lovely kids...and famz · Serba Serbi

Dear Kids….

Anakku….
Ketahuilah, tidak semua hal yang kalian inginkan harus kalian miliki saat itu juga. Tidak semua hal bisa dengan mudah kita dapatkan. Mama, tak akan mengajarkan kalian segala kemudahan apalagi mendewakan uang. 

Ada saatnya ada masanya sayaang…

Kadang kalian harus banyak berkorban. Merangkak, mendaki, berlari dan berdarah-darah untuk mendapatkan satu hal. Itulah cita-cita 
Semua hal baik memang harus kita perjuangkan. Dan semua hal baik memang susah kita pertahankan.

Ketahuilah, nak 

Hidup ini memang tak selalu bahagia, tak selalu senang. Tak selalu tertawa tak juga selalu penuh suka cita. 

Pergilah merantau jauh ke negeri seberang. Jelajahi bumi Allah. Mama akan lepaskan kalian karna mama percaya kalian mampu

Kalian akan dapat banyak pelajaran dari seni kehidupan. 

Nanti, akan ada banyak hal yang mampu buat kalian menangis sedih, perih dan meratap pilu.

Cacian, hinaan, pelecehan dan cercaan yang keluar dari mulut sampah berwarna merah merona bukan tidak mungkin akan kalian dapatkan nanti. Sungguh, nak, tahanlah diri untuk tidak membalas dengan hal serupa. Bibir kalian terlalu indah untuk mengeluarkan sumpah serapah

Ada masanya dimana kalian bukan tidak mungkin dijadikan pijakan untuk mereka yang ingin naik. Fitnah, pembunuhan karakter serta perlakuan tidak adil akan jadi terbiasa. Lagi…. Janganlah balas dengan hal serupa. Marahlah, kalau perlu berteriaklah pada mahluk tak bernyawa, tapi cukup sekejap.

Nanti, ada masa-masa dimana kalian merasa sendiri, merasa sepi, merasa hampa, merasa kecewa 

Ada masa-masa dimana kalian ingin berhenti, ingin dimengerti, ingin dimaklumi.

Ceritakan pada mama, bersandarlah pada mama, karna mama yang akan slalu bisa pahami….😊

Tapi ketahuilah, anakku

Rasakan putus asa itu sejenak saja. Cukup sekejap. Agar kalian menjadi orang beruntung yang tau seperti apa rasanya gagal. Namun, jangan biarkan ia terus menerus menguasai jiwamu. Jangan! 

Tegakkan kepalamu kembali, busungkan dadamu dan bangkitlah. Dunia tak akan menoleh ke belakang apalagi menunggu kalian berdiri, karna ia akan terus berputar. Kerjarlah! Tatap asa nun jauh. Kalian pasti bisa sampai ke sana. Yakinlah, nak. Kalian pasti akan sampai pada sebuah asa. Sebuah cita-cita. Peluklah segala cita dan cinta. Kelak mama berharap berkesempatan berkumpul bersama kalian mendengarkan segala kisah haru dan biru dan wariskanlah keberanian itu pada generasi kalian 

Anakku…

Betapa Allah memberikan rahmat dengan segala ujianNya. Betapa tangguhnya kalian jika mampu melewati tangga demi tangga yang Ia sediakan. Agar kalian bisa merasakan irama kehidupan. Nikmatnya jatuh bangun dan segala kegagalan demi kegagalan. Obati luka dan lanjutkan bergerak, teruslah maju. Tak masalah air mata kalian habiskan menemani perjuangan demi senyum bahagia dikemudian hari. Sayang…. Air mata bukanlah satu kelemahan. Jangan takut dan ragu untuk menangis. Bergandeng tanganlah terus dalam persaudaraan yang erat. Kelak, kalian akan tersenyum bersama. 

