Sikulikap, Air Terjun di Area Bumi Perkemahan
Sikulikap, Air Terjun di Area Bumi Perkemahan – Tiga puluh menit sebelum Berastagi, terdapat sebuah rest area berupa penatapan dengan jejeran warung-warung kopi. Area penatapan ini cukup terkenal dan selalu ramai oleh pengunjung terutama di akhir pekan atau hari libur.
Di bawahnya mengalir sebuah air terjun yang diberi nama Air Terjun Sikulikap. Menuju ke air terjun ini, dikenakan HTM yang sempat dikeluhkan banyak pengunjung.
Mobil 80ribu
Sepeda Motor 30ribu
Pejalan Kaki 10ribu
Camping 15ribu
Yup, air terjun ini ada di sebuah hutan tropis yang juga difungsikan sebagai tempat berkemah. Sikulikap termasuk tempat camping dan persinggahan pavorit selain karena letaknya persis di pinggir jalan lintas Jl. Jamin Ginting, Desa Doulu, Sibolangit, juga sangat dekat dengan penatapan itu tadi. Meskipun begitu saya belum berniat camping di sini.
Related Post: Rekomendasi Camp Site Seru di Sekitaran Medan
Dari loket tiket, kami diarahkan menuju parkiran motor. “Hati-hati barang di kereta (motor), kak. Banyak monyet” begitu pesan abang petugas loket. Akhirnya kami menitipkan semua barang padanya dan dia pasrah saja. Sebelum ada penolakan, kami buru-buru beranjak menjauh.
Pukul sembilan lebih, saat itu belum terlalu ramai pengunjung yang datang. Motor dan mobil jumlahnya masih bisa dihitung jari. Garis-garis halus bekas sapu lidi masih nampak jelas di atas tanah, tanda area ini baru saja dibersihkan. Udara masih sejuk dan segar, belum ada suara keramain dan kerumunan manusia.
Air Terjun Sikulikap
Sikulikap dalam bahasa Karo berarti Burung Elang. Konon katanya dulu banyak sekali burung elang disekitaran air terjun yang punya tinggi 30 meter dan lebar 2 meter ini.
Aliran airnya berasal dari Taman Hutan Rakyat (Tahura) Bukit Barisan yang merupakan salah satu daerah hutan lindung di Sumatera Utara.
Hanya saja, Jarak tempat berkemah dengan air terjun ini lumayan jauh. Butuh berjalan kaki sekitar 20 menit dengan medan menurun untuk bisa menyaksikannya dari jarak dekat. Bisa dibilang Air Terjun Sikulikap ini ada di dalam jurang. Tapi aksesnya sudah jauh lebih baik dibanding kali pertama saya ke sini.
Treknya berupa jalan setapak berpaving block selebar setengah meter serta anak-anak tangga kemudian semakin mengecil selebar satu orang dewasa. Dari jarak 50 Meter, butiran embun-embun dari runtuhan airnya sudah terasa sampai di tempat saya berdiri.
Tapi bagi pecinta kegiatan di alam, treking ini juga salah satu atraksi yang bisa kita nikmati selainair terjun itu sendiri. Sepanjang perjalanan, kesejukan yang disuguhkan oleh hutan tropis menjadi peneduh dari teriknya matahari. Lalu hijau perbukitan di bawahnya menjadi pemandangan yang memanjakan mata. Tenda warna warni menjadi daya tarik sendiri.
Spot-spot foto tersebar di berbagai sudut. Dari mulai jembatan cinta, ayunan, rumah pohon dan gardu pandang dengan view sebagian perbukitan Tanah Karo.
Namun sepanjang jalur itu pula kawanan monyet bisa saja secara tiba-tiba merebut apa yang kita bawa. Disarankan untuk tidak membawa barang yang mencuri perhatian mereka.
Cafe El Sierra
Sesuai tagline “Ngopi di Hutan”, ngopi di tengah hutan dengan hawa sejuk bisa dirasakan di kawasan ini. Bernama Cafe El Sierra menjadi tempat persinggahan pengunjung untuk beristirahat sambil ngopi. Makum, perjalanan menuju air terjun dan sekembalinya menyisakan lutut yang gemetar bagi yang belum terbiasa treking.
Sanger Espresso adalah salah satu kopi yang paling laris di Cafe El Sierra punya kopi yang paling laris dipesan pengunjung di sini adalah sanger espresso. Selain itu, mereka menyediakan menu kopi lainnya seperti latte, cappuccino, americano, dll. Mie dan Nasi goreng, roti bakar, martabak, dan snack lainnya juga disediakan.
