FilmThe Delivery Rider, Ketika Kurir Menjadi Saksi Kejahatan
Selesai membaca sinopsinya, saya pastikan harus nonton filmnya. Eh, tapi justru covernya yang pertama kali bikin saya tertarik untuk membuka, lalu baca sinopsisnya dan berakhir nonton dengan anteng. Pertama kali ini saya nonton film Philipina yang berkisah tentang seorang kurir autis bersama anak angkatnya yang harus bertarung dengan komplotan mafia karena ngga sengaja menyaksikan kejahatan mereka.
Untungnya kurir ini punya keahlian bela diri yang sempat diwariskan mendiang ayahnya yang dulu mantan pelatih. Jadi sudah bisa ditebak, endingnya yaa, happy, karena kurir dan anak angkatnya berhasil selamat.
Related Post: Film Pawn, Ikatan Batin Rentenir dan Anak Gadaian

The Delivery Rider
Cast: Baron Geisler, Euwenn Mikaell, Jennica Garcia, Jake Cuenca, DKK
Sutradara: Lester Pimentel
Penulis: Myleen Ongkiko, Henry King Quitain
Rilis: 2025
Bahasa: Philipina
Durasi: 1Jam 30Menit
Sinopsis Film The Delivery Rider
Santo (Baron Geisler), seorang penderita autisme fungsional sehari-hari bekerja sebagai kurir. Kalau disini semacam grab, gojek, shopee yang selain anter jemput penumpang juga bisa anter barang dan makanan.
Di rumah peninggalan ayahnya, Santo tinggal bersama Miro (Euwenn Mikaell) yang udah dianggap seperti anaknya sendiri dan ada ibunya Miro, Nichelle (Jennica Garcia). Miro punya ayah kandung yang tinggal di New York. Jadi Miro ini sempet ditelantarkan ayahnya gitulah. Mungkin Nichelle sebelumnya ngga pernah baca tips pernikahan bahagia, kali, ya. Menjelang tahun baru, Nichelle berencana membawa Miro ke NY, menetap disana bersama ayah kandungnya. Mungkin mau membina kembali rumah tangga harmonis.
Sedih dan terpukul Santo mendengarnya. Sebelum kepergian Miro, Santo minta izin ke Nichelle mau bawa Miro jalan-jalan dan berjanji kembali sebelum pukul 5 sore. Di taman, Ayah dan anak angkatnya ini bermain dan berselfie ria. Pas HP-nya Santo dipegang Miro, ada orderan masuk dan ngga sengaja Miro pencet OK.
Niat Santo, sih, mau dicancel aja, tapi Miro malah semangat ngajak ayahnya nganter orderan makanan itu ke customer bareng-bareng. Jadilah mereka motoran dengan jarak yang lumayan jauh. Tujuannya ternyata sebuah bangunan tua berukuran besar, kosong dan sepi.
Di depan gerbang, seorang penjaga berusaha menghalangi mereka masuk. Tapi ketika Santo menyebut sebuah nama, makanan kemudian diambil penjaga. Kebetulan pula bayarnya COD, mereka disuruh nunggu di gerbang sementara penjaga mengantar sekaligus ambil duitnya.
Karena ngga percaya, Santo dan Miro mengikuti penjaga sampe di depan bangunan. Karena dilarang masuk, akhirnya penjaga membayar COD-an pake duitnya dulu. Seperti biasa, mengikuti SOP, kurir selalu minta foto selfie sebagai dokumentasi bukti.
Ketika sedang selfi, di belakang mereka tiba-tiba muncul beberapa mafia sedang menembak seseorang. Jadi deh, adegan itu terekam dalam kamera Santo.
Ketakutan dan panik, Santo dan Miro berusaha melarikan diri. Mafia pun ikut panik, sebab adegan mereka sudah sempat terekam kamera. Akhirnya yang jadi buronan malah Santo dan Miro. Jadilah mereka kejar-kejaran di sekitar gedung yang besar dan bertingkat-tingkat itu. Tingkah dan langkah Santo yang terkadang tanpa perkiraan matang kadang juga bikin geregatan.
Layaknya ayah yang priorotas utamanya melindungi anaknya, membuat Santo rela babak belur dihajar penjahat. Di sini, semakin terbangun kemistri antara keduanya.
Di satu sisi, Nichelle beserta tetangga sudah khawatir karena anaknya Miro sudah lewat jam tapi belum balik, sementar HP Santo juga kehilangan signal ngga bisa dihubungi. Dari Nichelle, tetangga, sekampung sampe seluruh kota akhirnya heboh atas kehilangan dua manusia ini.