Yakinlah, nak. Setiap kesulitan, kepedihan dan kesempitan yang kalian rasakan saat ini, akan mampu terlalui satu persatu. Sungguh yakinilah, itu semua akan membuat kalian smakin tangguh. Berbanggalah kalian sudah diasah dan dibentuk sedini mungkin. Bersuka citalah bahwa kondisi kalian saat ini yang akan melatih diri dan membuat kalian mampu berdiri di atas kaki kalian sendiri kapan, dimanapun dan dalam kondisi apapun nanti. Kalian akan jadi berlian, nak. Mama janji kalian akan jadi berlian yang berkilau dari hasil tempahan alam. Bersabarlah…

Anakku…

Memang, ada kalanya kita memandang langit itu kosong sejenak. Karena sang surya akan tenggelam digantikan bulan. Ada kalanya kita anggap siang itu kejam dipenuhi debu-debu perjuangan. Tapi ketahuilah ia akan menghadirkan senja yang indah terlebih dahulu sebelum digantikan pekatnya malam, tak ada hari yang tak baik. 

Ya, Senja itu indah. Itu sebab Allah hadirkan hanya sekejap. Nikmatilah demi melebur lelah letih kalian dengan bersujud. Langit itu hanya ikut bumi berputar, sayangku. Walaupun dalam gelap, bintang kalian tetap ada disana. Mereka tetap bersinar bahkan semakin berkilau. Pergilah, bercanda tawalah pada bintang bintang, berayun ayunlah pada bulan…

Sinari hati dengan rasa syukur dan kebahagiaan. Tularkan senyum senyum kalian pada mahluk Allah yang lain. Ulurkan tangan untuk saling mengasihi. Rendahkan hati untuk selalu berpijak pada bumi. Jauhlah dari sifat sombong dan angkuh. Niscaya kalian tak akan pernah merasa sepi 😊

Anakku…
Kalianlah matahariku sumber energiku. Kalianlah hal terindah bagiku, mengalahkan senja. Kalianlah titik-titik cahaya yang menuntunku menyusuri lorong gelap. Kalianlah simfoni alam yang paling merdu kudengar. 

Semoga langkah-langkah kalian selalu dalam lindungan dan rahmat Allah… 

Kalian tau anakku, Segala ‘uzur telah dihapus oleh firmanNya. Berangkatlah dalam keadaan ringan maupun berat

(Abu Ayyub Al Anshari Ra)


Medan, Oktober 2017 (23.40)


29 tanggapan untuk “Dear Kids….

  1. aamiin….
    Baca ini aku berasa kembali diingatkan, hidup memang tak mudah, dan tak akan pernah mudah. Tapi aku percaya rencana Allah adalah yang terbaik.

    1. Iya mbk… Merasa wajib kyknya mengingatkan anak2. Klo skrg masi kecil2 blm paham yaa. Smoga nti gede tulisan ini masi ada dan bs mereka baca 😊

  2. Terus saya kaget sendiri dong begitu buka blog ini baca tulisan: “Telah dihapus… dst”.
    Kirain postingan ini telah dihapus oleh si penulis karena alasan bla bla bla…

    Dan komennya pun ikut salah fokus 😀

  3. Kadang kalian harus banyak berkorban. Merangkak, mendaki, berlari dan berdarah-darah untuk mendapatkan satu hal.

    Terima kasih udah diingatkan kembali mbak. Penyemangat nih… ^^

    1. Iya mb… Skrg anak masi pd kecil2 blm nalar dinasehatin bgni. Nti aku tua keburu lupa krn tua makanya ditulis dulu smoga nti anak2 udh gede tulisan masi ada hehe
      Makasi mbk udh mampir 😊

  4. Keren kata2nya pandai mbak merangkai kata,,aku juga ingin mengatakan hal yang sama buat anak2ku dengan kata2yg indah seperti mbak tapi nggak bisa, mungkin nanti waktu jg yg menjawab

    1. Hehe… Makasi banyak ya.
      Ini juga nulisnya sambil air mata mengalir deras. Mungkin harus begitu dulu supaya rangkaian kata2nya keluar yaa hehe. smangat!

  5. sebagai orang tua aku belajar memberikan pengalaman sebanyak mungkin pada anak supaya ia siap menjalani hidup mandiri. Btw jadi ingin nulis surat begini buat anakku

Tinggalkan Balasan