Danau Linting, Eksotis Penuh Misteri
Danau Linting, Indah Penuh Misteri – Kabar tenggelamnya kapal wisata KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba beberapa tahun lalu memang sangat mengejutkan banyak orang. Utamanya warga setempat dan disekitarnya. Pasalnya banyak dari mereka mengklaim, kerabatnya telah menjadi korban.
Danau Toba terpilih menjadi salah satu objek wisata super prioritas di Indonesia. Tentu saja alasannya karena keindahan alamnya yang tak mampu terbantahkan. Selain itu, Perairan Danau Toba dihuni oleh suku Batak yang kaya akan warisan budaya dan kearifan lokal.
Daya tarik lain? Banyak! Salah satunya menjadi danau terluas di Asia Tenggara dan terbesar kedua di dunia sesudah Danau Victoria di Afrika. Danau ini termasuk yang terdalam di dunia, meski hingga saat ini belum terukur secara pasti.
Mistis dan penuh misteri memang sudah menjadi image si mega danau ini. Itulah mengapa sebagian besar korban kapal tenggelam sulit untuk ditemukan atau diangkat. Sebab belum ada yang mampu menyelam sampai ke dasar. Alfatihaaah…
Bagaimana? Sudah bisa bikin penasaran untuk berkunjung? Kalau belum saya tambahin lagi, nih. Mau ngerasain Sashimi dan Spagheti ala Batak di tanah asalnya? Silahkan ke Danau Toba. Lagi? Disini ada danau di atas danau, perbukitan tempat syuting film Ngeri-ngeri Sedap atau lihat batu gantung dari perahu. Aah pokoknya banyak atraksi yang bisa bikin betah atau balik lagi.
Related Post : Belajar Menjadi Orang Tua Bijaksana dari Film Ngeri-Ngeri Sedap
Misteri Danau Linting
Danau Toba bukanlah satu-satunya danau yang penuh mistis dan misteri. Di Deli Serdang, sekitar 45KM dari Medan juga hadir sebuah danau yang diberi nama Danau Linting. Dibandingkan dengan Danau Toba, luasnya hanya seujung jari.
Danau Linting berada diantara tiga desa, yaitu Desa Sibunga-bunga, Gunung Manumpak dan Durian IV Mbelang Kecamatan Sinembah Tj Mudan Hulu.
Dekat dengan lokasi dua kolam air panas Goa Ergendang dan Lau Sigembura. Jadi kalau punya banyak waktu bisa lah datang di dua tempat ini.
Related Post: Ergendang, Sensasi Berendam Air Hangat di Dalam Goa
Lau Sigembura, Pemandian Air Panas Alami di Deli Serdang
Misteri pertama, asal muasal Danau linting belum diketahui secara pasti. Cerita yang beredar mengatakan danau ini awalnya hanyalah sebuah area dengan gundukan-gundukan tanah yang kemudian terjadi getaran hebat, meletus lalu membuat lubang yang dalam. Sumber lain mengatakan terjadinya danau karena peristiwa alam yaitu retakan vulkanik yang menimbulkan cekungan.
Misteri kedua, mau percaya dengan asal usul versi kedua karena lebih masuk akal, tapi pertanyaannya, darimana sumber belerangnya? Sebab secara administratif, danau ini sangat jauh jaraknya dari gunung.
Misteri ketiga, kedalaman danau ini belum terukur secara pasti sampai sekarang. Meski sudah banyak ilmuan yang datang. Terakhir, telah diukur menggunakan tali sepanjang 300 meter, namun belum juga menyentuh dasar. Hmmm, jangan-jangan desa ini dulunya lautan terus itu salah satu palung terdalam kali ya?
Sama halnya Danau Toba, korban tenggelam juga sulit untuk dievakuasi karena tim penyelamat hanya mampu menyelam di kedalaman maksimal 10 meter dalam waktu 10 menit saja. Semakin dalam, suhu airnya semakin tinggi.
Makanya pliss deh, kalau ada larangan disatu tempat itu ya dipatuhi. Apalagi sebagai tamu kudu jaga sikap dan tutur kata. Terlebih kalau berkunjung ke lokasi yang penuh misteri. Percaya ngga percaya, sih. Tapi sebagai antisipasi aja karena kita kan ngga tau sedetik ke depan apa yang bakalan terjadi.
