Medan mana ada habisnya. Ibukota Sumatera Utara dengan banyak predikat seperti kota terbesar ke-3 di Indonesia, kota majemuk dengan beragam suku dan agama, kota yang rukun tanpa ada isu SARA yang gimana-gimanaa gitu, kota dengan seribu angkot, seribu lobang, eh apa?? iya, dengan predikat kota besar, Medan masih punya banyak menyimpan masalah besar di jalan-jalan kota yang berlubang. Kota dengan banyak aksi begal :(. Dua terakhir masih jadi pe-er untuk Pemerintah dan Kepolisian Medan.
Semua itu ngga bikin geliat wisata di Medan jadi mati. Ya, nggalah. Kulinernya aja coba liat, disetiap sudut kota bermunculan kafe atau sekedar warung sederhana yang menyediakan hidangan beragam. Yang modern, western, kuliner asia aja ada apalagi yang jadi ciri khasnya. Ngga usah takut lapar kalo lagi di Medan. Dari yang murah sampe yang mahal punya, dari yang enak sampe enak banget juga ada!
Tapi kali ini saya ngga mau bahas soal kulinernya Medan, melainkan wisata edukasi yang bukan sekedar bisa menambah pengetahuan tapi juga ramah anak-anak yang ada di kota Medan. Ngga ada perjalanan yang ngga menghasilkan pengalaman, bukan? Sekalipun perjalanan penuh drama, tetep aja itu sebuah pengalaman.
Jadi, apa aja sih wisata edukasi yang bisa didatengin di Medan? Banyak sekali tentunya. Tapi mari kita rangkum aja yang paling populer ya. Yuk mari…
Galeri ini menyimpan banyak koleksi satwa liar yang sudah di offset jadi hasilnya seperti satwa yang hidup dan diletakkan pada diaroma hingga mirip seperti habitat aslinya. Kalo di kota Batu, Malang punya Jatim Park 2 yang ada museum satwa, nah di Medan Rahmat Gallery ini tempatnya. Hanya kalah di luas saja, konsepnya udah sama. Tentu saja satwa-satwa tersebut didapat melalui perburuan legal dengan konsep konservasi. Pemiliknya adalah DR. Rahmat Syah, sosok yang udah ngga asing lagi di Medan. Semua diawali dari hobi berburunya. HTM nya 50ribu untuk dewasa dan 25ribu untuk anak-anak. Museum ini beralamt di Jl. S. Parman No. 309 , Petisah Hulu, Medan. Beliau juga mengelola taman hewan yang terkenal di Sumut yang terletak dikota Pematang Siantar.
Berlokasi di Jl. Jend. A. Yani No. 105 merupakan rumah peninggalan saudagar kaya asal Tiongkok yang hijrah ke Medan yang dibangun tahun 1895. Tjong A Fie Mansion dibuka untuk umum sejak tahun 2009. Bangunan dengan artistektur campuran Cina, Melayu sangat menandakan beliau seorang yang pintar bergaul. Tjong A Fie juga dikenal sangat dermawan pada masa itu. Beliau banyak membantu pembangunan di kota Medan. Letaknya yang strategis membuat tempat ini sangat mudah didatangin dan menjadi tujuan para wisatawan karna berada pada pusat kota. Berdekatan dengan ikon kota medan, merdeka walk, serta bangunan tua lonsum serta restoran tip top yang bisa dijangkau hanya dengan berjalan kaki. HTM sebesar 35ribu plus sudah dengan pemandu di dalamnya :). Rumah ini buka setiap hari jam 9 pagi – 5 sore, kecuali hari raya cina.
