Laptop Terbaik Adalah yang Membuatmu Tetap Produktif
Asus lagi Asus lagi, nih…
Ngga henti-hentinya ngeluarin produk terbaru. Lah Asus punya saya yang jadul, tebel dan berat banget itu aja belum rusak, mana kebiasaan saya ganti barang itu kalo yang lama udah rusak dan sama sekali ngga support lagi buat kerja sehari-hari. Sayangnya… eh sayangnya atau untungnya, ya. Untungnya kali yaa, Laptop lama saya masih bekerja dengan sangat baik. Jadi ngga ada alasan untuk beli baru, karena emang budgetnya ngga ada juga, sih. huhuu …
Gapapa lah, sesuatu kan, ngga harus dimiliki. Cukup dikagumi dan bawa dalam doa, mana tau rezeki datang dari arah yang tak disangka-sangka dan lewat jalan yang tak terduga, kan? Aamiin yang kenceng.
Meskipun begitu, Asus jadul ini sudah menemani saya bertahun-tahun lamanya. Badai banget, belum pernah rusak secara fisik. Paling performa atau kecepatannya aja yang semakin kalah dengan adek-adek barunya. Gapapa… toh, dia sudah mengantarkan saya menghasilkan cuan dari tulisan-tulisan di blog. Sayang banyak-banyaak deh untuk kamu Asusku, Alhamdulillah…

Tetap Aktif Meski Fasilitas Jadul
Sebagai seorang ibu rumah tangga, single mom pula, punya dua anak usia remaja, tanpa ART, jadi karyawan 8-5 dan punya hobi main di alam serta menekuni hobi menulis dengan menjadi blogger dan menulis buku antopolgi. Dengan aktivitas yang hampir ngga ada jeda itu, kalau dirasa-rasain banget, dipikirin banget-bangeet saya bisa burn out dan bawaan mau ngamuk aja karena setiap hari pastiiii ada aja yang salah di mata.
Tapi kembali lagi, ya. Marah-marah juga yang rugi diri sendiri. Semakin dua anak remaja saya beranjak dewasa, saya jarang marah. Sebisa mungkin saya diam dan jeda sejenak kalau dirasa sesak sekali. Sampai anak-anak paham dengan sendirinya kalau mamanya sedang marah.
Semakin kesini, saya semakin sadar bahwa kemarahan hanya akan menggerogoti hati diusia yang semakin menua ini. Jiwa yang kurang dijaga akan berdampak pada raga. Kekebalan tubuh semakin menurun, penyakit gampang bertamu. Kembali lagi saya berpikir, kalau terjadi apa-apa dengan saya, bagaimana nasib dua anak yang belum sepenuhnya bisa mandiri dan seluruh kehidupannya bertumpu pada mamanya.
Emosi yang tak sanggup diluapkan secara langsung itu sering saya bawa grounding di alam dikala sedang libur bekerja. Mendaki gunung, hiking di hutan, susur sungai atau sekedar motoran ke dataran tinggi mencari udara segar. Dengan demikian, kepulangan saya ke rumah sudah seperti manusia yang baru lahir. Meskipun besoknya kembali ngereog, hahaa.
“Grounding di alam terbuka, dalam perspektif Islam, dapat dilihat sebagai bentuk interaksi positif dengan alam yang diciptakan Allah SWT. Praktik ini, yang melibatkan kontak langsung dengan tanah, rumput, atau air, dapat membawa manfaat kesehatan dan kesejahteraan spiritual, sejalan dengan ajaran Islam untuk memanfaatkan karunia alam dan menjaga keseimbangan diri“.
Satu hal yang bikin saya selalu merasa cemas adalah karena saya sedikit perfeksionis. Contoh kecilnya, rumah itu harus bersih dan rapih, cucian ngga bole numpuk (dan saya ngga puas kalau nyuci di londri) begitu juga dengan setrikaan, terutama seragam sekolah anak-anak itu harus sudah rapih sebelum dipakai. Jarang banget bahkan hampir ngga pernah ada drama pagi-pagi baju belum disetrika saat mereka mau sekolah. Padahal sesekali cuek dan istirahat dari huru-hara itu dihalalkan, kan.
