Salah satu bangunan sarat sejarah di kota Medan berada persis di jantung kota, tepatnya di Jl. Jend. Ahmad Yani No.105 Kesawan, Medan. Sebuah rumah tempat tinggal seorang saudagar Tionghoa yang dihuni sejak tahun 1860-1921 bernama Tjong A Fie.
Meski sudah berusia ratusan tahun, bangunan berlantai dua ini masih kokoh dan terawat dengan sangat baik meski sudah terdapat banyak renovasi namun tanpa mengurangi keasliannya. Dengan HTM sebesar 35 ribu, kita boleh masuk untuk mengetahui rekam sejarah tentang rumah megah pada jamannya ini.
Related Post: Cuma Sehari di Medan, Bisa Kemana aja?
Sekilas Tentang Sosok Tjong A Fie
Tjong A Fie atau Tjong Yiauw Hian atau Tjong Fung Nam lahir di Sungkow Village, Meixian, Guangdong Cina tahun 1860 adalah seorang perantau berusia 18 tahun yang mengakhiri perjalanannya di kota Medan tepatnya di Pelabuhan Deli. pada saat itu Ia menyusul kakaknya Tjong Yong Hian yang sudah lebih dulu merantau dan sudah menjadi Saudagar dan Kapten Tionghoa di Medan. Karena kebaikan, keuletan dan pergaulannya yang luas, kemudian menjadikan Tjong A fie seorang pengusaha perkebunan yang sukses.
Kedekatannya dengan Sultan Melayu, Arab, India dan juga Belanda menjadikannya pribadi yang mampu berbaur dengan semua kalangan. Saudagar kaya raya ini dikenal dermawan dan kerap menyumbang khususnya untuk pembangunan kota Medan. Diantara bangunan yang sebagian hasil sumbangsihnya adalah Mesjid Raya dan Masjid Lama di Gang Bengkok Medan. Bangunan lainnya seperti Istana Maimoon, kelenteng Jalan Kling, jembatan di Kampung Madras serta infrastruktur lainnya. Tahun 1913, Ia pun mendirikan sebuah bank bernama Bank Kesawan yang kemudian menambahkan gelarnya sebagai seorang bankir.
Kebiasaannya dalam menyantuni anak yatim, berbuka puasa bersama dan bersedekah pada masyarakat kurang mampu, Ia sebutkan pada butir ke-4 di surat wasiat tiga tahun sebelum ia meninggal. Tujuannya agar kegiatan baik ini selalu diteruskan oleh anak keturunannya meski beliau telah tiada.
Tjong A Fie tutup usia pada tanggal 4 Februari 1921 dan dimakamkan di Pulo Brayan Medan. Kini rumah peninggalannya dijadikan objek wisata unggulan kota Medan yang dibuka untuk umum pukul 09-17 setiap harinya.
Related Post: Bersama Mowiee, Keliling Medan Kota Jadi Seru dan Nambah Ilmu
Tjong A Fie Mansion
Sepanjang Jl. Ahmad Yani atau lebih dikenal dengan kawasan Kesawan ini memang terdapat banyak bangunan peninggalan bersejarah Belanda. Sebuah Mansion yang didominasi warna merah dengan gerbang khas bangunan Tionghoa menarik perhatian.
Sekilas bangunan ini tampak seperti rumah cina pada umumnya yang bersanding dengan ruko-ruko di kanan kirinya. Kalau tak jeli saat berkendara, kemungkinan akan terlewat sebab tidak pertanda yang menunjukkan kalau bangunan ini adalah sebuah tempat wisata sejarah atau museum yang boleh dikunjungi.
Bersih dan terawat, adalah kesan pertama saya saat memasuki ruangan demi ruangannya. Aneka koleksi unik berciri khas cina mendominasi perabotan di setiap ruangan. Tirai berwarna kuning dan beberapa ukiran pada kusen pintu menjadi pertanda bahwa bangunan ini terdapat unsur Melayu pada arsitekturnya.
Dibangun di atas tanah seluas 6000 Meter persegi, setidaknya ada lebih dari 30 ruangan yang tersebar pada dua lantai di dalam Mansion ini. Ruangannya bervariasi mulai dari ukuran besar, sedang hingga kecil. Dilengkapi dengan furniture yang bukan kaleng-kaleng menggambarkan betapa kaya rayanya Tjong A Fie pada masa itu. Sayangnya tidak semua ruang atau benda diperbolehkan untuk difoto.
Di lantai satu, terdapat ruangan tamu utama. Pada salah satu dindingnya tergantung sebuah foto beliau berukuran besar seolah menyambut siapa saja yang berkunjung. Sebuah piano kuno diletakkan di sudut yang lain. Diapit oleh dua ruangan berukuran kecil adalah sebuah ruang semi terbuka dengan seperangkat meja kursi.

Pada ruangan ini, berdiri sebuah partisi tinggi dan kokoh dengan ukiran rumit sebagai pembatas antara ruang bagian depan dengan area terbuka lainnya yang ada di tengah-tengah bangunan. Masih di lantai satu ini, dipisahkan olah area terbuka terdapat tempat sembahyang dengan latar belakang berwarna merah dan diapit oleh ruang kamar tidur istri dan juga galeri foto yang sayang sekali diberlakukan larangan memotret.
Melongok ke lantai dua, adalah ruang pribadi berupa beberapa kamar tidur dan juga ruang tamu untuk menyambut kolega-kolega penting. Disini disediakan empat ruang berbeda dengan fungsinya masing-masing, yakni ruang untuk menjamu tamu Sultan Deli, tamu sesama Tionghoa, tamu Belanda dan umum. Di lantai dua ini juga terdapat area yang sangat luas yang peruntukannya sebagai tempat mengadakan pesta dan dansa yang kerap dilakukan dengan orang-orang Belanda.