Eksotis dan Mistis
Perjalanan ke Danau Linting memang ngga membutuhkan kerja keras. Aksesnya sudah cukup bagus dan jarak tempuhnya sekitar 1,5 jam saja. Pergi dadakan juga masih bisa banget, lah.
Sepanjang jalan disuguhi pemandangan kebun, hutan, sedikit pemukiman dan sungai-sungai kecil begitu terus berulang. Kendaraan juga ngga seramai perjalanan ke objek wisata Berastagi. Lancar bebas hambatan. Hanya saja harus berhati-hati dan selalu awas sebab sedikit sekali pemukiman sepanjang jalannya.
View perjalanan memang ngga seindah kalau mau ke Tanah Karo. Deli Serdang memang bukan wilayah yang “wow” perihal pemandangan alamnya. Setengah perjalanan sudah jarang ditemukan pemukiman. Dan rumah-rumah penduduk pun mayoritas bangunan sederhana, malah kebanyakan rumah-rumah tua.
Danau Linting letaknya di sebuah bukit. Pokoknya lebih tinggi dari jalan besar. Kebayang ada danau di atas jalan?
Sebuah gapura atau gerbang tanpa pagar dengan tulisan nama danau yang sebagian besar hurufnya sudah hilang adalah tanda kalau tujuan sudah di depan mata. Kita harus nanjak dulu untuk bisa sampe parkiran, sebaliknya kalau mau pulang jalannya menurun. Aksesnya hanya cukup untuk 1 mobil saja, jadi kalau papasan harus ada yang ngalah.
Selain disambut oleh petugas parkir, pohon beringin tua yang besar juga seperti menyambut tamu sebab tumbuh tegak sebatang kara di area parkir motor. Seperti ciri khas pohon tua, batangnya besar, rantingnya banyak dan ditumbuhi parasit menjuntai-juntai sampai bawah. Saking besarnya, hampir menutupi danau di belakangnya.
Ternyata beringin itu ngga tumbuh sendiri. Di area danau justru jauh lebih banyak. Mereka tumbuh nyaris mengelilingi danau. Oleh warga yang berjualan disana, mereka membuat spot foto berupa ayunan yang digantungkan di ranting-ranting pohon beringin yang kokoh. Sebagian besar ayunannya berada tepat di atas air.
Salah satu korban tenggelam adalah anak-anak, karena katanya terjatuh pas main ayunan yang ada tepat di atas danau. Duuh serem, yaa…
Memang sih secara visual, spot foto ayunan ini cantik dan fotogenik. Apalagi kalau diambil dari angel yang tepat. Saya termasuk salah satu yang kepingin datang ya karena terprovokasi sama foto ayunan-ayunan ini di medsos.
Tapi rasanya kalau anak-anak yang jatuh bukan karena mau fotoan, tapi lebih ke pengawasan orang tua yang lalai. CMIIW.
Oiya lanjut, nah dari parkiran aja itu danau udah langsung terpampang. Warna airnya cantik bukan hanya di foto medsos doang, tapi nyatanya emang warnanya sebagus itu. Hijau tosca dan tepiannya warna biru terang. Airnya tenang sekali tanpa riak sedikitpun. MasyaAllaah
Saya berjalan keliling danau untuk melihat-lihat suasana sekaligus memilih lapak untuk duduk. Ujung-ujungnya milih lapak yang dekat dengan parkiran tadi. Tanahnya lebih keras, viewnya lebih bagus dan pondokannya lebih tertata.
Pagi menjelang siang itu Danau Linting masih sepi. Lapak-lapak juga baru pada beberes. Tadinya saya pikir emang kurang peminat, ternyata semakin sore pengunjung makin ramai.
Overall, ngga ada atraksi apa-apa di sini. Memang tempat untuk bersantai, duduk, bengong, foto-foto, ngonten, makan, tiduran dan begitu saja repeat, hahaa.
