Berawal dari sebuah undangan yang saya terima dari klinik milik seorang dokter kecantikan di kota Medan yang punya hajat mulia. Mengajak para mitra dan pelanggannya untuk datang pada acara grand lauching klinik kecantikan sekaligus produk terbarunya dan menghadirkan bintang tamu seorang Diva Indonesia.
Ketika undangan sudah di tangan, saya baca dengan seksama. Berisikan beberapa ketentuan yang salah satunya memakai dresscode hitam yang glamor. Gaun paling glamor dan menarik akan mendapatkan hadiah jutaan rupiah. Berapa juta??? 10 juta! berapa??? 10 juta!!
Iya, saya berpikir keras pada saat itu. Kalau jahit baru pasti ngeluarin modal yang tentu saja ngga sedikit. Mana mau penjahit dibayar murah untuk bikin gaun yang glamor, kan? Lagipula hanya bisa dipakai untuk kesempatan tertentu saja dan saya udah pasti jarang sekali dapat kesempatan tertentu itu, hahaa. Cari-cari penyewaan gaun, harganya pun sama dengan bikin baru. Pada intinya mau beli dan sewa, eman-eman rasanya.
Saya yang mirip Rani Noona, sering absurd tapi kadang bisa juga bijak akhirnya merenung-renung dan memutuskan untuk ngga mengejar hadiah. Sebab dari 250 undangan, pasti sebagian besar juga punya effort yang besar juga demi dapat hadiah 10 juta. Saya sadar diri, udah ngga punya modal, ngga pinter dandan, ngga pinter bikin konten, ngga fotojenik dan ngga biasa pake gaun, pake gaun juga ngga bikin jadi anggun sehingga kemungkinan untuk menang akan sangat kecil sekali. Ngga mau rugi, saya putuskan untuk tetap datang dengan tujuan utama mau nyanyi sama Teh Ocha.
Yes, diva itu adalah Rossa, si pelantun nada-nada cinta.
Berburu Bahan-bahan
Bongkar-bongkar lemari,saya kemudian menemukan dress yang setahun lalu dipakai untuk seragam keluarga pada acara nikahan keponakan. Warna dasarnya sih ngga hitam, hanya saja sebagian besar badannya dilapis kain tile hitam transparan. Oke, masih bisalah dipakai, toh ngga akan diusir juga sih kalau salah pakai dresscode.
Setelah dipandang-pandang, akhirnya kepikiran untuk permak dress ini supaya ngga terlalu polos serta menambah detail hitam pada beberapa sisinya. Mulai lah cari-cari referensi dari yutub dan nyari-nyari bahan di marketplace. Awalnya berminat untuk bikin payet atau beli yang udah jadi dan incer renda hitam tapi takut ukuran ngga sesuai. Biar aman, saya cari yang murah dan minim resiko aja deh. Jadi beli langsung di pasar selepas pulang kantor.
Bahan-bahan yang dibutuhkan:
- Hotfix Rhinestone
- Glitter
- Lem
- Bunga Kebaya
- Benang dan Jarum
Proses Permak Dress
Warna dasar dress ini adalah semacam coklat kakhi atau lebih mirip rose gold. Waktu itu untuk bisa tampil beda dari keluarga yang lain, saya tambahkan tile hitam di bagian luarnya. Sebenernya bisa aja kan tilenya warna senada seperti dress pada umumnya, tapi entah kenapa waktu itu pingin memadukan dua warna yang kontras. Eh, ngga nyangka akhirnya dressnya bisa kepake lagi untuk nonton Rossa.
Biar jadi glamor, saya tambahkan batu-batu permata kecil yang berkelip-kelip kalau kena cahaya. Nah untuk menambah kesan hitam, saya tambahkan bunga-bunga di bagian dada dan menambahkan belt besi dibagian pinggang.
Pertama yang saya kerjakan adalah membuat pola untuk aksen dibagian dada. Beberapa macam rencana polanya dan minta pendapat beberapa orang sampe dapet pola dengan suara terbanyak. Setelah itu, dijahit satu persatu. Alhamdulillah percobaan pertama langsung berhasil dengan pola yang simetris meski ngga make ukuran. Cuma mengandalkan feeling. Mungkin agak miring-miring sedikit tapi yasudahlah, ya.
