Dear Cahyo

Dear Cahyo

Bagiku…

Melihatmu lahir adalah keajaiban

Melihatmu tumbuh adalah keajaiban

Melihatmu berilmu adalah keajaiban

Kau adalah sebuah keajaiban

***

Melaluimu, aku berusaha menjadi pendidik yang baik

Menemanimu menjadi pribadi yang berahlak mulia

Menginginkanmu menjadi seorang ilmuan yang berlisan lembut lagi santun. Sungguh, itu penting, nak.

Ingatlah, kemanapun kau pergi. Dalam keadaan apapun dan dengan siapapun itu. Tundukkan hatimu, nak. Jauhilah sifat sombong dan berbangga diri. Jangan memandang rendah pada sesamamu. Jagalah tutur katamu. Tahan lisanmu untuk tidak meninggalkan luka pada sesama. Sungguh sulit rasanya untuk ikhlas dan ridho pada manusia yang sudah terlanjur menyahat hati dengan lidahnya yang tajam. Kita tak punya moyang seorang pencaci dan penghina, lagi pemaki. Jaga itu, sayaang…

***

Qui sera sera…

Kejarlah apa yang menjadi cita citamu

Raihlah apa yang menjadi impianmu

Tuntutlah ilmu bahkan lebih jauh dari negeri Cina.

Menjadi anak rantau akan menempamu menjadi pribadi yang tau menghargai sesama.

Mengembaralah di muka bumi Allaah

Sungguh aku tak akan melarangmu. Aku tak akan menghawatirkanmu

Karna aku yakin Allah senantiasa menjagamu untukku.

***

6 tahun sudah sayaang…

Kau lalui dengan sangat baik.

Tapi, perjalananmu masih begitu panjang

Ini baru awal dari perjuanganmu yang sesungguhnya

Semoga Allah masih memberikan beribu-ribu kesempatan untukmu berkarya.

Semoga Allah berkenan menyatukan kita pada setiap pertambahan usiamu.

Semoga Allah berkenan memanjangkan umurmu dengan penuh keberkahan

Aku yakin kau anak yang kuat. Lebih kuat dari yang kau kaukira

Aku yakin jiwamu penuh kelembutan.

Aku yakin kau tak akan menyakiti siapapun.

Cahyo si anak kampung yang santun

Cahyo anak yang baik

Cahyo anak pemberani

Tetaplah begitu, nak

Agar Allah selalu meridhoi setiap langkahmu.

16 Nov 2012 – 16 nov 2018

***