Outfit yang saya pake di Great Asia Afrika itu sama pas waktu lagi di Sariater. Iya, karna saya mengunjungi kedua tempat cantik ini dihari yang sama. Selepas kunjungan dari Sariater, masih ada banyak waktu sebelum malam menjelang. Ya kebetulan lagi libur solat saya jadi lebih leluasa dan santai untuk eksplor beberapa tempat lagi. Karna sebelumnya perkiraan kunjungan ke Sariater ini memakan waktu hampir seharian jadi saya ngga ada plan akan kemana setelah itu. Eh, ternyata waktu untuk menikmati pemandian air hangat itu cuma butuh waktu setengah hari rasanya udah puas. Jadi begitu keluar dari area itu rada bingung mau kemana. Setelah berselancar diinternet akhirnya dapet tuh tujuan berikutnya yang kebetulan letaknya dekat sekali sama tempat saya tidur, Moscato Hotel
Baca juga: Sari Ater
Searah jalan balik ke hotel, mampir dulu makan siang di Tahu Sumedang Lembang, sebelum bertualang ke tempat wisata yang lagi hits di Bandung. Adalah Great Asia Afrika yang sesuai namanya katanya kita diajak untuk merasakan sensasi keliling 2 Benua. Penasaran, saya coba masuk dengan menebus HTM sebesar 50K untuk bisa pegang tiket eksplor 2 Benua yang dimaksud. Selain beli tiket, cek suhu badan dan pemakaian hand sanitizer adalah suatu kewajiban untuk masuk beberapa kawasan wisata di Bandung. Sebelum memulai kelilingnya, saya coba masuk dulu ke area penjualan sovenir lalu tembus ke sebuah resto dengan maksud memandang dan ambil foto dari sudut tertinggi. Terpampang jelas mapping dua benua itu dari ketinggian. Eh, belum apa-apa saya udah jiper duluan sama tanjakan turunan yang terpampang jelas dari atas sini. Tapi penasaran mengalahkan semuanya. Saya bergegas turun dengan semangatnya. Udah rutin jalan pagi masa keliling beginian udah minder duluan.
Baca juga: Jalan Pagi ke Gedung Sate
Korea
Sementara lokasi wisata ini kayak dibuat di dalam sebuah jurang atau lembah gitu. Jadi kita memang harus turun beberapa derajat ke bawah untuk bisa sampe tempat-tempat tematik itu. Terdapat beberapa paviliun atau replika negara-negara yang ada dalam benua Asia dan Afrika. Asia adalah benua pertama yang menyambut kedatangan saya. Kaki saya melangkah menyusuri lorong-lorong terbuka dengan beberapa dekorasi jendela ala Korea. Benar saja, di depan saya sudah ada paviliun sebuah desa ala Korea yang ngga begitu luas. Memasukinya melalui pintu kayu dengan sebuah lonveng di atasnya. Di dalamnya ada minatur kincir air dan hidangan kimchi yang disajikan di dalam guci tanah liat. Sebelah kincir air ada sebuah miniatur dapur kuno yang menyimpan beberapa guci dan sayuran kimchi. Ada juga stan-stan foto dengan dekorasi ala korea. Karna menjaga jarak dan menjaga kemungkinan buruk, saya ngga berani menyewa hanbok ala drama-drama sageuk. Padahal pingin…
Mau makan Kimchinya? ada kok lapaknya di sebelah paviliun. Tapi beli yaa… ngga gratis, haha.
Thailand
Selanjutnya masih menyusuri lorong terbuka hingga tiba disebuah sudut dengan dekorasi ala negara Thailand. Sebuah ukiran di dinding berbentuk gapura dengan warna keemasan yang akan sangat kontras bila terkena terpaan matahari. Pada saat kesana sepertinya ada bagian dari area ini yang sedang dalam pengerjaan.