Apalagi kalau mau pergi grounding, saya pastikan makanan di rumah sudah aman, rumah sudah rapih, cucian sudah terjemur dan setrikaan sudah selesai. Saya pergi dengan tenang dan bebas pulang jam berapapun tanpa risau akan kerjaan di rumah.
Lain hari, kalau saya sedang ingin di rumah, begitu pekerjaan sudah selesai, saya siapkan tontonan di laptop sambil sesekali ngejurnal atau menulis di blog. Tak jarang pula saya ikuti pelatihan-pelatihan upgrade diri yang dilakukan daring. Dan semua itu dikerjakan di laptop Asus saya yang jadul tapi badai ini, nih. Pokoknya, asal koneksi internet aman, apapun selesai, alhamdulillah, ya.

Related Post : Asus Vivobook Go 14, Thin and Light Entry-Level Terbaik
Keinginan Punya Laptop Baru
Kalau ditanya mau laptop baru, ngga? Pastilah jawabnya, mauuuuuu banget. Sayangnya ngga ada yang nanya dan ngga ada yang nawarin juga, haha
Tapi kalau untuk beli dengan budget sendiri sepertinya masih harus ditunda dulu sambil berdoa supaya laptop yang lama jangan sering-sering ngambek sekaligus berdoa agar rezeki berdatangan dan bisa beli yang baru. Aamiin…
Kalau ditanya mau beli laptop apa? Saya jawab, Asus lagi dong!
Apa sebab? Selain karena memang saya orangnya setia (Aseeeek), ya Asus juga sudah teruji ketahanannya. Buktinya laptop jadul saya ini masih bekerja dengan baik. Ya ojo dibanding-bandingke sama yang anyar, dong. Tentu saja performanya kalah melesat. Secara Laptop Asus keluaran terbaru, dari visualnya aja sudah menggoda. Bodinya ramping, ringan, tapi fiturnya ngga main-main. Pokoknya bawa dia kemana-mana selain ngga keberatan, juga semakin meningkatkan rasa percaya diri.
Selama belum bisa beli yang baru, ya mau ngga mau saya harus pakai yang ada. Selagi ada, sebisa mungkin saya jaga dan rawat supaya ngga cepet rusak. Menerima kemampuan kerjanya yang jauh tertinggal dengan keikhlasan hati. Biar bagaimanapun, benda inilah yang selama ini membersamai langkah saya merangkai kata-kata di blog, menerbitkan buku antologi, mengisi jurnal-jurnal hati, belajar bersama komunitas dan menyediakan hiburan berupa tontonan-tontonan seru.
Laptop terbaik versi saya adalah yang bisa membuat saya tetap produktif apapun bentuknya dan seperti apa cara kerjanya. Satu lagi, ngga suka ngambek meski saya suka ngepush sampe bikin dia heng sejenak, hehe. Maafin yaa, tapi saya sayang bangeet bangeeet… 🙂
Bekerja dan Kreatif Bersama Asus
Dengan sadar diri saya mengakui, bahwa segala kerja dan karya saya selama ini adalah hasil kerja keras saya dan laptop Asus kesayangan.
Tapi jujurly, kalau ditanya ya saya pengeen banget punya laptop terbaru yang mumpuni yang mendukung penuh cita-cita saya untuk bisa bekerja full dari rumah. Saat ini memang saya sedang mengusahakan untuk bisa memperolah penghasilan penuh lewat jalur digital. Baik itu sebagai blogger, penulis, konten kreator dan bekerja remote (WFA) dari berbagai agency.
Meski belum sepenuhnya berhasil, tapi sudah ada beberapa kali saya menerima job dari lamaran yang saya lemparkan ke beberapa platform kerja remote. Bahkan job menulis dari klien luar negeri yang bayarannya $100 / artikel. Yess, semuanya kami (saya dan Asus) usahakan berdua.
Sering saya membayangkan punya laptop yang ramping dan ringan. Memudahkan saya “menggotongnya” kemana-mana tanpa harus pakai tenaga ekstra, hehe ini sih lebay ya.
Laptop yang performanya seperti kereta cepat dan punya daya baterai yang tahan lama. Ini penting banget supaya kalau kerja di luar ngga bikin saya harus pilih-pilih kursi yang ada colokannya, atau separah-parahnya saya ngga harus bawa colokan sambung lagi kemana-mana, hihiii.
