Review · Serba Serbi

Belajar Dari Aladin

Bagi saya yang penggemar berat drama musikal, Ini filem live action terbaik yang saya tonton selain Beauty and the beast.

Ngga berlebihan karna bagi saya indikator seru apa ngganya sebuah filem itu saya nontonnya ketiduran apa ngga. Haha… Dan ini??? Saya mau kalo ada yang ngajak nonton untuk kesekian kalinya.

Meskipun banyak yang ngga mengagumi kegantengan Aladin, tapi bagi saya ngga terlalu terpaku pada sosok fisiknya. Bagi saya yang pantas-pantas saja seorang yatim, pencuri pula berasal dari desa berpenampilan kurang memesona. Tapi pas disandingkan dengan putri Jasmine kemistrinya dapet. Putri Jasmine mengingatkan saya sama Maudy Ayunda. Ngga tau aya rasanya mirip aja gitu pembawaanya. Aladin jadi manis dan berwibawa apalagi pas udah jadi pangeran. Terlebih mereka menyanyikan sendiri semua sontrek sepanjang filem itu jadi penjiwaannya dapet. Itu menurut saya…

google.com
google.com

Yang bikin saya asli ngga ngantuk karna sontreknya juga enak-enak. Tari-tarian dengan baju-baju yang meriah serta pemandangan Desa Agrabah yang indah. Aktor sekaligus penyanyi itu sebuah bakat yang luar biasa. Diperankan dengan sangat apiiiiiiik sekali. Dibumbui dengan adegan-adegan lucu para animasi kayak karakter Abu dan kepiawaian Aladin dalam mencuri yang sungguh menghibur. Apalagi pas adegan terbang-terbangan pake di atas karpet dengan nyanyian “A Whole New World”.

google.com
google.com

Kisahnya sebenernya standar, dimana seorang pemuda desa jatuh cinta pada putri raja yang feminis. Kenapa feminis? Karna ia menolak dijodohkan dengan pangeran pilihan sang ayah dengan alasan ia mau memimpin kerjaaan secara lebih adil tanpa bayang-bayang Jafar, seorang kepercayaan ayahnya yang ternyata penghianat.

Yang ditunggu-tunggu apalagi kalo bukan kisah Aladin saat menemukan lampu ajaib di tengah gua dan mengajukan 3 permintaan. 2 diantaranya adalah keluar dari gua dan menjadi pangeran. Tapi waktu adegan ini saya melipir mau solat magrib jadi saya ketinggalan adegannya. Pada saat begini pinginnya filem bioskop itu ada iklannya. hehe.

google.com

Permintaan terakhir Aladin yang bikin terharu biru adalah mengembalikan Genie menjadi manusia seutuhnya, Padahal harapannya Aladin bisa aja minta kekuasaan menjadi pangeran kembali agar bisa bersanding dengan Putri Jasmine. Tapi itu tak dilakukannya.

Drama musikal memang selalu hepi ending. Anak muda akan selalu berpasangan dengan putri kerajaan. Begitu juga Aladin…

Pelajarannya adalah tetaplah berbuat baik karna kebaikan akan mendatangkan kebaikan yang lainnya dan jangan lupakan siapapun yang pernah berjasa pada kehidupan kita 🙂

Jangan berharap banyak dari filem ini kalo kalian bukan penggemar berat filem musikal ya… hehe

6 tanggapan untuk “Belajar Dari Aladin

  1. Halo mbak, wah saya belum nonton nih film Aladdin, mungkin nanti deh.
    Oh iya kalau mau baca seputar fotografi silakan mampir ke blog saya di gariswarnafoto(dot)com

  2. Saya belum nonton mbak, di kota saya belum ada bioskop, padahal dari review2nya bilang bagus, yah ala-ala disney dengan drama musikalnya. Mereka kalau lagi nyanyi ga nanggung, totallitas, makanya penonton jadi betah

  3. Wehhh akhirnya liat, dan selalu suka dengan kisah happy ending …. Emang reaksi wanita tuh seperti si om jin pas nyelinap ke kamar wanita ngajak jalan jalan ya? Tutup pintu dan yes yes yess

Tinggalkan Balasan