Kosongkan Gelas di Kelas Ani Berta

Kosongkan Gelas di Kelas Ani Berta

Dunia blogging bukanlah satu hal yang baru untuk saya. Meski begitu, masih banyaaaaaak sekali ilmu seputarnya yang mesti harus digali dan dipelajari. Seperti halnya teknologi yang tiada henti berkembang, begitu juga dengan dunia blogging. Tidak ada yang mati, malah semakin tumbuh seribu itu sudah hal yang pasti. Itu sebabnya kalau tertinggal, bakalan susah mengejarnya.

Jadi Blogger bukanlah satu hal yang saya cita-citakan. Berawal dari curcol, eh, kok seru. Dari nama yang alay, menjadi lebih alay. Eh, ngga, dong,  ya. Agar terlihat lebih profesional, nama blog sebisa mungkin menyesuaikan dengan nama asli itu sudah saya pelajari jauh-jauh hari. Makanya dari nama alay berubah jadi nama asli.

Dari domain gratis, berubah menjadi berbayar. Dulu, saya yang gaptek parah ini mengerjakan itu sendiri hasil dari belajar otodidak. Saya sendiri ngga nyangka kenapa bis a berhasil. Yes, itu haqul yakin aja. Meski selesainya dalam hitungan bulan. Yah, namanya juga amatir.

Lalu ikut komunitas baik sesama daerah maupun di luar itu. Mulai tau kalau menulis bisa dapet cuan. Percaya diri ikut lomba menulis meski ngga pernah menang, huhuu. Lama kelamaan mulai dapet job menulis dari berbagai brand. Bayarannya lumayan bisa untuk pepanjang domain dan jajan micin, haha.

Related Post: Belajar SEO di Kelas Blogger Medan

Stok Tulisan

Tadinya yang saya pahami, blog itu isinya curhatan atau pengalaman pribadi sehari-hari. Lalu kemudian mengetahui kalau hobi bisa juga dituangkan dalam bentuk tulisan sebagai bank memori.  Semakin kesini, blog saya isinya sebagian besar tentang hobi saya perpetualang. Maka saya pilih travel sebagai niche-nya.

Kalau stok / bahan tulisan tentang hobi lagi kosong, baru deh saya tulis apapun yang terlintas. Entah itu tips, review film dan buku atau juga artikel job kalau kebetulan lagi ada. Berharap sih ada terus, ya, haha

Blog saya sempat kosong dalam waktu yang lama karena ya itu tadi kehabisan ide untuk nulis atau kena writes,s block. Menyadari kalau hal itu ngga boleh berlama-lama, saya mencoba kembali bangun dari hiatus.

Memaksakan diri untuk ikut arisan backlink yang mewajibkan saya setor tulisan minimal satu kali dalam seminggu. Awalnya bikin saya keteteran dan stress berat. Mau mundur udah kadung malu karena sudah terlanjur berkomitmen.

Tapi akhirnya lanjut juga meski setiap hari pening mikirin mau nulis apa. Kelamaan berpikir ngga terasa udah seminggu berlalu. Sering telat setor karena ngga kunjung bikin tulisan. Ujung-ujungnya hutang tulisan menumpuk dan stress semakin menjadi-jadi.

Dari peserta 30-an orang keknya lamaaa banget selesainya. Duuuh, kalau begini terus bisa-bisa hutang semakin menumpuk, kan? Terlebih ada rasa segan sama yang setorannya ontime.

Akhirnya saya tulis saja apa yang kepikiran saat itu juga. Mengumpulkan beratus kata ini pun bukan perkara mudah, kan? Pokoknya banyak banget kendalanya, ya, yang menulis ini.

Dari nyari ide, nentuin judul sampe ngumpulin kata. Perbendaharaan kata yang minim salah satu yang bikin kegiatan menulis jadi terhenti. Sering banget terjadi.

Kalau lagi stuck begitu, biasanya saya cari artikel serupa atau video untuk “mencuri” segala ilmu dari sana. Biasanya dengan begitu, ide muncul kembali, pun begitu dengan kalimat lainnya yang seketika mengalir setelah merampungkan satu kalimat awal.

Kosongkan Gelas di Kelas Ani Berta

Kalau saya perhatikan, blogger-blogger beken yang ngga pernah kehabisan job itu selalu update sesuatu yang baru. Entah itu informasi, ilmu atau skill lainnya. Mereka ngga mau kehilangan kesempatan untuk berkembang dari sumber manapun itu.

