Review Penginapan di Objek Wisata Pantai Arofan Simalungun – Selain pendatang atau perantau, sepertinya sangat jarang warga Simalungun dan sekitarnya yang suka staycation. Atau lebih tepatnya ngga kepikiran untuk staycation. Sama halnya orang tua kami yang ngga akan kepikiran untuk menginap di objek wisata yang masih kategori sekitaran rumah kalau bukan karena anak cucunya yang berinisiatif. Prinsipnya kalau bisa ditempuh dalam satu hari dan ngga ada hal urgent ya kenapa mesti nginap.
Hemat udah pasti jadi alasan utama…
Lagipula istilah staycation kan baru muncul belakangan ini, ya. Orang tua kita dulu ngga ada tuh istilah staycation dan healing. Paling ada mancing, lah.
Related Post: Menginap di Orinko City Hotel, Medan
Orang tua saya sejak dulu memang rajin bawa kami anak-anaknya jalan sewaktu kami masih kecil. Paling tidak dua minggu sekali minimal ke taman bunga Pematang Siantar yang jaraknya sekitar 25KM dari rumah. Berlima tentu saja naik angkot, sebab pada saat itu Alm Bapak hanya punya sepeda.
Sampe udah punya cucu, Alm Bapak masih sering bawa mereka main. Alhamdulillah, masa-masa cucunya, kakek sudah punya motor. Bersama nenek dan dua cucu pertamanya yang masih kecil-kecil berbonceng empat yang tentu saja cucu laki-lakinya duduk paling depan. Setelah punya motor, mainnya rada jauh ke perairan Danau Toba.
Pavoritnya adalah kunjungan ke Pelabuhan Tigaras untuk sekedar menengok kapal fery yang sedang bongkar muat atau bersandar atau berlayar atau hanya duduk-duduk makan bekal dan kacang kulit kesukaan kakek sambil memandang luasnya Danau Toba dari puncak Simarjarunjung. Alfatihaah Kakek…
Related Post: Digendong Kingkong di PIS Sampai Kunjungan ke Pelabuhan Tigaras Pasca Musibah KM Sinarbangun.
Setelah itu semakin banyak objek wisata keluarga yang bermunculan di sekitar perairan Danau Toba. Baru-baru ini, salah satu wisata terbaru hadir dengan lokasi yang sedikit jauh dari pemukiman yang bernama Pantai Arofan. Di pantai inilah menjadi lokasi pilihan kami staycation bersama sebagian keluarga besar libur lebaran lalu.
Related Post: Pantai Arofan Simalungun, Berasa di Private Beach
Tipe Kamar di Pantai Arofan
Mungkin karena target pasarnya adalah warga sekitar, untuk pemesanan kamarnya tidak menggunakan aplikasi online. Semuanya dilakukan by phone melalui nomor yang tersemat di google. Saat kami pesan, kamar sudah hampir penuh. Tapi untung saja masih kebagian meski harus berdesak-desakan. Kami hanya kebagian 3 kamar. Dua diantaranya tipe cottage dan 1 reguler.
Cottage
Cottage ini bisa dikategorikan sebagai family room dan tersedia delapan kamar, masing-masing empat di atas dan di bawah. Kalau kata pengelola sih bisa untuk kapasitas enam orang dewasa. meski kasurnya hanya dua (twin bed) berukuran kecil yang terletak di kamar khusus, namun masih ada satu ruangan lagi yang bisa digunakan untuk berkumpul ataupun tidur. Tapi ya bawa tikar atau kasur tambahan sendiri. Di ruang ini terdapat sebuah meja serbaguna dan sebuah sofa panjang yang bisa digunakan untuk tidur.
Jadi di cottage ini ada dua ruangan masing-masing sebagai kamar dan ruang tamu. Akses masuknya dari belakang. Di depan pintu itu ada wastafel mini dan kamar mandi yang saling berhadapan. Kemudian kamar di sisi kanan dan ruang tamu di sisi kiri. Bagian depan adalah balkon yang sharing dengan kamar tetangga. Jadi dua kamar itu sharing balkon dengan pintu depan yang saling berhadapan. Jadi kalau kebagian lantai atas, kita mau keluar masuk ya dari belakang. Kebayang, ya…
jadi kalau ngga kenal dengan kamar tetangga akan ada rasa canggung mau santai di balkon. Tapi malah seru kalau tetangganya ya keluarga sendiri. Makanya kami tadinya mau pesan empat cottage, tapi sayang cuma kebagian 2 saja.