Yang kedua, prosesnya rada njelimet, ya. Njelimet karna saya selain bukan tukang jahit saya juga tipe manusia yang kurang telaten dan ngga sabaran sebenernya. Saya harus nyetrika itu ratusan batu-batu secara manual. Sekali nyetrika hanya bisa 3 batu dan butuh waktu minimal 15 detik supaya batunya bisa nempel sempurna di kain. Ada sih alat untuk nempelin batu-batu itu, cuma harganya lumayan untuk dipake sekali doang. Jadilah saya rela sakit pinggang selama dua minggu untuk nyetrika itu batu-batu sampe selesai. Mana saya ngerjainnya malam, sepulang kantor. Kebayanglah ya, seharian duduk di kantor dari pagi sampe sore plus malemnya harus nyetrika batu-batu itu sampe pegel maksimal baru berhenti. Dari yang awalnya batu-batu disusun sesuai pola. Lama-lama habis kesabaran sampe akhirnya ngga berpola lagi, alias ngasal. Pokoknya yang penting rame lah itu baju dengan bling-bling.
Glitter yang udah dibeli tiga bungkus dengan tiga warna berbeda pada akhirnya sama sekali ngga digunakan sebab saya ngga menemukan cara pengaplikasiannya ke kain tile. Sempet dicoba pakai lem dan kuas (saya pake shodow brush) yang ada malah glitternya tembus ke kertas yang saya gunakan sebagai alas dan menyisakan lem di kain, hahaa. Padahal menurut saya kalau disebar glitter akan jauh lebih glamor dan bling-bling lagi.
Finally, H-1 dress selesai dipermak. Meski menurut saya itu batu kurang rame tapi saya sudahi saja sebab pinggang tak sanggup lagi.
Okeh, sudah ready untuk dinner dan nyanyi-nyanyi bersama sang Diva.
Total Biaya Permak Dress
Oiya untuk batu-batu kecil itu kalau kita nempelinnya pakai setrika, pastikan jangan salah beli, ya. Karena sepertinya ada beberapa macam jenis batu yang ngga bisa nempel meski disetrika atau dipanaskan. Jadi harus pakai alat khusus.
Batu yang bisa nempel kalau kena setrika itu namanya Hotfix ya guys ya…
Yuk, kita hitung total belanja untuk permak dressnya:
- Hotfix rhinestone dengan diameter 3MM dijual perbungkus isi 1000pcs dengan harga 20K. Saya beli 3 bungkus dengan total 60K. Katanya sih isinya 1000pcs, tapi kayanya ngga nyampe segitu, deh dan males juga ya ngitungnya satu persatu.
- Bunga kebaya perbungkus isi 5pcs seharga 15.000 saya beli 4 bungkus dengan total 60K.
- Glitter perbungkus seharga 5K saya beli 3 warna dan lem perekat 20K dengan total 35K
- Benang dan jarum memang sudah ada di rumah jadi ngga perlu beli lagi.
- Belt besi juga udah punya jadi ngga perlu beli lagi
Jadi biaya keseluruhan adalah 60+60+35 = 155ribu.
Murah apa mahal ya? Menurut saya sih murah kalau hasilnya cukup memuaskan. Toh beberapa bahan masih ada yang tersisa dan malah ada yang ngga dipake sama sekali.
Kesimpulan menurut saya aja nih, jasa payet dan permak kebaya itu yang bikin mahal bukan di bahan. Tapi di kreatifitas dan capek serta njelimet ngerjainnya itu yang dibayar mahal. Jadi apakah setelah ini kalau ada yang berminat make jasa saya untuk permak dress saya terima?
Oh, mohon maaf… tentu saja saya tidak menolak asal harganya cocok, ya. hahaa!
Gimana gimana? Kurang apa kira-kira?