Puncaknya, Santo dapat signal dan berhasil mengirimkan foto selfinya tadi ke grup kurir. Makin heboh deh sampe-sampe masuk berita lokal di TV.
Sementara Santo masih berkutat dengan penjahat. Dengan segala kekurangan Santo yang menderita autis, dia berusaha sekuat tenaga melawan gerombolan mafia yang mengeroyoknya. Kemampuan bela dirinya dia kerahkan. Meski berakhir babak belur, Santo berhasil melumpuhkan mereka dan menyisakan satu orang bosnya yang memegang pistol siap menembak Santo dan Miro.
Ada satu hal yang menjadi titik balik bos mafia itu tak sanggup menembak, sehingga akhirnya Santo dan Miro berhasil selamat. Apa itu? Melihat Santo tantrum, dia keinget anak perempuannya yang juga menderita autis dan sering bertingkah sama. Jadi deh hatinya luluh.
Coba deh tonton, seru, loh…
Related Post: Film Kaalidhar Laapata, Komedi dan Haru Menjadi Satu

Review Film The Delivery Rider
Meskipun Santo punya kekurangan, tapi dalam hal berperan sebagai ayah, dia sudah melakukannya dengan sangat baik, padahal Miro bukanlah anak kandungnya. Mengingat berita-berita sekarang ini banyak, kan, laki-laki normal dan sehat, baik itu sebagai ayah tiri, ayah kandung, paman atau keluarga-pun, tega kok menyakiti dan mengabaikan anak kecil.
Yang lagi santer, Alvaro, bocah hilang berbulan-bulan lamanya akhirnya ditemukan sudah jadi kerangka. Pelakunya ayah tirinya. Secara fisik mungkin lebih sehat dari si autis tapi tidak dengan hatinya. Miro juga awalnya ditelantarkan ayah kandungnya hingga akhirnya dibawa ibunya tinggal bersama Santo. Terlebih Miro awalnya juga menolak untuk ikut ibunya kembali ke NY, karena sudah nyaman tinggal bersama Santo. Ikatan batin antara Santo dan Miro sudah seperti ayah dan anak kandung. Pokoknya hubungan keduanya unconditional love.
Kedekatan mereka yang tampak nyata pastinya karena akting keduanya yang bagus. Orang normal berakting menjadi autis itu rasanya ngga mudah, tapi Santo did it very well. Saya ngga begitu mengikuti perfilman Philipina, tapi saya tebak Baron Geisler ini pasti artis serba bisa, deh. Kalau di Indonesia mungkin kek Reza Rahardian yang selalu oke berperan sebagai apapun itu.
Kemudian penerimaan tetangga dan temen-temen kurir mengenai kondisi Santo itu sungguh mengharu-biru. Ngga ada yang salah paham, justru semua menerima perbedaan kondisi itu dengan tangan terbuka.
Selesai nonton ini, saya pribadi jadi semakin ingin menghargai setiap perjuangan para kurir. Bagaimana mereka harus mengejar target, dengan segala kondisi badan, cuaca, psikologis dirinya sendiri dan menghadapi psikologis customer serta situasi tak terduga lainnya yang semuanya itu ngga mudah. Di balik seragam mereka yang usang itu, menyimpan kisah seorang anak, seorang suami, seorang ayah, seorang kepala keluarga yang sedang mengajar impian.
Film aksi ini bercerita secara komplit tentang kehidupan nyata. Perjuangan, pengorbanan, perasaan, penolakan, penerimaan dan kekurangan yang memang harus dijalani dan diterima dengan tangan terbuka dan lapang dada.
Hanya saya efek visualnya bagi saya terlalu jadul untuk film keluaran tahun 2025. Dibilang jadul tapi sudah ada beragam ojek / delivery online, kan ngga cocok ya.
Dan kemudian adegan berantem Santo melawan puluhan orang itu rada lebai sih, keknya. Logikanya, sekuat apapun manusia akan mati kutu kalo dikeroyok sekian banyak orang. Udah gitu anaknya selamat sehat walafiat. Yaa, namanya juga bagian dari ketegangan alur ya. Its oke laah…
Tapi secara keseluruhan, untuk film sederhana bagi saya ini sangat-sangat menghibur dan berasa kek ngga buang-buang waktu, kok, nontonnya, alias sangat worth it…
IMDb kasih nilai untuk film The Delivery Rider sebanyak 6 koma, kalau saya harusnya bisa diangka 8, deh…