Sementara sebagian area lainnya pada bagian belakang bangunan masih dihuni oleh keluarga yang tidak diijinkan untuk dikunjungi umum.
Related Post: Masakan Kampung Rempah Sederhana nan Lezat di Rumah Makan Singa Raga Jaya Medan
Mansion ini menyediakan pemandu. Namun begitu, meski personilnya terbatas dan kemungkinan tidak kebagian pemandu, kita ngga akan kekurangan informasi sebab sebagian besar dinding berisikan foto-foto dan data lengkap tentang masa lalu bersejarah serta silsilah anak keturunan Tjong A Fie.
Oiya, siapkan memori kamera yang full sebab semua sudut di Mansion ini sangatlah fotojenik.






htm superrr terjangkau dan kita bisa mengeksplor spot yg cethaarrr bgt ini
makasiii udah sharing. bikin pengin buat cuss segera
Iya Mbak, harga segitu disajikan pemandangan yang terawat dan tak ternilai…
Melihat gambar dan penuturan dari artikel ini bangunannya sudah cukup tua tapi masih terawat baik dan terlihat bersih. Dengan dominasi kayu jadi semakin berkesan artistik selain itu designnya seperti perpaduan budaya Tionghoa dan Melayu
Betul, mbak. Desainnya multi budaya karena beliau memang konon katanya supel
Enggak hanya saat hidup, setelah tiada lewat surat wasiatnyapun Tjong A Fie masih meminta untuk berbuat baik dan selalu berbagi pada sesama kepada anak keturunannya. Salut!
Apalagi membaca sumbangsihnya, bangunan” ikonik yang sampai saat ini masih bisa kita nikmati…teladan sejati nih Tjong A Fie
Masyaallah ya Mbak, makanya ngga habis2 hartanya karena selalu disedekahkan
Dari fotonya, rumah Tjong A Fie ini memang masih sangat bagus dan megah ya, Mbak. Apalagi di zamannya ya, menunjukkan betapa kaya rayanya saudagar ini. Alhamdulillah Tjong A Fie dermawan.
Saya suka sekali mengunjungi bangunan-bangunan tua, Mbak. Banyak cerita dan sejarahnya. Kalau di Gombong Kebumen Jawa Tengah, ada Rumah kelurga besar Ibu Martha Tilaar.
Waah kediaman ibu Martha Tilaar boleh dikunjungi juga, ya kak? Menarik juga, ya. Smoga bisa berkunjung kesana suatu saat…
Keren banget ya?
Jadi inget drama China dengan latar belakang seperti ini
Tjong A Fie menjadi harum namanya gak hanya karena sukses berdagang
Tapi juga berbagi dengan mereka yang tidak mampu
Tokoh yang harus diteladani
Betul, Ambu… udah jarang sosok begini jaman sekarang yaa. Smoga penerusnya meneladani beliau
Model jendelanya seperti jendela rumah peninggalan Belanda yang kami tempati waktu aku masih bocil di Banda Aceh. Mungkin tren jendela pada zaman itu ya.
Rada mirip ya, Mbak. Dengan daun jendela basar2 dan sekat2nya itu. Tren dan budaya mungkin yaa
Luas banget rumahnya ini..
Alhamdulillah nya terus dilestarikan ya, sehingga banyak yang bisa diambil hikmah dari sosok Tjong A Fie ini untuk bisa dicontoh dalam kehidupan bermasyarakat
Betul, mbak… dibuka untuk umum dan bersih bangeet nyaman ada di dalamnya
Saya kesini persis sebelum pandemi menyerang negara kita. Pergi kesini dengan dejavu yang luar biasa karena ternyata saat SMP saya tuh sering berada di daerah Kesawan ini untuk les gitar di Yamaha Music. Tempat les musik yang berada persis di depan Tjong A Fie Mansion.
Bersama Molyta Mochtar, setiap jengkal rumah warisan legendaris ini sudah mengesankan. Baik secara visual maupun sejarahnya. Hingga akhirnya waktu menghubungkan saya dengan Christine, salah seorang cicit dari Tjong A Fie yang sekarang tinggal di USA.
MashaAllah. Inilah salah satu kisah perjalanan yang begitu berkesan selama hidup saya sebagai seorang travel blogger. Kapan ada rezeki ke Medan lagi, saya ingin balik ke Tjong A Fie Mansion kembali. Nanti bersama Suci ya.
Masyaallaah Ibu perjalanannya udah kemana2 melanglang buana… #ngirisaya
Aah, Kak Molly blogger Medan idola saya, Bu…
Jangan lupa kabarin klo ke Medan ya, Bu ☺️☺️
Menarik banget buat dikunjungi ini, terawat banget Dan htm juga super terjangkau banget.
Dan yang lebih penting adalah, banyak spot buat foto -foto 🤣
Keren pake banget kalau ke sini dah
Hehe iya Mbak, spot fotonya indtagramable semuanyaaa
Saya suka banget mengunjungi tempat-tempat bersejarah juga karena pasti ada cerita menarik di dalamnya. Setelah melihat foto-foto rumah Tjong A Fie ini adem dan nyaman banget yaa ternyata emang pemiliknya baik dan dermawan pantesan auranya positif, pengen ke sana jadinya
Betul, mbak…. makanya hartanya ngga habis2 yaa disedekahkan selalu
Aku belasan tahun tinggal di medan belum pernah ke sini huhuu, padahal udah masuk wishlist dari tahun-tahun lalu. Ternyata tempatnya instagramable ya dan banyak yang bisa dilihat.
Hehee, sama kak. Kemaren itu pengalaman kedua setelah sekian lama ngga kesana.
Yok kak ditunggu reviewnya, 😀