Kopi yang disajikan di sini ini menggunakan biji kopi dari petani lokal Tanah Karo. Sebagai upaya bentuk dukungan kepada warga agar meningkatkan penjualan sekaligus mengenalkan pada pengunjung.
Bangunan dari kayu ini akan semakin terlihat cantik dan estetik saat senja menjelang. Sebab semua lampu akan dinyalakan, termasuk lampu-lampu yang ada di sepanjang jembatan cinta. Pertunjukan ini membuat spot foto semakin menarik di malam hari.
Related Post: Kopi Daong, Tempat Nongkrong Anak Bogor yang Bernuansa Alam
Arena Pandang
Di ujung hutan, setelah melewati tenda-tenda dan sebuah jembatan kecil terdapat sebuah bangunan terbuka yang lantai dan sisi-sisinya terbuat dari rangkaian kayu-kayu. Berdiri pada sebuah tebing tepatnya di atas jurang terbuka.
Tempat ini difungsikan sebagai arena pandang. View di depannnya adalah berhektar-hektar hutan tropis yang menghijau seluas pandangan mata. Sesekali melihat burung endemik terbang melintas. Lalu batang-batang pepohonan bergerak selain oleh engin juga oleh monyet-monyet yang bergelantungan di atasnya. Suara mereka memecah kesunyian.
Dudukan dari beton disediakan untuk pengunjung di beberapa titik. Lelah memang mengelilingi hutan tropis ini. Beristirahat di area ini dengan duduk santai sembari melepas pandangan ke perbukitan memang pilihan yang tepat.
Pecinta fotografi, atau si gila foto (kalo kata orang Medan) pasti ngga melewatkan tempat ini. Saya juga, sih, hahaa. Meski rada tremor karena bagian ujung pijakannya sedikit landai. Si parnoan ngga bisa berlama-lama berdiri di situ karena bawaannya overthingking melulu. Takut ini takut itu.
Camping Ground
Pecinta alam atau petualang pasti fokusnya ke area kemping ini, deh. Berbeda dengan gunung yang biasanya masang tenda di puncak. Potensi kena sinar matahari langsung itu sangat besar sebab udah jarang ditemukan pepohonan tinggi.
Kalau di Sikulikap, camping groundnya ada di dalam hutan. Di tengah-tengah pepohonan besar dan terlindung dari sinar matahari. Teduh dan sejuk udah pasti.
Cumaaaaa, saya masih belum berniat camping disini sebab kawanan monyetnya banyak dan menganggu. Ntar-ntar dulu, deh.
Selain bawa tenda sendiri, mereka juga menyediakan penyewaan perlengkapan tenda. Tarfnya mulai 100ribu rupiah tergantung besar kecil dan fasilitasnya.
Dipersilahkan untuk membawa logistik dan peralatan memasak. Tapi kalau mau santai, urusan makan juga ngga perlu dipusingkan. Di atas kan area penatapan. Berjejer warung makanan dan minuman yang buka selama 24 jam. Jadi mau jam berapapun kelaperan, dont worry be happy. deh.
Gimana, tertarik untuk main ke Air Terjun Sikulikap? Persiapkan fisik, dulu, ya. Sebab bagi pemula, trek menuju air terjun lumayan juga pertarungannya. Oiya kalau bawa orang tua juga perlu diingatkan soal medan-nya. Dan satu lagi, sepanjang jalur treking, aroma kotoran (entah itu kotoran monyet atau kotoran siapa) sedikit mengangu dan mengurangi kenyamanan.
Terakhir, dimanapun berada tetap jaga attitude, jaga kebersihan dan jangan merusak apapapun di sekitar kita, ya, Guys. Jadilah pengunjung yang bijaksana, menghargai apa dan siapapun orangnya. Terlebih kita adalah pendatang yang masuk kategori tamu. Jaga sikap dan perkataan di wilayah orang lain. Berwisatalah dengan gembira, Ok!
Keknya daku juga parnoan kak, gak akan kuat itu, walau sih penasaran juga sambil pegangan siapa dah haha, kapan lagi kan pepotoan di sana
Nah ini, untungnya nggak ada foto lagi ngopinya, kalo ada bisa mupeng dah hehe. Soalny se-adem itu di sana ya, dan aktivitas ngopi atau ngeteh bikin syahdu suasana.
