Bogor Permai, Toko Roti Legendaris di Kota Hujan

Kalau dari depan, Toko ini tak nampak istimewa. Tak ada kemegahan, Tak ada plang nama yang berlampu terang atau sosok gedung dengan beberapa tingkatan. Penampilan sangat sederhana dengan ciri khas berwarna hijau apalagi tertutup deretan mobil yang terparkir tepat di depannya biasanya sangat mengecoh pengunjung yang baru pertama kali kesana. Lain hal dengan penduduk setempat atau orang-orang tua angkatan tahun 70an yang pernah berkunjung sebelumnya. Kenapa begitu? Ya, karna toko roti ini sudah ada sejak tahun 1963 yang sangat dikenal oleh para pejabat dan orang-orang kaya pada masa itu.

Tapi ketika memasuki area bagian dalam, kenyamanan langsung terasa. Sejuk dan sangat tenang. Sambutan hangat dari penerima tamu yang berdiri disisi kanan dan kiri sigap membantu kita dengan berbagai pertanyaan.

Sesuai dengan namanya, toko roti ini ada dikota Bogor tepatnya di Jl. Sudirman No. 23 atau persis di depan Botani Square. Kalo dari cerita Oma, awalnya pemilik roti menjual rotinya dengan cara menjajakan keliling kota pake gerobak. Seiring berjalan waktu, berkat keuletan, kerja keras dan keberuntungannya sekarang tokonya besar dan semakin modern. Oma juga sempet jadi salah satu supllier muffin disini.

Toko roti ini selain terkenal sebagai tempat nyantai, mereka juga menyediakan tempat peremuan dilantai dua. Bahkan banyak paket tour yang memasukkan Bogor Permai sebagai tempat singgah wisatawan. Pada saat saya kesana lagi ada beberapa turis mancanegara dengan pemandunya singgah disitu dan menuju lantai dua.

Secara keseluruhan, tempat ini sangat nyaman untuk bersantai. Selain menyediakan aneka roti dan kue, toko ini juga punya mini market yang ada disebelah dalam. Jadi selain menjual aneka panganan ringan, Bogor Permai juga menyediakan restoran dengan berbagai makanan berat. Selain menu nusantara juga menu Eropa. Mungkin karena tempat ini sering jadi tempat singgah wisatawan saing. Menu nusantara yang paling terkenal disini dan biasa disantap saat sarapan adalah Lontong Cap Gomeh. Memang enak, tapi bagi saya ngga ada bedanya sama lontong Medan, hehe.

Soal penampilan roti-rotinya sebenarnya bisa dibilang agak tertinggal dibanding roti kekinian. Tapi soal rasa jangan ditanya. Kata Oma, pemilik memang sangat selektif dalam memilih bahan baku. Dalam memilih suplier juga cenderung disiplin. Telat setor dagangan sekali aja langsung diblacklist. Yang istimewa mereka tidak menambahkan pengawet dalam setiap dagangannya, karena yakin setiap hari bakalan habis terjual. Mungkin itu sebabnya masih banyak masyarakat yang menaruh rasa percaya pada toko ini. Selain berbagai roti kering, mereka juga menjual aneka kue basah tradisional, minuman tradisional dan macem-macem manisan. Terlebih di bulan ramadhan, antrian bakalan mengular.

Konsep toko ini sempet mau diadopsi sama Oma ketika berencana buka toko di Medan. One Stop Shopping. Semoga suatu saat terlaksana ya, Oma… masih ada harapan 🙂

Ah… segala sesuatunya selalu membuatku Rindu Bogor