Bisa sih berenang, tapi harus patuh. Batas antara dangkal dan dalam itu kelihatan jelas dari atas air. Jadi meski ngga ada larangan dan ngga diberi tanda batasan, jangan bandel, yeee…
Musolah letaknya di ujung danau. Kami memilih sholat di atas pondokan. Sialnya hari itu mati lampu sedari pagi dan air juga ikutan mati. Kondisi toilet gelap dan ngga jelas kondisi air dalam bak. Akhirnya kami pilih beli air mineral untuk ambil air wudhu.
Ya begitulah kondisi yang terkihat saat kunjungan kami. Saya kurang tau danau ini dikelola oleh pemda atau swadaya masyarakat. Minusnya, fasilitas umum kurang terawat.
Begitu mau pulang, eh hujan datang. Tapiii, disaat hujan pun danau ini malah semakin eskotis. Asap yang keluar dan mengambang justru jadi pemandangan yang menarik perhatian. Begitu pula titik-titik air yang jatuh di atasnya.
Beberapa pengunjung kegirangan berenang di dalamnya. Dalam kondisi hujan, berendam di air hangat memang seseru itu…
Danaunya cantik sekali Mbak jadi pengen ikut nyebur ke Danau, merasakan segarnya air Danau Linting… tapi memang slaah satu kelemahan sektor pariwisata kita adalah fasilitas umum yang kurang terawat dan terlalu apa adanya
Iya mbak, kalau ngga inget misterinya saya juga udah nyebur dah, hehe
Masih asri banget ya mbak, beneran kayak teduh dan indah gitu. Penasaran deh vibe aslinya gimana ya…
aslinya adem kak. Hawa sejuk berendem air anget udh klop sebenernya kalau ngga inget larangan2nya
Saya pribadi gak begitu percaya berbagai kisah mistis. Tapi, sepakat banget untuk menghormati dan mematuhi aturan setempat. Karena biar bagaimana pun warga setempat yang lebih tau. Jadi mending dipatuhi aja aturannya.
Betul, mbak. Lebih ke realistis aja yaa, kalau ga bisa renang yaa sadar diri dan taat aturan
Danau Linting ini sebenarnya modalnya sudah apik Ci. Tinggal dipoles aja ini sih. Tapi jangan diwarna-warna yak. Macam ngeri kali kalo dibedak cat itu hahaha. Itu ayunan kok talinya tipis kali. Keknya cuma mampu mengangkat maksimum 45kg. Akar-akar di bawahnya itu sudah kece loh. Kalau pandai motret, pasti bagus itu hasilnya.
BTW, danau tuh rata-rata banyak ceritanya. Gak cuma di Sumut tapi juga di daerah lain. Dekat rumah ku di Cipanas, jalan mendaki di Puncak, ada danau yang letaknya di belakang pasar buah dan sayur. Ada cerita kalau di danau ini punya penghuni dan jinnya suka ngikut pengunjung. Sering menyerupai salah seorang manusia yang dia ikuti. Ah panjang cerita seramnya.
Iya bu, suci yang penakut kalau bisa ngga usah denger cerita2 aneh2 dulu deh sebelum berangkat jadi ngga parno duluan…
Karena memang hampir semua tempat wisata aiar ada latar belakang ceritanya kan Bu
Ngelihat hasil jepretan mba Suci, Danau Linting memang eksotis banget view-nya.
Di tengah rintik, aura mistisnya kental banget, danau tapi airnya hangat.
Semoga ortu yang membawa anak saat berkunjung agar lebih ketat lagi mengawasi anak-anak.
Iya mbak, pas hujan lebih syahdu. Asep uapnya keluar dari permukaan…
Serius 300M belum menyentuh dasar?? Wahh, penasaran sih seberapa dalamnya itu. Saya sebagai orang Medan, sering juga dengar review danau linting dari kawan-kawan karena view-nya yang indah. Duhh, kapan ya bisa ke sana?
Hehee iya kak, begitulah kabar2nya. Meluncur lah kak, 2 jam aja deket hehe
Tadinya aku heran, kok makin dalam, airnya makin hangat. Bukannya makin dingin ya? Ternyata danau air panas yah…Pantas airnya warnanya bagus gitu, biru turkis, engga hijau lumutan seram kayak danau-danau lainnya…
Tapi engga berani berenang sih aku…
Iya mbak, air belerang ini. Ckaep yaa warnanya….