India
Semakin menurun semakin banyak masuk ke negara-negara eksotis. Saya ngerasa posisinya random sih. Abis dari sudut Thailand, saya dihadapkan dengan bangunan penuh warna dengan sebuah kubah raksasa di atasnya. Melihat gambar Aladin, saya jadi tau kalau itu adalah bangunan khas Arab, Timur Tengah. Tapi saya tunda melihat-lihat kesana karena saya lebih penasaran dengan apa apa saja yang ada di bawah sana. Toh nanti waktu naik masih bisa dilewatin lagi. Yup, jalan masuk dan jalan keluarnya melalui rute yang sama. Selanjutnya masih berjumpa dengan bangunan warna warni yang dimiliki negara India. Bangunan yang diwakili oleh Jaipur bertajuk Jaipur Pink City ini sangat meriah meski didominasi warna pink. Di dalamnya ada sebuah pendopo dengan patung telapak tangan perempuan yang terbuka ke arah atas. Bayangin aja tangan wanita India yang sedang menari dengan lukisan henna dan gelang-gelang yang memenuhi pergelangan tangannya. Tentu saja kurang lengkap kalau disekitarnya ngga ada taman bunga dan patung gajah sebagai spot foto.
Jepang
Meninggalkan negara India, ada dua pilihan jalur lurus atau belok kiri menuju benua Afrika. Saya memilih lurus karena semakin penasaran dengan akses masuk berupa lorong berwarna merah mirip Torii di Fushimi Inari Taisha cuma minus tulisan kanjinya. Negara ini termasuk salah satu list yang ada dalam impian saya. Jadi yang satu server sama saya pingin ke Jepang tapi belum kesampean, ngga ada salahnya main kesini dulu sambil disolawatin, hehe.
Jepang adalah negara dengan daerah terluas disana. Selain ada kincir air raksasa di sudut kanan, ada juga pagoda ikonik mirip Hokanji Temple dan beberapa spot foto seperti rumah-rumah dan hiasan lampion yang didesain sangat mirip dengan aslinya. Terdapat kolam besar dengan jembatan penghubung di tengahnya. Di sudut lain, terdapat replika sebuah desa Jepang yang menjual aneka sovenir khas negara sakura itu. Di sisi lain, tumbuh sebuah pohon sakura ala-ala dan tumbuhan mirip ilalang tapi juga mirip bambu di bagian tengah yang menjadi tempat quote qoute dan tulisan kecil yang sepertinya milik pengunjung terpampang. Tumbuhan apa sih itu namanya? Intinya Jepang adalah negara yang paling ramai dikunjungi. Selain luas, spot foto juga banyak dan bagus-bagus. Yang bawa anak-anak, ada area fishing game dan area animal juga kok. Jadi ngga bosenin ya…
Lebih lengkap lagi kalau mencoba kimono di sini, tapi karna masih pandemi saya tahan diri dulu. Foto di bawah pohon sakura dan menyusuri jalan setapak yang dipagari pohon bambu kering seperti di Arashiyama aja rasanya udah cukup 😀
Baca juga: 5 Negara dan Kota Impian di Dunia
Afrika
Selesai dari Jepang, saya terbang ke Afrika. Gaya banget ya…hahaa
Sebelum masuk benua Afrika, kita lewatin dulu negara Turki. Ciri khasnya adalah resto-resto lesehan yang letaknya di pinggiran sungai lengkap dengan bantal-bantal kecil dan karpet warna-warni sebagai alasnya.
Di Afrika ini merupakan gabungan dari berbagai negara. Areanya ngga terlalu luas jadi minatur beberapa negara seperti ada dalam satu diaroma. Ada area Mesir lengkap dengan miniatur Onta dan padang pasirnya untuk spot foto, ada juga Maroko dan Afrika Selatan. Area yang paling cantik dan fotogenik yang menarik perhatian saya adalah Maroko dengan lorong lorong berwarna warni. Tambah deretan sovernir mug-mug yang dengan lukisan khasnya dipajangkan dengan indahnya. Permadani permadani meriah juga semakin menambak eksotik area ini. Sampe diakhir adalah sebuah area penjualan makanan dan minuman dengan konsep ala Afrika benama Africoco dengan pemandangan ke arah sungai. Sayang sekali video saya di area ini kayaknya ngga sengaja terhapus. Ngga tau deh ngga ada aja di galeri. Padahal sengaja saya mideoin dari awal masuk benua Afrika sampe selesai, hiks…
Oiya disini juga bisa kita temui beberapa miniatur rumah asli dari penduduk benua yang eksotis ini di lereng bawah. Saya juga sempet liat musolah di area ini, kurang tau apakah ini satu-satunya musolah atau ada lagi di area lain. Karna libur solat saya ngga nyari musolah, deh.
