Serba Serbi

Imunisasi HPV, Cegah Kanker Serviks Sejak Dini

Imunisasi HPV, Cegah Kanker Serviks Sejak Dini

Kanker serviks masih jadi penyebab kematian yang tinggi dan salah satu beban pembiayaan kesehatan terbesar di Indonesia. Sekitar 95% kasus disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV), yang nyatanya dapat dicegah dengan imunisasi HPV (dr. Prima Yosephine, MKM).

Kanker Serviks

Kanker leher rahim atau yang biasa disebut kanker serviks berkembang di leher rahim wanita (pintu masuk rahim vagina) yang lebih dari 95% disebabkan infeksi oleh virus Human Papillomavirus (HPV). HPV adalah nama kelompok virus yang sangat umum, biasanya menginfeksi kulit atau mukosa.

Infeksi Human Papilloma Virus (HPV) biasa terjadi pada perempuan di usia reproduksi antara 15-49 tahun dimulai dari pertama kali menstruasi sampai berhentinya menstruasi atau menopause yang berstatus menikah, belum menikah maupun janda dan masih berpotensi untuk hamil.

Data Globocan mencatat pada 2021, terdapat 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia dengan angka kematian yang terus meningkat. Duh…

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mencapai target eliminasi kanker serviks pada tahun 2030. Program eliminasi ini sudah lebih dulu dilakukan oleh negara Amerika.

Untuk mempercepat pencapaian ini, tahun 2023, Kementerian Kesehatan mencanangkan pemberian imuniasi HPV. Sejumlah kota telah mencapai target 90% cakupan imunisasi. Namun di Sumatera Utara, capaian imunisasi HPV baru mencapai angka 78,5%.

Sebagai upaya memperluas edukasi terkait HPV dan pencegahannya. PT MSD (Merck Sharp and Dohme) Indonesia yang merupakan sebuah perusahaan Multinasional yang bergerak dalam bidang manufaktur farmasi bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk pertama kalinya menggelar kegiatan edukasi bagi rekan jurnalis dan komunitas di Sumatera Utara terkait urgensi peningkatan pemahaman seputar imunisasi HPV sebagai upaya pencegahan penyebaran kanker serviks di Indonesia.

Related Post: Pengalaman Menderita Penyakit TB Paru

Siap Imunisasi HPV di BIAS 2024

Menjadi tema program diskusi kesehatan bagi para jurnalis tahun ini di Medan. Dengan Sub tema “Langkah kecil berdampak besar, lindungi anak perempuan dari kanker serviks”.

Seneng sekali ketika menerima undangan ini, secara saya punya anak remaja usia 9-15 tahun yang memang menjadi target Imunisasi HPV.

Mendengar pemaparan narasumber sekilas tentang pergaulan anak remaja sekarang, saya bergidik ngeri. Itulah yang menjadi salah satu sebab kenapa anak remaja perempuan usia tertentu menjadi target Imunisasi HPV di BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) 2024.

Acara ini dilaksanakan secara luring di Hotel Santika Dyandra, Medan. Selain itu juga diikuti secara daring oleh berbagai pihak terkait di seluruh Sumatera Utara. Hadir sebagai narasumber luring dalam program ini adalah pakar-pakar dan pihak terkait, diantaranya:

  • dr. Mellisa Handoko Wiyono – Country Medical Lead MSD Indonesia
  • Drs. Basarin Yunus Tanjung, M.Si, Plt – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.
  • dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, Mked (Ped), SpA (K), Phd.D (CTM) – Dokter Spesialis Anak, Konsultan Infeksi dan Penyakit Tropis

Sementara kedua narasumber yang mengikuti acara ini secara daring adalah Mr. George Stylianou sebagai Managing Director MSD Indonesia dan Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan, dr. Prima Yosephine, MKM. Keduanya diberikan kesempatan untuk memberikan sambutan dan pemaparan singkat tentang program Imunisasi HPV.

dr. Prima Yosephine, MKM menyampaikan walaupun memiliki risiko kematian yang tinggi, kanker serviks bisa dicegah, salah satunya melalui imunisasi. Tingkat pengetahuan yang cukup dan tingkat partisipasi yang tinggi dari masyarakat dibutuhkan, agar semua anak-anak di usia sasaran tersebut bisa mendapatkan imunisasi HPV.