Dinner dan Nyanyi Bareng Rossa
Bertempat di Hotel Four Points By Sheraton, Medan, acara di mulai pukul 8 malam. Ngga nyangka bisa menyaksikan Rosa nyanyi secara langsung. Meski bukan bagian dari tamu VIP, tapi ikut nyanyi dan dinner satu ruangan sama Rosa itu sungguh di luar impian.
Teh Ocha, panggilan sehari-hari sang diva selain memang cantik paripurna dan ramah tamah, ternyata suaranya saat live dan rekaman itu ngga ada bedanya. Penggemarnya di kota Medan juga banyak. Beberapa lagu yang dia bawakan, semua mampu ikut nyanyi tanpa ada yang salah lirik. Luar Biasa!
Selama di panggung, Teh Ocha kerap menyapa penonton dan mau diajak foto meski ia harus sedikit membungkuk untuk menyamakan posisi. Kata temen saya, “Teh Ocha apa ngga capek ya itu bibirnya senyum terus”. Saya bilang sih selain tuntutan profesi, itu udah bagian dari karakter, ya. Di acara TV atau infotainment kan memang beliau ini jarang kena berita miring, kan? Setidaknya sudah kelihatan kalau Teh Ocha orangnya ngga neko-neko, ngga suka cari masalah dan ngga suka bikin sensasi yang jelek dan sejenisnya. Suka ketawa, bahkan untuk jokes sederhana pun beliau ketawanya lepas banget. IMHO, kalau hidup udah enteng, senyum pun pasti otomatis terukir di bibir.
Total delapan lagu dilantunkan dengan indahnya. Sebagai pembuka, ia bawakan lagu “kumenunggu”, Teh Ocha muncul dari pintu masuk utama menuju stage sambil berjalan di tengah ruangan melewati para undangan. Jadi Teh Oca bener-bener masuk dari pintu yang sama dengan undangan bukan dari belakang panggung gitu. Sontak bikin semua undangan berkerumun dan dia tetep tenang aja gitu di tengah-tengah tanpa ada pengawalan khusus. Syukurnya para undangan juga ngga jadi bar-bar. Keren semua attitudenya, ya.
Seminggu lebih saya belum bisa move on dari acara ini meski ngga banyak berharap dengan kemenangan gaun sederhana itu (dan memang ngga menang juga, haha). Para undangan yang lain semunya cantik-cantik, gaun dan make-up nya cetar-cetar semua, Masyaallah. Sungguh sejenak merasakan bahagia dalam bentuk yang lain. Sejatinya untuk semua hal patut kita rayakan sebagai jurnal syukur yang terkadang kita lupa bahwa setiap fase kehidupan sudah diatur dan selalu ada hikmahnya. Hmm….
Terpilih menerima undangan nonton Rosa yang ngga semua orang Medan bisa dapatkan itu, gaun sederhana bisa jadi lebih mewah serta dituntut untuk berpikir dan jadi kreatif juga saya anggap bagian dari hikmah dari kejadian-kejadian sebelumnya yang mungkin kita udah lupakan.
Mbak, dirimu orang mana sih? Tinggal di Medan tapi fasih banget Jawanya ,😆
Hihi, seneng sekali ya bisa nyanyi bareng Teh Ocha ❤️
Asli Jawa mbk, tapi dari lahir sampe sekarang di Medan 😁
buyut2 ku tuh dulu transmigran gitu2 hahhaa
wow kerennnn
kreatif banget dan cantik jadi apapun yang dipakai hasilnya selalu bagus
huhuhu sama cantiknya dengan Rosa kok
beda nasib doang 😀
Hahaa, ya ampun Ambuuu
yaa nasib yaa nasib 😂😂
Wuih… Seru sekali ya acaranya. Ada Rossa lagi. Diva nomer satu Indonesia.
Btw memang harus kreatif ya untuk bisa hemat…
Dituntut untuk mikir ya dok… hahaa
Capeknya 2 minggu tiap malam nyetrika batu-batu itu akhirnya terbayar kan mbak, gaunnya jadi makin bagus banget
Alhamdulillah mbk, capeknya dua minggu untuk satu malem doang ya hahaa
Siapa blg g jago dandan? Itu ayune lho mbak… hehehe keren hasil permaknya… jd makin cantik. Kreatif banget sih.
