jalan dan wisata

Gundaling Farmstead, Keju dan Yogurt dari Susu Sapi Terbaik

Gundaling Farmstead, Keju dan Yogurt dari Susu Sapi Terbaik

Gundaling Farmstead yang sering dikunjungi wistawan adalah peternakan sapi yang menjual minuman berbahan susu sapi langsung dari peternakannya. Lokasinya ada di Jl. Jamin Ginting Desa Jaranguda Kec. Berastagi, Kabupaten Karo.

Kalau kalian baca pengalaman saya main ke Mickey Funland Holiday dan naik ATV di Tahura, nah peternakan ini dekat sekali jaraknya sama dua destinasi tersebut.

Related Post: ATV Tahura Berastagi, Seru-seruan di Tengah Hutan

“Farmstead adalah bangunan dan area layanan yang berdekatan dengan suatu pertanian. Secara umum berarti suatu pertanian beserta bangunannya”.

Kota Berastagi masih menjadi tujuan utama warga Sumatera Utara untuk berwisata. Kota ini diapit oleh dua gunung berapi aktif, yaitu Gunung Sinabung dan Sibayak. Jaraknya ngga terllau jauh, udaranya yang sejuk dan tenang jadi alasan utama wilayah ini masih ramai dikunjungi. Meski selalu dihadang kemacetan panjang, ngga ngaruh tuh….

Selain keberadaan fasilitas pendukung seperti penginapan dan restoran, pertanian dan peternakan (agrowisata) juga menjadi pendukung kegiatan wisata disana. Salah satu agrowisata terpadu peternakan dan pertanian itu adalah Gundaling Farmstead atau sederhananya adalah “Peternakan Sapi” yang lebih sering disebut oleh pengunjung.

Gundaling Farmstead

Awalnya Gundaling Farm ini dikenal dengan olahan susu dan yogurt dengan sistem pasteurisasi. Tahun 2018 mulai mencoba inovasi produk baru untuk dipasarkan ke masyarakat berupa olahan keju seperti Mozzarella, Tomme De Sinabung, Provolone.

Selain olahan susu, tentu saja mereka punya pertanian lainnya berupa kebun sayur-sayuran yang hasil olahannya disajikan untuk kebutuhan restoran yang terletak di sebelah peternakan sapi. Restoran ini berkonsep Farm To Table, dimana semua proses dari menanam hingga panen, dan memelihara sapi sampai mengolah produk turunan susu menjadi hidangan yang segar dan sehat. Selain makanan Barat, mereka juga menyajikan makanan tradisional khas suku Karo dengan tambahan keju tentunya. Next ulasannya, ya…

Di peternakan, pengunjung bebas menonton sapi-sapi yang ada di dalam kandang. Meski tidak boleh memegang langsung, tapi dengar suaranya aja udah seneng, dah, haha. Sapi-sapi ini berjenis Freisian Holstein (FH), sapi perah dengan ciri khas warna hitam putih yang didatangkan langsung dari Sukabumi, Jawa Barat dan Australia.

Dari website resmi, perusahaan ini dirintis sejak tahun 2006 dengan nama PT. Putra Indo Jaya Mandiri dan telah berganti nama setelah beroperasi pada tahun 2007 menjadi PT. Putra Indo Mandiri Sejahtera (PT. PIMS).

Seiring berjalannya waktu, PT. PIMS tidak hanya fokus pada sapi perah saja, tapi juga memiliki peternakan sapi potong sebagai bagian dari perkembangan bisnis perusahaan.

Saya ngga doyan susu sapi. Apalagi yang masih murni hasil perahan. Tapi bagi penggemar susu, tempat ini surga sekali. Karena selain susu, mereka menyediakan olahan turunan seperti yogurt, es krim, dan keju. Meski semua olahan itu ada yang di beri rasa tambahan seperti coklat, vanila dan stroberi, saya tetep ngga doyan minumnya. Seneng lihat sapi dan bersantai aja.

Konsep Bisnis Zero Waste dan Go Green

Gundaling Farmstead terus berinovasi dengan produk turunan susu, dan untuk saat ini dengan adanya restoran yang berkonsep Farm to Table, seluruh produk turunan dari susu dan pertanian dimaksimalkan menjadi makanan yang sehat dan segar, langsung dari perkebunan dan peternakan.

Memiliki visi zero waste business & Go Green yang memaksimalkan aspek dari hulu ke hilir untuk menunjang perekonomian perusahaan dan sosial. Konsep bisnis ini memicu mereka untuk memaksimalkan seluruh sumber daya dan tiap jengkal tanah di keseluruhan area farm.

Rumput pakan sapi, sayur, buah dan bunga juga ditanam. Fermentasi kotoran sapi menjadi kompos. Kompos ini juga dibagikan kepada petani-petani sekitar peternakan. Jadi limbah yang dihasilkan minimum, karena tidak menggunakan pupuk kimia. Bahan baku restoran pun berbahan organik. Patut ditiru oleh pengusaha ternak lainnya, nih…

Bersantai di Gundaling Farmstead

Kalau kita datang secara rombongan membawa nama instansi atau sekolah, biasanya ada paket wisata edukasi yang bisa diminta secara khusus. Jadi kita dikasi akses untuk masuk peternakan. Selain menyaksikan kawanan sapi itu makan, juga dikasi akses untuk mengintip proses pemerahan dan pembuatan susu serta keju dll.