Mr. George Stylianou juga menyampaikan untuk berkomitmen dalam mendukung pemerintah mencapai target eliminasi kanker serviks di Indonesia, melalui edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat terkait pentingnya pencegahan kanker serviks.

Tujuan dari event yang diadakan oleh MSD dan Kementerian Kesehatan yang difokuskan kepada Jurnalis dan komunitas adalah untuk memperkuat edukasi terkait Kanker Serviks.

Dengan demikian para jurnalis bisa menyebarkan edukasi lewat literasi demi mendorong peningkatan pencapaian Imuniasasi HPV di Sumatera Utara pada BIAS 2024.

Related Post: Setengah Hari di IGD

Penuturan Narasumber

Sebagai pembicara luring pertama, selain memaparkan secara singkat tentang kanker serviks, dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu juga manyampaikan fakta bahwa kanker serviks masih menjadi masalah kesehatan yang banyak ditemukan, bahkan Indonesia tercatat sebagai negara dengan angka kasus kanker serviks tertinggi di ASEAN.

Imuniasi HPV sangat-sangat dianjurkan untuk diberikan pada perempuan usia remaja yang belum melakukan kegiatan seksual sama sekali. Meski begitu bukan berarti setelah dapat imunisasi lantas anaknya dibebaskan untuk melakukan kegiatan seksual. Ngga gitu ya, ibu-ibu…

Imunisasi ini tidak hanya mencegah kanker serviks tapi penyakit kelamin lainnya seperti kanker penis, anus dan kutil kelamin yang disebabkan oleh virus HPV. Itu sebabnya imunisasi ini sangat-sangat dianjurkan. Oleh sebab itu, mari kita dukung bersama 🙂

Selanjutnya Drs. Basarin Yunus Tanjung menyampaikan pencapaian imunisasi di Sumatera Utara yang masih jauh dari target, saat ini capaian imunisasi HPV bagi anak kelas 5 wanita tahun 2023 baru mencapai 57,55%.

Hal ini karena ada beberapa kendala yang dihadapi terkait penolakan orang tua terhadap vaksinasi, seperti:

  • Minimnya informasi yang tepat
  • Sejumlah kekhawatiran seputar imunisasi HPV
  • Termakan berita Hoax terkait imunisasi

Namun beliau optimis menjelang imunisasi HPV pada Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) Agustus 2024 mendatang. Pihaknya akan selalu melakukan edukasi dan menyadarkan masyarakat bagaimana pentingnya vaksin HPV khususnya pada anak.

Terakhir dr. Mellisa Handoko Wiyono menjawab pertanyaan salah satu peserta bahwa penting diketahui Vaksin HPV ini halal dan aman serta tidak menyebabkan kemandulan dikemudian hari. Hal ini sudah dipastikan oleh World Health Organization (WHO) dan sudah mendapat sertifikat halal dari IFANCA (Islamic Food and Nutrition Council of America) sebuah lembaga halal dari USA. Alhamdulillaah…

Untuk mempercepat pencapaian target eliminasi kanker serviks, pada 2023 Kementerian Kesehatan mengukuhkan Rencana Aksi Nasional (RAN) yang terdiri dari empat pilar, dengan Pilar 1 berupa pemberian layanan berisi kegiatan vaksinasi, skrining dan tata laksana. Sebagai bagian dari pilar 1, Kemenkes menargetkan 90% anak perempuan usia 11 dan 12 tahun kelas 5 dan 6 atau setara, termasuk yang tidak bersekolah, menerima vaksin HPV lengkap.