Saking setianya sama Asus, bahkan belum ada budgetnya pun udah saya intip-intip, loh calon laptop barunya, hehe. Setelah beberapa kali masuk websitenya, sepertinya saya jatuh cinta sama ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA)

Kenapa ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA)
Selain kesetiaannya daya tahannya sudah teruji, ada 5 hal yang bikin saya termimpi-mimpi (dulu) punya laptop ini
- Visualnya elegan, simpel dan terlihat mewah dengan dua pilihan warna kesukaan saya, putih dan abu. Coba tambah warna hitam 1 lagi deh biar lengkap :). Tambahan aksen garis-garis pada cover depannya bikin penampilannya tambah manis
- Bodinya ramping, jadi ngga harus bawa tas khusus, bisa diselipin di tote bag
- Bobotnya ringan, ngga bikin saya harus angkat pake dua tangan, hihii
- Baterai tahan lama, jadi kemana-mana ngga harus bawa-bawa colokan sambung lagi, kan
- Layar OLED, bikin saya semakin betah menatap layar yang tajam dan seperti nyata plus ngga bikin sakit mata.
Ya, sesederhana itu awal jatuh cinta denganzenbook s14 oled ini. Sampe akhirnya saya tahu, ternyata laptop ini punya keunggulan lain yang bikin saya semakin ingin memiliki.



A Thincredibly Powerful AI Laptop
ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) sangat cocok untuk menjalankan aplikasi-aplikasi modern yang sudah mendukung teknologi AI. ASUS Zenbook S14 (UX5406SA) sudah diperkuat oleh Intel® Core™ Ultra 7 Processor 258V 32GB 2.2GHz yang memiliki 8 core dan 8 thread. Prosesor tersebut dilengkapi dengan Intel® Arc™ Graphics serta chip AI berbasis Intel® AI Boost NPU dengan kecepatan hingga 47 TOPS.
Untuk spek seperti itu, pastinya sudah memenuhi sertifikasi intel Evo yang paling gres. Untuk lebih detailnya, yok coba kita bongkar satu-satu apa yang bikin saya atau kalian bakal terkagum-kagum sama laptop ini.
Performa AI Terdepan
Kita awali dengan fitur yang menjadi tagline, nih. A Thincredibly Powerful AI Laptop, Zenbook S14 OLED bukan cuma laptop yang tangguh tapi juga salah satu pionir dalam dunia per-laptopan yang disempurnakan dengan teknologi AI. Menggabungkan kemampuan kecerdasan buatan untuk menterjemahkan ide dan kreativitas dalam bentuk karya yang nyata.
Next…
NPU 45+ TOPS
ASUS Zenbook S14 (UX5406SA) merupakan salah satu laptop AI dengan performa NPU 45+ TOPS, dimana semua fitur AI pada Windows bisa berjalan mulus tanpa membebani CPU utama, jadi kerja CPU ngga terlalu berat. NPU membantu pemrosesan AI real-time dan menjalankan generative AI. NPU ini jugalah yang bertugas membuat laptop bisa memproses AI secara jauh lebih powerful dan efisien.
Ditenagai oleh AI dan copilot+ dengan performa NPU45+ tOPS tentu saja merupakan fitur yang membantu para blogger dan pekerja digital dalam aktivitas kreatifnya. Terkadang memang ide dan kreatifitas mesti dipancing dulu baru pada keluar, deh. Salah satunya dengan AI dan bantuan copilot ini, nih.
Audio Visual Terbaik
Menggunakan empat speaker Harman Cardon yang letaknya tersembunyi di sudut sisi kiri dan kanan. Untuk saya yang kalo dengerin musik bassnya harus nendang-nendang, cocok banget ini. Ngga butuh speaker eksternal lagi deh.
Webcam menggunakan Asus A1 Sense Camera dengan resolusi 1080 di 30fps dengan fitur 3D Noice Reduction Technology dan 2 microfone dengan fitur Asus AI noice Cancellation dan ada fitur Background Effect dengan blur standar dan potrait. Berikut kameranya juga punya fitur Automatic Framing Eye Contact.