Baru tahu ada danau linting. Dan soal anak jatuh dari ayunan di sana, saya setuju kalau itu mungkin karena kurang nya pengawasan dari orang dewasa lainnya. Kedepannya ayunannya dikasih tali pengaman seperti carabiner buat pemanjat dinding gitu kali ya biar makin aman
Iya Teh… soal keamanan emang rada kurang mengingat udah banyak korban. Yaa kembali kesadaran pengunjung aja sih
Itu yang berenang di tengah hujan berani kali, nyawanya sembilan? Hadeh…
Ini tenang, damai, berasa eksotisnya dari fotonya
Naru tahu di daerah situ ada Danau Linting.
Setuju dimana saja mesti berhati-hati, taati dan hormati aturan yang ada demi kebaikan bersama
Hahaa iya mbak, aku juga suka takjub sama orang yang berani ambil resiko..
Padahal tempatnya bagus ya, tapi masih menyimpan misteri. Di tempat saya juga ada wisata yang ada misterinya, cuma di hari tertentu aja
Haah, bisa gitu mistisnya dihari tertentu aja ya mbak, unik bangeet
Duhhh, saya mah kalau masalah danau yang dalam, udah takut duluan, bahkan renang di pinggiran juga takut, hahaha.
Waktu kecil pernah punya sudara sepupu yang tenggelam di sungai soalnya, jadinya parno.
Bahkan di pantaipun saya takut, paling berani cuman di kolam renang.
Tapi, kalau ke danau Linting ini, bisa foto-foto cantik deh 🙂
Bener mbak, saya juga kurang suka main air karena emang ga bisa renang. Kecuali arung jeram sih doyan…hehe
Rasa penasaran pertama, sedalam apa ya kira-kira danau Toba ini? Penasaran yang kedua, pengen nyobain sashimi dan spaghetti asli sana!
Danau Linting mbaak, hehe. Sama2 misterius sih keduanya. Waaah kalau spageti asal medan keknya emang harus ke Medan mbak, hihii. Ngga deng, kalau di daerah sana ada perantau dari Medan plus dia jual sarapan biasanya ada tuh spageti medan
Jadi penasaran denngan Danau Toba, kok bisa digunakan un tuk kapal pesiar
Kalo Danau Linting mungkin seperti Danau Rawapening yang penuh misteri dan ada dongeng turun temurunnya
Jadi penasaran dengan danau di Bandung dan sekitarnya, masih ada gak ya?
Mungkin masih ada Ambu tapi terbengkalai, biasanya begitu..
Sayang jg kalau ngga diberdayakan, bisa bantu perekonomian warga
Sebenarnya, baik danau linting atau danau toba tuh indah banget ya. Cuma memang kesan mistisnya itu yang bikin aku takut.
Tapi, benar sih. Selagi kita menaati aturan yang ada di sana,
Mistis tapi membius terhipnotis, mbak, bikin betah palagi Danau Toba. Ayoo mbak main ke Medan, hehe
Dalam kehidupan ini, gak hanya dunia fana aja, etapi juga ada alam ghaib, sehingga wajar aja ada yang mungkin di luar nalar manusia. Jadinya kalo ke mana pun terus ada larangan ya ssbijak mungkin untuk mematuhinya ya
Betul mbak, pasti ada sesuatu yang kasat mata, dan larangan juga dibikin krna ada sebabnya. Aman ya aturan di patuhi, yess
Aduh, nyeri rasanya pas baca ada anak yang tenggelam di danau karena jatuh dari ayunan. Btw, melihat fotonya, danau ini cantik, memesona, tapi….terasa agak mencekam.
Iya kak, kalau kebetulan lagi sendirian disitu pasti lebih dramatis dan mencekam lagi 😀
Danau Linting menjadi salah satu bukti konkret peribahasa “Diam-diam menghanyutkan”. Airnya tenang, penuh misteri, tapi memesona yang melihatnya”
Kalau saya berkesempatan main ke danau ini, saya pengin coba berenang tipis, belum pernah berenang di danau soalnya 😁
Kalau berani sih seru renang disini, mbak… tapi kalau kaya aku suka parno belum apa2 udah jiper duluan