisa sampe kesana, hehee. Selain itu, sepertinya banyak spot di bawah kaki Gunung yang bisa ditelusuri untuk mencari tantangan baru. Tapi ingat, ya, untuk kegiatan ini jangan pinter-pinteran sendiri, harus bertanya dulu sama pengelola. Bila perlu ditemani guide yang paham kondisi jalurnya.
Petik Buah
Dataran tinggi ini, sepanjang jalan menyuguhkan panorama kebun-kebun warga yang tertata apik dan begitu sedap dipandang mata. Ada kebun jeruk dan strawberri yang selalu menawarkan kegiatan wisata petik sendiri. Selain itu, memandang kebun buah naga, kentang, jagung serta sayuran seperti kol, bunga kol, kubis dan wortel saja sudah bisa bikin mata seger.
Oiya, bawa bocil juga bisa banget loh disini. Rata-rata kafe menyediakan lahan yang luas dengan pijakan rerumputan yang bisa dijadikan tempat anak-anak bermain. Sebagian ada yang punya playground atau ayunan. Meski di pinggir jalan, tapi kafe-kafe ini punya jarak yang cukup aman dari kendaraan yang melintas.
Hanya saja kalau naik sepeda motor sendiri, disarankan untuk tidak jalan terlalu malam. Sebab area hutan dengan jalanan tikungan dan turunan tajam serta minim penerangan itu relatif sangat sepi. Meksi aspalnya mulus, tapi belum dilengkapi dengan marka jalan.
Terlebih kalau musim hujan atau kabut tebal yang biasa muncul disore hari, sangat berpotensi menghalangi pandangan. Kalau tidak menginap, sesuaikan dan atur waktu sebaik mungkin, ya.
Bus penguasa jalanan? Apa itu? Wkkk.
Gak ingat apakah pernah ngambil jalur lewat Langkat-Karo itu dengan sengaja. Taunya cuma duduk di bangku penumpang aja soalnya. 😌
Bermalam di (rumah kawan) Brastagi aja pun gak nahan sama dinginnya walau selimut udah berlapis2, apalagi kemping, wao. Salut.
Itulaaa sutra, sinabung jaya dkk-nya, Bus pencabu nyawa klo kata orang2 hahaha
Wow keren ya Sinabung. Mbak Suci beruntung banget deh bisa menikmati suasana dan pemandangan secantik itu. Jadi pengen mampir ke sana suatu saat nanti.
Heheh iya, Kak. Alhamdulillah.. smoga bisa main ke sini ya, kak
spotnya cantik itu kak, duduk sambil mandangin gunung sambil menunggu matahari terbenam maupun tenggelam.
healingnya berasa sambil tafakur alam yes
terlebih bagian penginapannya juga unik, bentuk segitiga ya
Iya mbak, santai2 aja pun enak apalagi ada kegiatannya lebih seru
Aduh cantiknyaaa….
Nyari angle emang butuh effort ya, selain Gunung Sinabungnya emang keren
Mengingatkan saya pada Lembang yang (dulu) juga merupakan perlintasan Bandung – Jakarta
Tanah Karo dan Lembang emang rada2 mirip Ambu. Saya waktu ke Lembang juga auto inget Tanah Karo
Cakep banget views gunung sinabungnya, kak. Kalo di sini seringnya hujan, jadi pemandangan gunungnya berkabut. Dulu sering main ke guci buat liburan, tempatnya deket kaki gunung juga jadi lebih dingin. Paling enak buat hiking sama camping ya. Sama makan ala barbeque. Hehe
Belum pernah ke sini kak….gunung itu indah banget pas gk ketutupan kabut.. seneng bngt ngopi terus viewnya juara kayak gini…
Betul mbak, di daerah sejuk emang enaknya ngopi atau ngeteh with a view
Yak ampun. Cantik kali lingkungan di sepanjang kaki Gunung Sinabung ini ya. Bisa nginap di tempat yang unik begitu, ke taman bunga, metik buah, bahkan sekedar duduk-duduk di satu sudut strategis untuk bisa memandang ke pegunungan hijau.
Asiknya memang nginap ya Ci. Apalagi jika seandainya bisa menikmati sunset dan sunrise. Terpikirlah makan indomie goreng telor kornet sambil duduk di penginapan itu hahahaha. Terus makan gorengan, ngopi, ngeteh, terus ngobrol dari Sabang sampai Merauke hahaha. Mantabnyo. Awak mau lah Ci nanti diajak ke sini kalau ada rezeki ke Medan.
Boleeh Bu… ngopi atau ngeteh makan mi atau gorengan di tempat sejuk emang udah itu jodohnya haha
Berarti di sana ada persewaan tenda yang kalau bayar itu udah include sewa lahan buat kemping ya?
Bawa tenda sendiri pun diizinkan tinggal sewa lahan aja yaa.
Wah asyik banget membayangkan pagi hari bangun, liat matahari terbit trus pepotoan sampai puas.
Malamnya BBQ-an ramai2 sama rombongan kempingnya hehe.
Seru ya, mbak….hehee
Wah ini dia melihat pemandangan cantik tapi plus ngeri-ngeri sedap, secara gunung Sinabung kan beberapa kali meletus hehee 🤩
Betul mbak, tapi sejauh ngga ada peringatan waspada, Insyaallaah aman
wah seru banget ya kak, banyak spot foto kece dengan latar gunung sinabung
Alhamdulillah mbak, selalu seru kalo jalan-jalan hehe
Gunung Sinabung itu cantik banget ya kak. Aku paling suka deh lihat pemandangan yang hijau-hijau kayak gini.
Iya kak, seger yaa…
Kalau melihat Gunung Sinabung yang indah seperti ini, aku jadi teringat dengan Gunung Tangkuban Perahu. Sama-sama masih merupakan jajaran gunung aktif dan dengan ketinggian yang mirip-mirip.
Kalau nongs di daerah sekitar kaki Gunung Sinabung aman banget ya, ka..?
Ga ada hewan gunung kah?
Insyaalllah aman, teh… asal gda peringatan waspada aja
Cakep ya photo-photonya. Udah puluhan tahun ngga kesini. Tapi merasa beruntung dulu waktu masih muda sudah beberapa kali naik turun Gunung Sinabung.
Waaaah mantap kak, aku blm pernah samsek naik sinabung
Ternyata makin banyak ya kak yang bisa dilihat kalau ke daerah sana. Aku terakhir kalau ke daerah Tanah Karo ya ke Pasar Buah, atau paling banter yaaa main ke Jabu. Layak dicoba nih kayaknya. Thank you infonya kak Suci.
Iya kak, sama2 🙂
Iih bagus kali ya, kok jadi pengen ke sana, ya. Btw itu nama tempatnya apa kak?
Mereka nyediain paket buat BBQan juga ga apa kita harus bawa sendiri bahan dan peralatan BBQ-nya?
Kafe Sinabung, dek. Mereka nyediain kok peralatan BBQ, tinggal bawak yang mau dibakar aja, hehe.
Disana berederet sih kafe2, tinggal pilih aja mau singgah dimana