Hihii makasi mbk ….
Mbaaaa.. kreatif bgt sih asli! Cantik banget hasil permak gaunnya. Orangnya jga ga kalah cantik lhoo, seneng bgt bsa gala dinner sama rosaa yaa
Alhamdulillah bisa liat artis mbk, hehee
makasi mbkku sayang,,,
Kreatif kak uci, dan apik juga.
Jadinya gaun yang menarik dan eksklusif.
Cocok dong kak Uci foto bareng Teh Oca (cieee sama-sama ada huruf C nya hehe)
Hahaa cocokologi y mbak
Hasil akhirnya, gaunnya glamor dan ekslusif. Kreativitas mempermak gaunnya keren banget mba. Mana dikerjakan setelah waktu pulang kerja. Salut.
Tampilan mba Uci boleh disandingkan dengan Rosa.
Hihiii makasi mbk..
Adikku baru aja ikut lest jahit. Seru juga ternyata ya kalau pintar jahit dan desain baju. Banyak peluang untuk berkreasi, salah satunya bisa permak dress kayak mba. Bagusss banget gaunnya jadinya.
Makasi mbk… power of kepepet ituu
Warna rose gold bercampur hitam memang bawaannya mewah Kak Suci. Apalagi kemudian ditambahi dengan kristal Swarovski atau kristal KW1 yang memberikan efek bling pada sekitar leher, pinggang maupun lengan.
Ah seandainya kita tinggal berdekatan, saya pasti akan meminjamkan salah satu kalung mewah wire jewelry karya saya untuk dikenakan Kak Suci. Atau memasangkan tiara putih dari fresh water pearls sebagai penghias kepala yang diselimuti oleh turban kain berwarna hitam atau emas.
Hiyaaaaa sayang sekali buu kita jauhan. Coba kalo deket yaa, bisa didandandanin bu Annie aku… huhuhu
Bajunya sama teh Ocha tampak lebih mewah punya kak Suci..
Cantik niaaan..
MashaAllah~
Puas banget bisa memiliki ide dan mewujudkannya begini.. Kayanya bisa minta ide ke kak Suci nih… buat permak gaun polos agar tampak lebih canciikk~
Boleeh mbk… resikonya baju bisa lebih cakep atau sebaliknya, hahaa
Ya ampun. Keren abis ini karyanya. Ini sih bisa buka jasa jahit dan permak lagi ya. Itu dari polos sampai cantik begitu
Bikin Rossa punya saingan baru hehehe
Hahaaa kata teh Ocha “Sorry ga level” hikkkss
Keren banget ya bisa bikin permak baju makin cantik dan elegan gitu. Senang deh kalau bisa menjahit. Aku belum jago nih walau udah beli mesin jahit-nya.
Hehee belajar dikit2 mbk karena ini ngga butuh mesih jahit
cantik bangetttt mbak 🙂 terlihat mewah dan berkelas sih ini.
Hihi makasi kak…
Mba suciiiii, cantiiik looh jadinya baju yg dipermak ulang ❤️👍. Paling suka bunganya, tapi pas ditempelin batu2 memang jadi kliatan bling dan wow.
Awalnya aku ga kebayang batu disetrika . Tapi tadi browsing dulu, baru tau batunya seperti apa 😄.
Iya sih mba, aku pun kalo semisal dpt undangan gini dengan dresscode yg diperlombakan, rasanya ga ngarep bakal menang. Apalagi aku tipe yg kalo beli baju sesimple mungkin 🤣. Baju yg cetar membahana yg ada cuma dipake sekali trus bhaaay. Jadi mendingan fokus datang ke acara drpd mikirin dresscodenya supaya menang 😅
Lah iyaa undangan laen pada pake gaun selayar, pake topi2 ala lady diana ulalaaaa udh bener aja dah ngga ngarep menang 😂