Hujan…
Bawalah semua kenangan itu sampai ke hilir, menyatu dengan buih-buih di lautan
Sampai aku tak lagi mampu menggenggam
Sungguh aku ingin melupakan
Hujan…
Mulai saat ini, aku hanya ingin menikatimu dengan suasana saat ini
Dengan kopi ini, dengan lagu ini dan dengan pemandangan ini.
Tak ingin lagi menikmatimu dengan sejuta masa lalu
Sungguh aku ingin melupakan
Hujan…
Bantulah aku untuk menyiram sisa-sisa debu yang tertinggal
Debu jahat, debu palsu, debu-debu yang membuatku sakit, debu pembawa luka
Aku ingin menikmatimu dengan ketenangan yang nyata
Sungguh aku ingin melupakan
Hujan…
Jika mereka hanya ingin menyakiti, tolong sampaikan…
Jangan padaku
Mereka tak pernah mengerti rasanya terluka
Mereka tak pernah mengerti perih
Mereka tak pernah mengerti beratnya berdiri
Sungguh aku ingin sembuh
Sungguh aku ingin melupakan
Hujan…
Dalam hening aku masih ingin bersamamu
Tak ada pilu, tak ada semu
Meskipun dalam gelap, meskipun dalam deras
Kau menciptakan ketenangan bahkan kebahagiaan
Hujan…
Tetaplah bersamaku
Sungguh aku ingin melupakan
Aku yakin, kau dikirim Tuhan dalam bentuk rahmat
Sudah seharusnya aku menikmatimu dengan rasa syukur
Bersamamu aku mengingat Tuhanku
Allaahumma Saiiban Nafi’an
Juni 2018