Nah, selesai sudah petualangan dua benua hari itu. Indonesia terpaksa harus terlewat karna sebenarnya dia berada persis di sebelah India. Berhubung kaki mulai lelah, saya urung masuk Indonesia. Dan fyi sampe hotel kaki saya harus rela di counterpain sepanjang malam 😬. Tapi cukup dapat gambaran kalau negara kita ini diwakili oleh budaya Bali dengan payung kuning berhias kain kotak kotak dan saung-saung sebagai ciri khas restonya.
Menanjak naik, yang tadinya mau naik gondola jadi urung karena mau singgah ke rumah Aladdin. Itupun ngga sampe ekplor seluruhnya karena kaki udah mulai gemetar. Sungguh, kalian jangan pake heels ya, girls…
Fasilitas lain
Pada setiap paviliun, selalu disediakan gerai makanan dan minuman yang menyesuaikan dengan ciri khas kuliner negara asalnya. Jenisnya beragam. Ada makanan berat, snack, minuman dan juga es krim. Contohnya Roti Prata di India, Takoyaki di Jepang dan Kimchi di Korea serta sate khas Afrika. Harganya juga cukup terjangkau. Es krim aja harganya ada yang 15 ribu saja.
Stall foto juga ada, kok. Letaknya dekat dengan paviliun India sebelah sungai. Burung hantu dan Iguana bisa jadi temen berfoto. Selain itu kalo kita mau sewa jasa kang fotonya juga boleh kok beliau kita boyong ke lokasi mana kita mau dan hasilnya bisa langsung dicetak atau kalo mau filenya mereka akan kasih setelah membayar biaya tambahan.
Mobil hias juga bagian dari fasilitas disini. Bentuknya persis seperti mobil olahraga golf dengan tambahan hiasan lucu-lucu. Ada juga sepeda dan motor listrik. Kendaraan ini ada area khususnya ya, jadi bukan untuk keliling-keliling 2 benua ini.
Angkutan lain yang bisa menolong kita mempersingkat jarak tempuh dari tanjakan-tanjakan maut itu adalah gondola yang sebenarnya lebih diprioritaskan untuk lansia, disabilitas atau stroler balita. Tarifnya 10K. Ini bukan kereta gantung ya, melainkan sebuah ruang mirip sangkar burung berkapasitas 4-5 orang yang bisa naik turun melalui rel-rel. Meski jarak tempuhnya cuma setengah jalan, tapi keberadaanya cukup membantu.
Area sovernir letaknya paling atas dekat loket penjualan tiket. Beragam cingderamata seperti kaos, mug, tas, tanaman hias, alat tulis dll. Saya beli tas tote warna kuning dan magnet kulkas bertuliskan Grea Asia Afrika masing masing seharga 20K.
Terakhir dan paling penting adalah musolah dan toilet
Tips Berkunjung ke Great Asia Afrika
- Datang dihari kerja supaya ngga terlalu ramai
- Idealnya datang dipagi hari atau sore hari biar ngga panas dan gosong.
- Pakai alas kaki yang nyaman. Afdolnya sih sepatu kets atau sejenisnya. Rute menuju ke bawah itu sama dengan kalo kita mau balik ke atas. Turun ya landai banget, pas naik ya nanjak banget. Shelternya itu meski udah dibeton tapi kebayang ngga sih kalo pada pake heels?
- Pakai baju yang nyerap keringat supaya ngga gobyos, istilah temen saya
- Ngga usah bawa banyak barang. Bawa yang perlu aja misal hp, kamera dan minuman. Barang lain letak dulu di kendaraan.
- Tukar langsung tiket kalian dengan minuman sebelum keliling biar lebih hemat. Kan lumayan ngga beli minuman lagi.
- Isi perut dulu tapi jangan terlalu kenyang juga yang ada bikin males gerak. Dan jangan kelaparan sebab u know laah.. kulineran itu enaknya ya pada tempatnya (alasan sobat missqueen) . Kalo di lokasi wisata selain mahal rasanya juga biasanya alakadarnya.