Fasilitas yang tersedia di dalam kamar berupa TV, Teko pemanas air, handuk satu buah serta sabun mandi dan dua sikat gigi. Tidak ada air mineral, kopi atau teh dan gelas. Itu sebabnya untuk peralatan makan dan minum silahkan bawa sendiri, hehee
Cottage ini viewnya langsung menghadap ke pantai. Istimewanya kalau dapat kamar di atas, pandangan bisa bebas tanpa terhalang apapun. Repotnya, ya cuma kalau mau keluar masuk harus dari belakang dan naik turun tangga. Keunggulan lainnya menginap di cottage, parkir kendaraan langsung di belakang kamar.
Rate cottage 600K/night inc 2 pax sarapan + teh hangat.
Reguler
Reguler ini seperti kamar hotel pada umumnya. Terdiri dari dua kasur kecil meski kapasitas diperbolehkan maksimal empat orang dewasa. Jadi kalau isinya empat orang, solusinya kasur di dempetin biar bisa tidur dengan adil, hahaa. Tapi ada sofa panjang juga kok, bisa untuk tidur.
Meski begitu, kamar reguler ini juga ada dua jenis. Yang besar kapasitas maksimal delapan orang dengan satu kasur besar dan ada ruang kosongnya. Bedanya ruangannya lebih lega dan luas. Tipe reguler tersedia 12 kamar, masing-masing enam di atas dan di bawah. Sama halnya dengan cottage, di kamar reguler ini balkon besarnya sharing dengan kamar tetangga.
Fasilitas di kamar berupa meja, lemari kecil, TV, Teko pemanas air, sajadah, handuk satu buah serta sabun dan sikat gigi. Viewnya juga ke danau tapi terhalang beberapa pepohonan dan parkiran.
Sama halnya cottage, bila dapat di kamar lantai atas, maka akses keluar masuknya hanya dari belakang.
Rate reguler besar 800K/night dan kecil 400K/night inc 2 pax sarapan + teh hangat
Fasilitas di Pantai Arofan
Meski belum terkenal seperti hotel ataupun penginapan yang ada di kawasan wisata Parapat, tapi Pantai Arofan ini menawarkan suguhan tersendiri. Private place salah satunya. Kita ngga terganggu sama pungutan-pungutan liar warga setempat dan hewan peliharaan yang biasa berkeliaran.
Meski jauh dari pemukiman, pantai ini menyediakan fasilitas lengkap layaknya objek wisata terkenal lainnya, diantaranya:
- Penginapan yang layak. Selain jumlahnya memadai, fasilitas kamar terbilang cukup baik.
- Parkiran yang cukup luas tersebar baik di area depan menghadap danau, pekarangan belakang maupun langsung di belakang kamar
- Musholah yang cukup baik dan bersih
- Kantin yang meski tidak menyediakan makanan berat, tapi cukup untuk sekedar mengganjal perut
- Restauran 2 lantai khusus tamu yang menginap
- Pelayanan yang ramah dan cepat tanggap
Penginapan rasa rumah sendiri ya mbak. Nyaman dan tentunya dikelilingi objek wisata pantai yang bikin sejuk dan menenangkan pikiran. Cocok banget kalau refreshingnya mengikut sertakan keluarga besar
Iya mbak, wisata keluarga sih ini targetnya…
Kamar kek gini tuh musti bawa peralatan lenong sendiri ya Ci. Dengan 2 kasur twin yang katanya bisa buat 6 orang, berarti setidaknya memang bawa tikar atau kasur gulung/lipat. Oh atau kasur tiup itu juga bermanfaat. Uniknya lagi kok handuk cuma 1 tuh hahahaha. Perlu masukan soal complimentaries sepertinya.
Untuk bangunan yang aku lihat tuh cakep nya karena dinding pakai bata expose. Unik dan estetik.
Tapi biar ada keterbatasan, nginap bareng keluarga tuh selalu seru ya. Apalagi jika ada pemandangan yang tak biasa/jarang kita nikmati sehari-hari.
Hahaa, iya bu, piknik rasa pindahan ya kan. Pindahan atau jualan gitulah…
segala apa2 dibawa serta 😀
Melihat cottage nya tuh hommy banget ya kak.
Bagian dindingnya kek bata bertumpuk, sekaligus malah yang kepikiran oleh daku bisa jadi background foto hehe.