Jadi cocok memang bawa anak-anak kesini karena ada unsur edukasinya juga. Tapi kalau datangnya pribadi sepertinya ngga ada akses khusus untuk itu.

Ngga banyak yang bisa dilakukan ketika berada di peternakan sapi. Karena memang mereka ngga menyediakan atraksi wisata kecuali menyaksikan sapi-sapi itu dalam kandangnya. Satu-satunya keunggulan mereka adalah menyediakan susu sapi asli.

Kenapa pada rame yang datang? Ya karena peternakan sapi modern ini adalah satu-satunya yang ada di Sumatera Utara menawarkan pelayanan yang berbeda dan berada di daerah objek wisata populer pula.

Oiyaa saya pernah dengar informasi kalau sebenernya pada jam tertentu (tapi saya lupa jam berapa) dipasang musik klasik di sekitar kandang. Tujuannya untuk menghilangkan stress pada sapi-sapi yang akan diperah. Karena sudah rutin mendengarkan musik ini, sapi-sapi ini bahkan ngga perlu digiring ke lokasi pemerahan karena sudah mandiri. Unik, ya…

Jadi memang mayoritas pengunjung, tujuan utamanya adalah beli susu, yogurt dan es krim. Susu dan yogurt biasanya dibawa pulang ke rumah sementara eskrimnya langsung dikonsumsi sambil menikmati panorama Dataran Tinggi Tanah Karo. Yes, peternakan ini ada di perbukitan. Saat berada di sini kita bisa bebas memandang kota Berastagi dari atas.

Related Post: Mikie Holiday Funland, Uji Adrenalin sampe Mabok

Ukuran botol susu semuanya rata 1 liter dan yogurt 330 ML. Ketahanan susu dan yogurt paling lama 4 jam. Kalau dibawa dari Berastagi ke Medan masih bisa sih. Sampe rumah langsung dimasukin kulkas. Tapi kalo yang doyan susu ngga sampe 1 jam udah habis aja 1 botol. Ngga direkomendasikan untuk oleh-oleh luar pulau apalagi luar negeri.

Ini kali ketiga saya berkunjung. Kali ini agak kesorean dan gerimis. Seharian itu emang Berastagi dilanda hujan deras. Makanya iseng-iseng jam 5 sore sebelum balik Medan coba singgah. Eh, masih buka, dong.

Tarif parkir motor 5 ribu dan mobil 10 ribu langsung diminta oleh petugas di gapura masuk. Dari gapura menuju peternakan, diawali dengan jalanan beton yang menurun. Harus hati-hati kalau habis hujan karena licin sekali.

Suasana peternakan sepi karena memang udah sore dan masih gerimis. Hanya ada beberapa pengunjung yang mungkin sudah lama berada disana tapi ngga bisa pulang karena hujan. Bahkan, foodcourt satu-satunya yang ada disana udah tutup dan berkemas. Biar begitu, tetap saja masih ada pengunjung lain yang baru datang.

Saya sempatkan memotret beberapa spot dengan terburu-buru karena saat itu masih gerimis kecil tapi tiada henti. Sampe rumah lihat-lihat foto hasilnya kabur semua, haha. Padahal spot fotonya bagus-bagus, loh. Kalau lagi di sini pastikan kamu melakukan tips Blogger IKN supaya tetep cantik meski lagi travelling. Motretnya juga yang bener, biar sampe rumah ngga nyesel dah.

Dalam kondisi hujan begitu saya hanya duduk dan ngobrol sambil mandangin alam. Mau makan dan ngeteh tapi warungnya udah tutup. Yang masih tersedia cuma susu, yogurt dan eskrim. Suasana dingin begitu emang enaknya minum yang hangat-hangat. Biar ngga bengong sih mending bawa laptop ya, bisa sambil kerja. Serunya jadi freelance bisa kerja dimana saja seperti Influencer Balikpapan.

Lebih seru sih kalau ke peternakan ini sekalian berkunjung ke restorannya. Karena di restoran ini, pemandangan jauh lebih luas dan beragam. Ada kebun, taman, kolam dan kita bisa bebas menyaksikan langsung sapi-sapi itu di padang rumput.

Saya kalo hujan dan dingin bawaannya emang mager. Padahal kalau mau aja dari lantai dua foodcourt, kita lebih leluasa lagi mandangin hutan dan sebagian kota Berastagi. Bahkan kalau masih siang mungkin bisa puas nonton sapi-sapi itu sedang diperah susunya. Kalo dari bawah kan agak ketutup pager.

Meski lokasinya ngga berada tepat di sisi jalan lintas Medan Berastagi, peternakan ini termasuk mudah ditemukan dan aksesnya juga sudah cukup bagus. Dari dan menuju peternakan ini, jalannya bisa tembus ke Kota Berastagi. Jadi kesini tuh ngga repot-repot harus mutar balik karena masih sejalan.

Gundaling Farmstead buka setiap hari pada pukul 09:00-18:00 WIB. Kalau berkendara harap berhati-hati karena meski beraspal mulus, jalanannya sempit sekali. Kalau motor sih aman, tapi kalau mobil yang saling berpapasan harus ada yang ngalah.

Ngga ada pemukiman di sekitarnya. Hanya ada beberapa kafe yang jaraknya berjauhan. Menjelang malam, penerangan sangat minim jadi bisa dibilang nyaris gelap. Pastikan kendaraan dalam kondisi mesin dan semua berfungsi dengan baik.

Tinggalkan Balasan