- Pakai masker dan tetap disiplin laksanakan prokes ketat.
HTM, Lokasi dan Jam Operasional
Great Asia Afrika letaknya di Jl. Raya Lembang – Bandung No.71, Gudangkahuripan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40391 (Tepat di depan Farmhouse Lembang)
HTM 50K weekday yang bisa ditukar dengan minuman.
Lokasi ini dibuka dari pukul 09.00 – 18.00 WIB
Awal 2020 aku ngetrip ke BDG (blum corona)
Trus iparku bilang, “Main2 ke Great AA deh mbaaa…”
Kujawab “Nyantai aja, kapan2 ntar deh aku ke BDG lagi…”
ternyataaaaa, covid memporakporandakan planning ngetrip.
huhuhu.
Padahal enjoy banget ya main ke sini!
Meski pegel tp enjoy dan seru, mbk 🤗
Wah, aku belom kesampaian nih main2 di Great Asia Afrika, Lembang 😀 Ternyata asyik banget ya. Kapan2 kudu ajak anak2 dan suamiku nih ke siniiii. Murce lah 50 rebu bisa keliling 2 benua. Horeeee….. Iya ya datengnya jangan weekend ntar ruameeee… TFS mbak.
Betul mbk, jangan weekend muacetnya paraaah. bisa2 udh ga mood duluan mana yg mau dikelilingin lebarnya MasyaAllaah…
nah iya termasuk harga yg murah untuk sebuah kesan. palagi utk pendatang macam aku hehee
hihihi modal 50K bisa keliling 2 benua, asyik ya?
kesana juga ah kalo ntar keponakan2ku ngerengek minta jalan jalan
daripada seperti kemaarin, mereka ke Jakarta malah kena Covid 19
jadi mending keliling Bandung/Lembang aja ya?
So far aku lbh suka Bandung atau Lembang mbk, lebih adem. Ya pinter2 cari wktu yg tepat aja biar ga kejebak macet hehee
Huaaaa….aku meng-iri
Asik banget bisa dpt spot2nya dlm keadaan ga ramai begini.
Aku kesini awal THN lalu Sebelum covid merebak di Indonesia. Susah sekali dpt tempat2 utk diabadikan karena saking banyaknya pengunjung
Iya mbk hihii… abis dari sini eh Minggu depannya langsung ppkm. Alhamdulillah rezeki org Medan hehee
Asyik banget ya, instagramable banget, cucok buat koleksi foto buat feed IG *halah, hahaha.
Tempat yang kayak gini nih asyik buat dikunjungi, jadi surga buat foto-foto.
Pengen banget kadang, berpikir mau lompat ke 2 tahun ke depan, biar pandeminya pergi gitu maksudnya, saking kangen pengen jalan-jalan tanpa was-was ama virus ya.
Mau berkunjung ke tempat kayak gini 🙂
Betul mbk, ditahan dulu apa yaa smpe covid enyah hehee
tapi aku ngga tahan 😀
Wah saya belum pernah nyoba ke great asia afrika, kapan ya bisa ke situ? hehe..
Kapan aja bisa mas selama wisatanya dibuka dan ttp prokes yaa 😀
Sepertinya wisata sepert ini emang sedang booming ya mbak. Di pekanbaru juga baru buka wisata sejenis ini. Tapi aku belum berani ke sana karena ada baby.
Oiyaa pku ada yg baru ya?
btw pku jg ppkm nya lumayan ketat ya mbk.
Gpp deh biar bisa turun Zine merahnya ya. biar bs bebas jln2 lagi
Salah satu tempat yang pengen banget saya kunjungi. Waktu kapan pernah lewat tapi ramenya nauzubillah. Mungkin karena pas weekend dan waktu itu masih baru buka. Liat foto-foto ini keliatan banget banyak spot foto yang bagus-bagus dan membuat kita berasa di beberapa negara di Asia Afrika.
Iya klo weekend ya Allah ramenya. Dan parkirannya jg sempit jadi banyak makan setengan badan jalan tambah bikin macet mbk.