Kuliner · Review

Rujak Buah Takana Juo

Sebagai penggemar berat rujak, waktu kunjungan ke Surabaya, saya ditawarin makan rujak. Tentu tawaran ini ngga bisa saya tolak, dong. Dalam benak, yang namanya rujak ya seperti yang selama ini saya makan di Medan. Berupa campuran buah-buahan disiram bumbu halus terbuat dari campuran gula merah, cabe, pisang batu muda dan kacang tanah.

Ternyata yang dateng bukan rujak seperti itu. Melainkan sayuran yang disiram kuah mirip pecal dan yang bikin saya trauma sampe sekarang itu penampakan mirip potongan daging di atasnya. Kan saya ngga suka daging. Karena ngeliat keheranan saya, belakangan baru dikasi tau kalau itu rujak cingur. Dagingnya itu adalah potongan cingur alias congor sapi. Hihii…

Jadi disana itu kalau dibilang rujak ya maksudnya rujak cingur itu. Saya merasa kena prank…

Related Post: Museum Angkut

Rujak Kolam Medan

Kalau di Medan, disebut rujak aja orang-orang ya taunya rujak buah. Pokoknya rujak di Medan itu semuanya berbahan dasar dari buah lah.

Ada beberapa tempat yang terkenal menghasilkan olahan rujak yang enak. Diantaranya Rujak Simpang jodoh dan Rujak Kolam. Keduanya merujuk pada nama lokasi. Simpang Jodoh itu sebuah nama tempat atau persimpangan yang ada di daerah Tembung, Medan. Sementara Kolam itu ya sebuah taman kota yang ada kolam di dalamnya. Letaknya di depan Komplek Masjid Raya Medan. Di sebelah kolam inilah warung penjual rujaknya. Kesempatan lalu (sebelum ramadhan loh ya), disiang hari yang panasnya cetar, saya lagi pingin makan rujak. Sebenernya bisa aja belinya online, tapi kebetulan ada kerabat yang baru datang dari Jawa, ya ajak sekalian makan langsung di tempat penjualnya. Dari kedua tempat itu, saya pilih rujak kolam karena itu paling dekat dengan rumah.

Siang itu baru pukul 11. Kami tiba di jalan Mahkamah, ruas jalan yang terkenal dengan lokasi para pengrajin / tukang besinya. Di jalan yang sama menempati seperempat ruas jalan adalah tempat beberapa warung penjual rujak yang biasa disebut Rujak Kolam.

Rujak Takana Juo adalah tujuan kami. Rujak ini memang paling tersohor diantara yang lainnya. Di warung sederhana ini sepertinya kami adalah pelanggan pertama. Pemilik warung seorang ibu berusia lanjut, dan dua orang laki-laki yang kemungkinan adalah suami dan anaknya. Tak pakai lama, pesanan kami segera dibuat.

Si Bapak, bertugas menggiling bumbu menggunakan penggiling batu berukuran besar. Meski sudah tua, tapi tenaganya masih kuat melakukannya. Bukan main-main, sekali giling bisa untuk banyak porsi dan itu dilakukan berulang-ulang. Begitu juga dengan anaknya, tangannya lincah sekali memotong-motong buah dan memasukkannya dalam kemasan. Maklum saja, selain offline, rujak ini juga tersedia di aplikasi online. Dari saya datang sampai selesai makan, mereka hampir ngga berhenti bekerja.

Dibagian luar tenda, beberapa orang bertugas mengupas pisang batu muda yang akan digunakan sebagai pelengkap bumbu rujaknya. Yup, selain cabe, gula merah dan kacang tanah, pisang batu muda inilah yang bikin cita rasa rujak buah Medan lebih spesial.

Sebelum menyiapkan pesanan, mereka akan bertanya dulu kita mau buah apa aja, pedas atau sedang. Enaknya sih buahnya lengkap, dong ya. Bukan orang Medan kalau ngga doyan pedas.

Related Post: Rujak

Selesai, rujak siap disantap. Satu porsi rujak harganya 20ribu saja. Ngga mahal kok karena buahnya segar-segar dan bumbunya melimpah ruah. Dan yang pasti rasanya enak. Melihat penampakan rujak yang penuh disatu piring, kami sepakat makan seporsi berdua dulu. Dan bener saja, itu udah bikin kenyang. Satu porsi lagi akhirnya dibungkus, deh.