Apalagi kamarnya, yang bikin betah karena tertatap rapi dan bersih
Iya pula mbak, ngga kepikiran fotoan disitu, loh . Dibayang2in cakep juga sepertinya padahal
Sepertinya, saya pernah lewat juga pantai Arofan ini, waktu ke Tiga Ras. Saya memang kl ke Samosir, via Tiga Ras. Memamg sangat menyenangkan jalan2 bareng keluarga. Jadi kenangan yg tak terlupakan hehe
Iya bang, hehee…
nginap sini sekali2 bang
Lihatnya interior dan eksterior penginapannya bagus mbak,,
Nggak yang cottage sama regular, homey banget sih ini. Apalagi kalau staycationnya bareng keluarga besar
Mana pemandangannya langsung menuju pantai
Pemandangannya juara sih mbak dibanding spot pantai yang lain…
Aku belum baca novel Tere Liye yang ituuuu. Eh, napa malah jadi ke novel? Hehe…. Ada fotonya sih. Penginapannya sederhana tapi pemandangannya asik ya, langsung ke danau gitu. Jadi pengen liburan.
Itu novel remaja sih, mbak punya anakku hehee
Gabut karna ujan akhirnya membaca apa yang ada 😀
Bangunannya cantik menurut saya, suka dengan bangunan bata expose atau biasa saya nyebutnya ‘bata tertawa’ 😀 Suasananya juga homey pun pemandangannya juga langsung ke Pantai Arofan, saat sunset atau sunrise pasti syahdu banget ya Mba?
Rate harganya pun juga masih oke banget, semoga bisa ke sana, Indonesia memang keren sih ^^
Bata tertawa ya, mbak hehee
kosakata baru nih
harga cottage/kamar lumayan karena viewnya bagus ya?
JUga gak ada pembatasan penghuni kamar
Jadi ingat dulu, sewaktu anak2 kecil, sering sewa penginapan dekat lokasi wisata seperti ini
Supaya anak2 leluasa main
Selain viewnya bagus juga kayanya karna ngga ada pesaing, Ambu…
Akses juga rada susah dan momen lebaran mungkin ya. Belum pernah iseng nanya rate weekday…
Pas banget lagin yari mencari ulasan atau informasi tentang penginapan di Pantai Arofan di Simalungun. Makasih udah ngasih info perjalanan atau ulasan penginapan yang terpercaya ya kak
Sama-sama kak, smoga membantu yyaa
Banguna bata expo yang bikin menarik, harga sesuailah dengan view cottage yang ciamik, pastinya belum ada pesaing, jadi agak mahal ya
Betul juga, gda pesaing memang bisa bikin harga semaunya.. raja pasar ya, mbak
Buat nginep bareng keluarga asik juga ya, Kak. Apalagi tenpatnya nyaman sepertinya.
Asik kak… berasa diprivat hehe
Wah asyik banget kalau viewnya menghadap ke pantai, kyknya emang enak pilih kamar di lantai atas ya.
Cukup lengkap juga fasilitasnya dan kyknya nyaman juga buat menginap rame2 ya mbak?
Haha mayan ada tambahan sofa jg buat bobo ya bisa.
Iya mbk, kurang cocok untuk honeymoon hihii
Wihh cantik ya desain penginapannya yang pakai bata, jadi kerasa vibe alamnya. Suka deh, apalagi viewnya menghadap pantai dan ada fasilitas kayak buku, cocok jadi tempat healing.
Bukunya bawa sendiri, mbak hehe
dengan budget 800an per night ya ? percaya dengan kenyamanan yg ditawarkan. Kalau aku pasti betah bgt nginep disana. Buat refresh pikiran pengunjung ya, suasananya itu hlo, hmmmmm.
Paling makanan yang kurang variatif mbak, idelanya ya cukup 1 malam aja sih
Kak Suci keren euuii..
Meski jalan-jalan tetep baca buku. Apa “Rasa” Tere Liye ini ada kaitannya sama Pantai Arofan Simalungun?
Penasaran sama parkiran di cottage-nya. Mobilnya berjajar begitu.. nanti kalau yang paling dalem mau keluar kudu manggil-manggil yang paling luar secara berurutan kah?
Buku anakku itu, Teh… gabut krn ujan baca yang udah pernah dibaca…
btw, iya juga ya ngga kepikiran itu mobil paling depan kalau mau keluar 😀
Dari dulu suka banget ruangan yang dindingnya pakai bata-bata susun gitu, karena di Balikpapan rumahnya orang bule saja dulu yang begitu, heheheee.
Lebih terasa alami ya, mbak dan adem juga. Tapi sepertinya perawatannya rada susah
Pergi ke mana-mana kalau bareng keluarga udah paling oke ya Suci, walau kalau sama temen-temen juga seru
Aku belum pernah dengar Pantai Arofan hihihii… kasian ya, semoga aja bisa nyampe Simalungun aaamiiin
Aamiin Mbak, kalau nti nyampe Simalungun jangan lupa kabarin, hehee