RAM Besar dan Penyimpanan Luas
Didukung kapasitas RAM hingga 32GB LPDDR 5X dual chanel dan SSD 1 TB M.2 NVME, plus menggunakan WiFi 7. Untuk kerja sehari-hari udah optimal banget, sih, ini. Buka banyak tab sepertinya akan lancar-lancar aja. Apalagi kerja kudu musikan, sepertinya no problemo.
Input & Output
Ngga nyangka, dalam bodi yang ramping dan bobot yang ringan, Zenbook s14 punya port yang lengkap yang selalu kita butuhkan. Ngga banyak, tapi semua fungsional.
Sisi kiri ada 2x Thunderbolt™ 4 with support for display / power delivery (data speed up to 40Gbps), 1x HDMI 2.1 TMDS, 1x 3.5mm Combo Audio Jack
Sisi kanan ada 1x USB 3.2 Gen 2 Type-A (data speed up to 10Gbps)


Daya Tahan Baterai
Adalah salah satu keunggulan ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406). Adanya dukungan prosesor Intel® Core™ Ultra 7 Processor 258V yang sangat efisien serta baterai berkapasitas besar 72Whrs dan pengecasan di angka 65 watt, laptop ini mampu bekerja seharian.
Dalam pengujian nyata menggunakan software benchmark UL Procyon Battery Test, ASUS Zenbook S14 OLED terbukti dapat bertahan lebih dari 18 jam saat digunakan untuk bekerja (membuka aplikasi office). Sementara saat mode idle, laptop ini bisa bertahan lebih dari 23 jam. Mantap!
Desain Mewah dan Tangguh
Cover depan menggunakan material premium ceraluminium kemudian untuk bagian belakangnya menggunakan material aluminium dengan banyaknya lubang sirkulasi udara serta dilengkapi karet supaya ngga licin. Laptop ini sudah punya standar military, jadi built quality-nya udah mantep sekali. Dengan ukuran 31.03 x 21,47 x 1,19cm, bobot 1,2 Kg dan ketebalan di angka 1,1 Cm bikin laptop ini bisa dibuka pake 1 tangan aja tanpa keikut-ikut bagian bawahnya.
Keyboard travel distance 1,1 Mm dilengkapi dengan backlit putih, jadi membantu bangeet kalo kerja pas lagi mati lampu karena token abis, yes? Ngga deng, karena sebagian orang lebih suka kerja di ruang yang remang-remang, termasuk saya.
Touchpad luas dan licin memperlancar kinerja tuh, bayangin kalo seret, dah, dragnya kapan dia nggesernya kapan. Tapi kalau saya, mau itu touchscreen support stylus atau selicin apapun touchpadnya, tetep lebih seneng pake mouse, sih, hehe.
Dengan ukuran layar 14Inc ditambah panel Asus lumina OLED 3K pastilah warnanya setajam silet. Siletnya punya tetangga julid, pula. haha

Kesimpulan
Untuk kalian yang lagi nyari-nyari laptop premium dengan kriteria tipis, ringan, desain elegan tapi dengan performa yang kenceng dan batre awet, jelas sih, laptop ini worth it to buy. Mau dipake di kantoran, kuliah atau untuk si nomad worker ya jelas cocok banget. Mau dipake untuk media player atau streaming juga pastinya dapet suara mantap dan warna yang tajem. Pokoknya model dan daya kerjanya disesuaikan banget dengan gaya hidup orang-orang sekarang yang suka kerja cepat, tepat dan bisa dimana saja.
Kekurangannya cuma satu sih, laptop tipe ini ngga bisa dibuka sampe 180 derajat, jadi kalo kita mau ngelukis pake pensilnya ya kudu hati-hati banget jangan sampe pake kekuatan tenaga dalam. Untungnya saya ngga pinter dan ngga hobi ngegambar plus lebih suka pake mouse. Jadi bagi saya bukan satu kekurangan yang berarti.
Duuh semogaa ada rezeki bisa punya ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA), Aamiin, Aamiin, Aamiin…
Artikel ini diikutsertakan pada Lomba Blog ASUS 45+ TOPS Advanced AI Laptop yang diadakan oleh Travelerien