26 tanggapan untuk “Rujak Buah Takana Juo

  1. Di Jakarta juga sama kalau rujak itu buah²an.
    Pas baca judul daku pikir rujaknya itu di wilayah Padang, ternyata di Medan toh kak, hihi. Sedap penampakannya 🤤

  2. Duh! Saya pasti langsung cari kerupuk, deh hihihi. Karena saya gak begitu suka buah. Paling cuma makan pepaya sama nanas aja kalau di rujak. Tapi, suka banget sama bumbu rujak. Ini kelihatan menggiurkan karena kental bumbunya

  3. yummyyyy….
    penasaran rasanya, pisang batu bisa dimakan Mbak?
    kalo di Jabar pisang batu cuma untuk campuran bumbu, jadi bukan termasuk irisan potongan buah

  4. Kalau pas ke Surabaya dan pingin rujak buah ya kudu ngomong rujak buah, Kak. Kalau rujak doang ya yang datang mirip sama pecel. Hehehe

    Cuma bumbunya mungkin agak beda sama rujak buah di Medan. Kayak Madura misalnya. Bumbu rujak buahnya dari petis Madura pake cabe. Wuih. Mantap pokoknya. Hehehe

  5. Lain tempat bisa lain nama bikin terkaget kalau belum paham maksudnya. Di kampung saya kalau pas bulan Syawal rujak itu laku banget. Asinan, pokoknya yg segar gitu pasti banyak diburu

  6. Sebagai orang Jawa Timur saya adalah fans berat rujak cingur…Enak tenaaan!
    Dan karena pernah tinggal di Pangkalan Brandan 5 tahun, saya juga suka rujak versi Medan. Senangnya kini di supermarket di Jakarta saya bisa beli bumbu rujak Kolam Medan. Rasanya samaaa…tinggal siapin buahnya saja di rumah:) Mantaaap!

    1. Aku kurang doyan daging, mbk dan gamoang trauma sama makanan Jadinya sampe sekarang belum bisa nerima rujak cingur, hehee.

      Wah, beneran di Jakrta udah ada yang jual bumbunya, kah? Mantap…

  7. MashaAllah Kak Suci. Saya ngakak lihat foto si Abang dari belakang itu. Apa gak capek ya berdiri ngulek dalam kondisi tegak begitu. Apalagi itu nguleknya banyak kali. Pasti butuh tenaga ekstra.

    BTW, lihat foto rujaknya itu memang sangat menyelerakan. Suami saya nih penggemar rujak buah. Tahan dia makan buah yang asem-asem dengan bumbu yang pedas. Sementara saya cuma bisa meringis liat dia makan begitu. Karena saya lebih suka buah yang manis dengan bumbu rujak yang ditaruh terpisah.

    Rujak KOLAM Medan ini kebetulan ada di dekat apartemen saya di Kelapa Gading. Mereka jualan di food courtnya Mall Kelapa Gading 3. Jadi kalau pas main ke apartemen, kami sering pesan lewat Gofood. Dan memanglah jempolan bumbunya. Top pokoknya.

    1. Saya sampe videoin loh, mbk pas bapaknya ngulek kan geol2 tuh, Lucu aja haha… pas ngulek itu steling bergetar semua.

      Tapi ada asistennya, mbk. Berapa kali ngulek gantian sama abang lain lagi. Pastinya cepak pegel tangannya.

  8. siang-siang gini lihat postingan rujak buat ngiler mbak. lah, jadi pengen makan rujak yang tampilannya uenak macem rujak buah medan. baca ulasannya nampak si pembuat begitu tulis ya, selama prosesnya mengurai sabar, dan jadi makanan favorit banyak orang. salut ……

  9. Saya pas pertama ke Malang juga punya pengalaman itu mbak, ditawari rujak. Saya iyain aja, lagian pas hawa panas, kan enak tuh makan buah yang seger berbumbu kacang yang pedes. Pas nyampe kok isinya sayuran, potongan tahu tempe, dan cingur. Baru tahu kalau ternyata itu rujak cingur.

    Jadi sampai sekarang kalau ada teman yang nawari rujak, saya selalu tanya rujak apa, buah atau cingur

  10. Bikin ngiler bangettt … Kalao di Sana Ada bumbu khas campuran nya gak kak…

    Porsinya banyak bikin mupeng apalg pas cuaca Pana gini cocok

Tinggalkan Balasan