Al Musannif, Masjid Cantik di Ujung Kota Medan

Memasuki area halaman sekaligus parkiran saja, udah terasa sejuknya. Berbaris pohon rindang yang menaungi kendaraan di bawahnya. Belum lagi halaman yang luas semakin leluasa merasakan angin yang berhembus. Saking nyamannya saat saya kedua kalinya kesana sempet ngeliat beberapa keluarga menggelar tikan dan makan siang di bawah pohon rindang dan duduk dijok mobil belakang. Seru juga…

Sebelum ke area toilet, kita akan melewati lorong panjang yang terbuka. Dimana di tengahnya ada tempat mengambil wudhu bentuknya melingkar. sementara di sisi kiri dan kanan ada halaman luas yang sudah di tegel. Jadi area suci mesjid ini sengaja dibikin agak ke atas. Makanya akses masuk terlebih dahulu menaiki anak tangga yang disediakan. Anak tangga ini juga gunanya untuk meletakkan alas kaki yang akan disusun dan dijaga oleh petugas. Biasanya petugasnya anak-anak dan sebagai tanda terima kasih kita boleh kasih mereka uang seiklasnya.

Sebelum tiba di area toilet, dua buah dispenser beserta galon berisi air minum lengkap dengan cangkirnya Seolah menyambut jamaah. Diletakkan disudut kanan menuju toilet pria dan sudut kiri menuju toilet wanita. Sementara dalam area toilet ada tulisan berisi larangan mengambil air wudhu di wastafel karna memang area toilet seluas itu tidak disediakan kran untuk wudhu. Hanya ada beberapa bilik toilet dengan closet duduk. Sementara kran air wudhu nya ada disebelah luar (area terbuka) yang kurang nyaman untuk perempuan berhijab.

Untuk perempuan memang agak repot ya kalau mau solat di mesjid. Selain banyak yang harus dibongkar pasang, dan selalunya area wudhu dengan ruang solat itu jauh. Nah kalau ketemu mesjid cakep dan bersih begini sih ngga masalah.

Ruang solatnya ngga pakai AC seperti mesjid yang lain, tapi tetap sejuk dengan bantuan beberapa kipas angin dan didukung dengan langit-langit yang tinggi menjulang. Yang unik dan menambah kesan cantik adalah ornamen ukiran kaligrafi asma Allah berwarna coklat di dinding depan sisi kanan dan kiri mimbar imam. sepertinya terbuat dari logam. (Kalau ngga salah sih, soalnya saya ngga pegang dan ngga nanya juga) tapi ada kilatan-kilatan yang menyerupai logam.

Yang saya paling suka adalah momen jalan-jalan keliling mesjid. Selesai solat kan seger tuh, nah nungguin yang lain, saya suka keliling disekitar teras mesjid. Menginjakkan lantainya itu sama seperti nginjak lantai di rumah, bersih dan ngga lengket. Bahkan ada yang tidur nyenyak disitu. Sekalipun matahari lagi terik, tapi angin di mesjid ini tetap sepoi-sepoi dan sejuk. Duduk di kursi besi yang disediakan di ruang terbuka mirip gazebo depan kantor kenaziran. Wah, adem bener, nyaman!

Walaupun mesjid ini bukanlah tempat wisata, tapi bagi sebagian warga Medan bisa dijadikan alternatif tempat wisata. Karena berdekatan dengan vihara dan danau bangau di area komplek Cemara Asri. Sesekali boleh juga bawa anak-anak beribadah keliling Mesjid kota Medan. Dan lagi Mesjid ini sangat ramah untuk anak-anak. Banyak area kosong dan halaman luas untuk berlari-lari dan bermain. Walaupun berhadapan langsung dengan jalan raya, namun sangat aman karena dibatasin oleh pagar yang tinggi.

Di sisi lain dekat parkiran, tersedia dua tangki air yang besar dan banyaknya kran. Mungkin gunanya untuk sholat jumat atau solad ied yang jamaahnya banyak. Dekat pintu masuk, berjejer pula mobil yang khusus diperbantukan untuk kebersihan Mesjid di kota Medan. Dari penampilannya terlihat Mesjid ini sangat makmur dan berkecukupan. Didirikan oleh seorang pengusaha terkenal di kota Medan bernama Haji Anif.

Mesjid adalah rumah Allah. Secantik dan semewah apapun tetaplah tempat untuk kita beribadah. Tak ada beda pangkat, suku, kasta ataupun ras saat bersujud. Semua sama posisi di hadapan Allah. Tempat sedekat-dekatnya pada Sang Pencipta. Menjaga keharmonisan hidup adalah kewajiban kita sebagai umat Muslim