jalan dan wisata · Serba Serbi

Pasar Unik di Sungai Landak Bukit Lawang

Jangan berharap banyak bisa duduk santai di mobil menuju Sungai Landak. Akses kesini cuma bisa naik motor atau jalan kaki. Kalo ngga ada motor bisa naik ojek dengan tarif 15rb rupiah atau 20ribu kalo tarik tiga, haha. Ya, jalan menuju ke Sungai Landak itu searah dengan Goa Kampret. Dari goa kampret, sekitar 1KM lagi menuju Sungai Landak. Jadi bisa dibayangkan kaki udah gemetar karna abis susur goa, harus dilanjut jalan kaki ke Sungai Landak. Jadi ditotal 1KM goa + 6KM pulang pergi untuk rute hari itu. Belum seberapa ya, dibanding saudara kita di pedalaman yang belum punya akses mendukung. Eh alah ngga usah jauh-jauh lah, saya juga dulu sekolah jalan kaki kok jarak 3KM pulang pergi tiap hari. Makanya urusan jalan kaki atau melewati sungai dan kebun-kebun itu udah pernah saya lalui dimasa kecil.

Baca juga : Goa Kampret

Bayangan mandi di sungai, makan di atas aliran air yang jernih seperti yang kami tonton di yutub malam harinya di penginapan, bikin kaki semangat melangkah meskipun matahari tepat di atas kepala. Walau masih harus melewati perkebunan serta debu-debu terbang dari motor yang lalu lalang baik motor pengunjung maupun motor ojek.

Ada sebuah rumah cantik dengan sedikit nuansa Bali di atas pekarangan luas yang pasti dilewati sebelum memasuki kawasan Sungai Landak. Belakangan saya tau dari tukang ojek ternyata itu rumah dan sekaligus panti asuhan bagi anak-anak korban banjir bandang silam. Katanya rumah ini milik warga Jerman yang menikah dengan penduduk lokal. Sayangnya lokasi ini ngga dibuka untuk umum. Mau permisi juga ngga ada keliatan orangnya.

jalan dan wisata

Imlek Ceria di Bukit Lawang

Setelah melewati berbagai pertarungan serta perdebatan tiada henti. Dari mulai nyari penginapan, transportasi dan lain-lainnya terlebih nyaris batal karna satu dan lain hal yang bikin mood jelek seharian, pada akhirnya H-1 rencana terlaksana juga meskipun personil harus berkurang banyak.

Pukul 8 malam kami mulai bergerak dari Medan menuju Bukit Lawang, dimana tempat akhir pekan akan kami habiskan. Segala macem perlengkapan juga tak luput dibawa serta. Ngalah-ngalahin orang kempinglah pokoknya. Panggangan, ikan, ayam, jagung, berbagai cemilan bahkan rujak serta bumbunya juga telah siap sedia. Tak lupa pula majigcom, pemanas air serta 2 galon air ikut diboyong.

3 Jam perjalanan terlewati tanpa ada halangan yang berarti. Ngga ada macet panjang khas weekend, ngga ada nyasar-nyasar serta ngga ada drama aneh-aneh, termasuk jalan juga mulus meski beberapa titik ada bolong-bolongnya. Ditempuh dengan perjalanan santai, akhirnya pukul 11 malam tiba di penginapan dengan selamat aman sentosa. Alhamdulillah liburan di depan mata…

Sampai di penginapan, letakkan barang-barang di kamar kemudian duduk-duduk sebentar di restoran sementara para lelaki mempersiapkan bara api untuk ikan-ikan dan ayam dipanggang segera.

Ngga ada kegiatan lain selain makan-makan,nyanyi dan bercanda karna memang hari udah kelewat malam dan lelah melanda. Sementara besok pagi mau menyusuri goa dan main air di Sungai Landak.