Hehee iya mba, parnoan tapi ngga mau udah itu gimana coba
Duuh cantik banget air terjun sikulikap ya mbak. Paling suka aku kalau jalan2 ke alam gini dibanding ke mall dan lokasi yg penuh orang. Ademnya berasa sampai di sini. Aku paling suka juga klo tulisan banyak foto2 pendukung jadi lebih berasa masuk ke tulisannya dan ngikutin perjalanannya
Makasi mbak…tosss si paling suka alam yaa hehe
waw penuh perjuangan untuk ngopi di hutan
tapi sensasinya pasti memuaskan banget ya?
karena di hutann kota Baksil Bandung, juga ada tempat ngopi gini
dan happynya gak harus bersusah payah, walau kepuasannya emang beda
jadi inget kopi gunung di Bandung, sama2 sejuk dan teduh karena di hutan juga
Gak kebayang kalau malam hari suasananya seperti apa ya Ci? Cukupkah penerangan dan keamanan di sana? Karena kan betul-betul di dalam hutan. Apalagi terlihat pohon yang tinggi-tinggi begitu lalu lintas cahaya tentunya tidak mudah.
Saya suka loh kalau di tengah kehangatan hutan ada warung kopi. Menyeruput kopi tuh rasanya menyenangkan hati. Apalagi kalau disertai dengan makanan hangat atau yang berkuah-kuah menyegarkan. Tapi buat saya yang gak kuat treking, mungkin rada sulit untuk mencoba hahaha. Pengennya naik turun ekslator aja biar cepat dan tidak makan tenaga. Dasar pemalas (ngekek).
Faktor U kali ya Bu, hihiii…
Tapi kalo ke kafe nya aja ngga perlu hiking bu karena ada di paling depan hutan.
Kalo malem ada kok lampu di sepanjang jembatan cinta itu bu, yaa remang2 gitu laaa 😀
Cantik banget air terjunnya. Males ya kalo ada monyet pas camping. Saya dulu jg pernah dicolong kacamatanya ama monyet
nah ituu, yang udah pernah kecopetan monyet pasti males lagi kan mbak hehe
Enak banget dong kemping di sini sambil ngopi dan menikmati pemandangan air terjun
Iya mbak, kalau betah sama monyetnya enak sih sbnrnya
Cantik banget pemandangannya
Pasti seru ya, bisa camping di sini
Air terjunnya nhga cantik
iya mbak, seruuu
Awalnya aku baca kupikir Sikulap ternyata bukan, ku salah baca, jadi ternyata Sikulikap
Itu pemandangan hijaunya sangat segar sekali, Mbak
Tapi kalau harus kamping sepertinya tidak dulu
Kecuali beramai ramai, mau banget hehhee
Kalau sikulap ada artinya ngga mbak?
Stamina ka Suci uda gabisa ditolerir siii.. Juaraaa pissaan.
Tapi perjalanan ke air terjun ini memang gak pernah mudah yaa.. Selalu penuh tantangan karena abis itu disajikan pemandangan alam yang luar biasaaa menakjubkan.
Keren siii.. di Sikulikap ada cafe-nya.
Akutu kadang ngebayangin kalau kerja di tempat wisata tuh seperti ini mobilisasi buat menyediakan bahan dan alat serta lain-lain gimana yaah?
Jadi jangan protes kalau bisa jadi harganya aga pricey.
Kalau makanan kayanya distribusinya ngga sampe air terjun, Teh…
Ngopi harus di warung kopi ngga bole jauh2 😀
Sebagai si gila foto aku pun kepooo…Itu view-nya cantik kali Air Terjun Sikulikap yang harusnya banyak burung elangnya. Ga cuma duduk di arena pandang sambil menyesap kopi asli Tanah Karo, tapi camping sekalian asyik pasti!
Betul, mbak… cuma harus tahan diganggu kawanan monyet aja hehe
asik banget yaa mba di area perkemahan ada lokasi air terjun juga, jadi acara kemahnya bisa sekalian tafakur alam nih
Iyaa, sekalian treking sekalian camping sekalian sighseeing yaa hehe
Duh jadi kangen jalan-jalan ke air terjun juga nih. Seru sih ini, jalan-jalan ke air terjun gak perlu repot karena ada penyewaan tenda juga. Bisa kemah no ribet ribet bawa banyak barang club. Tinggal bawa banyak uang aja hihihi
Betul mbak, tinggal bawa sangu hehe
Jalurnya cukup menantang, ya mbak. Yang punya vertigo harus skip dulu sepertinya, ya mbak. Padahal air terjunnya sangat memesona.
Anw sedih juga baca info dari mbak diantara indahnya pesona alam menuju air terjun, ternyata banyak juga bau-bau yang tak sedap yang cukup mengganggu.
Hihii iya mbak, kadang ketidaknyamanan bukan yang terlihat mata doang, tp dari penciuman juga kan yaa