3. Rumah Ibadah – Masjid Raya Medan & Kuil Shri Mariamman
Masjid Raya Medan
Masjid Raya Al Mashun adalah sebuah masjid kebangaan masyarakat muslim kota Medan. Masjid ini dibangun pada tahun 1906 dan selesai pada tahun 1909. Pada awal pendiriannya, masjid ini menyatu dengan kompleks istana Maimun. Gaya arsitekturnya khas Timur Tengah, India dan Spanyol. Kurang lengkap rasanya melancong ke Medan jika belum merasakan hikmatnya beribadah di masjid Kesultanan Deli ini. Alamatnya di Jl. Sisingamangaraja No.61 Medan. Namanya juga rumah ibadah, sehingga tak ada tarif masuk ke dalam mesjid ini. Namun pengunjung wanita diwajibkan memakai hijab atau penutup kepala. Dekat lokasi masjid berjarak hanya sekitar 50 Meter merupakan tempat kuliner rujak medan yang terkenal dengan sebutan Rujak Kolam.
Kuil Shri Mariamman
Kuil Hindu ini merupakan yang tertua di Kota Medan yang dibangun tahun 1881. Letaknya dikawasan yang dikenal dengan sebutan Kampung Keling atau Kampung Madras tepatnya di Jl. Teuku Umar No. 18 Medan. Kampung ini memang dihuni oleh mayoritas etnis India Tamil beragama Hindu. Kuil ini diberi nama Shri Mariamman yang dilambangkan sebagai Ibu atau Dewi Pelindung. Masyarakat Tamil membangun kuil ini dipimpin oleh Rangga Sami Naiher yang dikenal sebagai donatur. Di sekeliling kuil ini didirikan tembok pembatas yang diukir setinggi 2,5 meter. Jika beruntung wisatawan bisa menyaksikan berbagai prosesi seperti pernikahan dan prosesi adat lainnya. Cukup berjalan kaki, bisa langsung menuju pusat wisata kuliner bernama Pagaruyung yang menyajikan banyak makanan khas India tentunya.
4. Istana Maimun
Merupakan istana Kesultanan Deli yang dibangun tahun 1888. Istana dengan 30 ruangan ini memiliki luas sekitar 2.772M. Istana maimun memiliki desain yang unik dengan paduan budaya Melayu, Spanyol, India dan Italia dengan gaya Islam. Selain berkeliling melihat kemegahan bangunan, wisatawan juga bisa bergaya layaknya keluarga sultan dengan menyewa pakaian adat Kesultanan sambil menyaksikan pertunjukan musik Melayu secara live. Dibagian luar terdapat menara puntung yang punya sejarah sendiri. HTM sebesar 5ribu dan 10ribu untuk penyewaan busana Melayu
Melihat reptil buas di habitatnya memang terkesan mengerikan. Tapi tidak untuk penangkaran buaya yang satu ini. Belajar tentang kehidupan predator bisa jadi menyenangkan karna dilakukan di tempat yang aman. Wisatawan bisa melihat bukan hanya puluhan melainkan ribuan buaya dengan leluasa. Beralamat di Jl. Bunga Raya II, Asam Kumbang Medan tak jauh dari pusat kota. HTM sebesar 10ribu rupiah.
Itulah 5 wisata edukasi populer di kota Medan. Bila ingin berkeliling Medan lengkap dengan pemandu dan bisa singgah di pusat UKM Medan, wisatawan bole mencoba naik kendaraan wisata Mowiee.
Selamat datang di Kota Medan 🙂
T
aku belum pernah ke asam kumbang, takut sama buaya :p
buaya kok takut buaya… eh
canda baaang hehehe
Hahaha, yang ini gigit soalnya chi wkwkwkw 😀
Smw buaya gigit kali bang. Kecuali ompong tinggal telen haha
hehe kalo buaya darat gak gigit chi, tp menipu wkwkwkw
Bentuk gigitan jg itu bang haha
Jdi pengen ke medan
Jadi, kapan ke medan? Eaaaaa 😀
Samaa
Segerakan…hehe
Hampir 10 tahun di medan… tapi belum sekalipun aku ke penangkaran buaya itu… Hhhaha
Jangan sampe 11 tahun ya bang
Kayaknya nunggu 11 tahun aja deh 😂
Kasian bang buaya2nya mau diliput nggu tahun ke 11 😂
Hhahaha..
Kapan aja siap asal bersamamu hokyaa hokyaaa hokyaaa
hahaaa