Untuk mencapai target tersebut, Kemenkes memberikan imunisasi HPV gratis bagi anak yang bersekolah, yang terintegrasi dengan kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah atau BIAS

Pelaksanaan BIAS 2024

BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) akan digelar di sekolah-sekolah bekerjasama dengan puskesmas setempat di bulan Agustus dan November mendatang. Kemenkes/Dinkes terintegrasi dengan kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah atau BIAS.

Dari sini ajakan kepada para orang tua untuk bersama-sama melindungi generasi dengan turut mensukseskan program imunisasi HPV ini. Mari kira bekali diri dengan informasi yang tepat dan akurat seputar kanker serviks dan imuniasi HPV.

Dengan selalu update informasi, adalah suatu langkah awal pencegahan dalam melindungi anak perempuan kita dari bahaya kanker serviks.

Komentar dong sebagai tanda dukungan program imunisasi HPV di BIAS 2024 🙂

26 tanggapan untuk “Imunisasi HPV, Cegah Kanker Serviks Sejak Dini

  1. Kanker serviks ini satu satunya kanker yg bisa dicegah. Sayang sekali literasi kesehatan masyarakat kita masih sangat minim sampai sampai banyak anak yang harusnya dapat vaksin HPV di usia sekolah, tapi blm terjangkau. Semoga dengan adanya kelas jurnalis ini, makin luas informasi ini di masyarakat dan anak2 semakin terlindungi. Amin

  2. Harus semakin banyak diadakan acara seperti ini, agar pesan ke masyarakat tersampaikan. Soalnya masih banyak yang tidak tahu, tidak tanggap, bahkan kurang peduli. Padahal kanker serviks berbahaya. Makanya harus segera imunisasi HPV untuk pencegahan kanker serviks sejak dini.

  3. Serem emang pergaulan anak sekarang
    Mereka salah memahami gerakan feminis yang menolak keperawanan
    dengan bilang tubuhku adalah milikku
    Sehingga sejak dini mencoba hubungan intim
    dengan tidak mempedulikan dampak negatifnya

  4. Kalau masuk bukan imunisasi anak sekolah biasanya di kampung saya para tim tenaga kesehatan lebih gencar sosialisasi supaya anak masuk sekolah.. soalnya rumor disuntik udah duluan menyebar dan anak yg takut banyak yg gak masuk sekolah. Padahal imunisasi ini penting banget kan ya

  5. Angka kejadian kanker cervix pada wanita emang tinggi ya… Padahal bisa dicegah dengan imunisasi HPV bagi anak cewek. Yuk ikutan BIAS 2024. Gratis lho… (padahal harga aselinya lumayan mahal)

  6. Masih adanya harapan untuk mencegah penyakit ini berkembang, dengan cara vaksin dan yang utama adalah sosialisasi yang memang gencar dilakukan seperti ini. Dengan begitu banyak yang lebih peduli dan peka juga dengan tubuhnya

  7. Wah, keren! Saya senang membaca tentang BIAS dan imunisasi HPV ini. Bisa sekalian sosialisasi ke anak agar lebih berhati-hati dalam pergaulan, karena ada bahaya yang siap mengintai.

  8. Pemerintah udah berkomitmen mengeliminasi kanker serviks lewat edukasi salah satunya.. semoga kesadaran warganya juga makin tinggi untuk mencegah kanker serviks ini

  9. Bagus banget kalau pemerintah memfasilitasi imunisasi HPV ini. Setahuku harga vaksinnya mahal dan harus diulang setelah bbrp tahun (lupa…). Walaupun demikian gaya hidup bersih dan tidak melakukan sex bebas, jauh lebih baik dan aman ya…

  10. Kebetulan banget ini, kantor ku lagi adakan vaksin untuk mencegah virus ini. Alhamdulillah makin banyak yang menyelanggarakan acara2 ini

Tinggalkan Balasan