Segala kelas baik gratis maupun berbayar diikuti demi mendapatkan ilmu baru. Memang, ya, ilmu itu harus dikejar kalau ngga mau semakin tertinggal jauh. Biasanya kelas gratis itu sering didapuk oleh komunitas. Salah satu manfaat kalau bergabung dalam satu komunitas itu adalah kesempatan mengikuti  kelas gratis.

Salah satu komunitas itu adalah Momacademy. Kemarin mengadakan kelas gratis tentang Digital Marketing Dasar yang menghadirkan seorang pemateri. Seorang yang udah ngga asing lagi di dunia blogging. Blogger mana, sih yang ngga kenal Ani Berta. Duuh kebangetan kalo ngga tau, ya… hehe.

Founder komunitas detik blogger, Komunitas ISB dan komunitas serupa lainnya. Begitu berderet pencapainnya dari mulai memenangkan kompetisi menulis sampe jadi juri dan pembicara dalam berbagai event.

Mana mungkin dong dilewatkan kelasnya. Saya langsung daftar untuk mengamankan kursi bersama puluhan moma lainnya bersama-sama mengosongkan gelas untuk menerima ilmu baru dari Teh Ani.

Kelas sejatinya terdiri atas 3 pilihan. Saya sengaja memilih 2 diantaranya yaitu digital marketing dan public speaking.

Sesi 1 dan 2 diselenggarakan 2 hari berturut-turut selama 2 jam untuk masing-masing sesi. Karena diadakan dihari kerja, tentu saja moma (panggilan untuk member Momacademy) banyak yang nyambi. Saya sendiri nyambi kerja. Meski begitu saya usahakan untuk tetap fokus dan menerima materi sebaik-baiknya.

Bagi saya produktif ngga mesti di rumah, dimanapun asal ada kesempatan ya, sikat!

Pengenalan Digital Marketing & Ekosistemnya

Hari pertama kelas membahas tentang digital marketing . Semua pekerja digital yang sehari-hari menggunakan internet pasti pernah dengar mengenai digital marketing. Saya sendiri sudah beberapa kali ikut kelas serupa. Meski begitu, saya ngga pernah skip kalau ada kelas yang membahas ini lagi, apalagi gratis, hihii

Begitupun, berkali-kali ikut kelas, tetap saja selalu ada insight, pandangan dan ilmu baru dari setiap pematerinya. Kalau saja saya jadi murid yang patuh dan rajin, tentu saja pencapaian saya sudah melebihi saat ini.

Jadi kalau saya ambil kesimpulannya, kunci dari digital marketing ini agar efektif adalah lakukan dengan konsisten. Inilah masalahnya, saya masih susah melakukannya, hikss. Yok yok, bisa, yok!

Mengoptimalisasikan Blog, IG dan Fan Page

Semua pekerja digital sudah tentu punya sosial media. Jualanpun sekarang bukan lagi hanya di marketplace, tapi udah meluas ke media social. Termasuk via blog.  

Terlebih sebagian besar brand saat ini bukan hanya minta sebuah artikel, tapi banyak yang minta media sosial berikut jumlah followernya. Biasanya minimal 1K follower baru deh boleh ikut serta campaign.

Untuk memaksimalkan kerja media sosial juga banyak sekali caranya. Salah satunya dengan memanfaatkan fitur iklan (ADS). Dalam kelas ini, peserta diminta mencoba mengajukan ads di media sosial IG. Begitupun saya, tergelitik untuk mencoba.

Dan voila, dalam sehari ngiklan, IG saya kedapatan lebih dari 10 follower baru yang sefrekwensi dan jumlah like yang lumayan. Itu masih coba-coba dan dengan budget paling minimal. Gimana kalau serius, ya?

Kesimpulan

Pengalaman mengikuti kelas ini, salah satu yang bisa saya simpulkan adalah kosongkan gelas, serius belajar dan praktek. Yes, harus praktek supaya segudang ilmu yang diserap ngga menguap begitu saja.

A simply mom.. About live, life, love and laugh...
Pos dibuat 390

Satu tanggapan pada “Kosongkan Gelas di Kelas Ani Berta

Tinggalkan Balasan

Pos Terkait

Mulai mengetik pencarian Anda diatas dan tekan enter untuk mencari. Tekan ESC untuk batal.

kembali ke Atas
error: Content is protected !!